»»---> 015 <---««

927 169 1
                                    

Gendongan ny kuat sekali untuk seorang pemuda dewasa
'Apakah dia monster?' batinnya

'Jadi... Nasib ku jadi uke? Bukan seme' batin Akira tidak Terima saat 002 menepuk nepuk sesekali mengelus bokong nya yang err.. Sedikit berisi

"Hei.. Lepaskan tangan mu dasar pedofil" ucap Akira padanya

Orang itu menatap tajam Akira lalu tiba tiba tersenyum

'Ugh.. Apakah perasaan ku saja, dia sangat menyeramkan' batin Akira melihat senyuman aneh dari si penggendong

"Akira.. Aku suka banget liat kamu yang kebingungan seperti itu" ucapnya dengan pipi memerah

'Sialan.. Dia menyeramkan, aku harus bagaimana agar terlepas darinya'

"Hei paman.. Anda mau bawa kemana teman saya?"

'1 masalah belum selesai sekarang bertambah lagi' batin Akira menangis

"Hmm.. Kamu siapa nya Akira?"

"Saya.. Teman Akira paman" ucap kei ragu

"Oh hanya teman.. Kamu kan teman dia jadi tidak perlu ikut campur masalah aku dengan dia"

"Justru karena saya teman dia.. Paman seharusnya jangan macam macam dengan nya, paman seperti anak yang kurang belaian. Jika paman butuh seseorang, maka paman pergilah ke bar disana banyak orang yang paman butuhkan"

"Kau.. " geram nya melihat masa lalu nya semenyebalkan itu

'Baiklah baiklah aku sekarang seorang batu yang diam saja disini. Seharusnya aku beli popcorn jika tau akan ada drama pertengkaran di siang yang indah ini' batin Akira

"He ~ Kalau begitu bagaimana jika kita beradu kekuatan kita liat siapa yang akan menang.. Jika aku menang aku akan mengambil Akira darimu tapi jika aku kalah aku akan membebaskan Akira"

'Hei.. Jangan jadikan aku korban dari pertengkaran tidak berguna ini.. Daripada aku mending kamu menjadikan uang sebagai bentuk sumpah mu yang tidak berguna itu daripada menjadikan aku korban. Karena aku akan maju no 1 untuk mendapatkan uang itu' batin Akira dengan mata berbinar binar berimajinasi bahwa dia mendapatkan uang yang banyak dan menjadi pengangguran kaya raya.

"Baik.. Deal"

Mereka pun bergelut ria di lapangan sementara Akira kabur diam diam dari tempat itu

'Haha.. Dasar gila kalian malah lengah, tidak bisa menjaga cowok setampan ini. Hmm saat ny pulang. Oh apakah aku mencoba bermain game yang menghasilkan uang agar aku tidak sekolah lagi. Aku malas mengulang sekolah.' batin Akira senang

"🎶🎶🎵🎶🎵🎵" senandung Akira saat menuju rumah nya

Disisi lain 𓆗𓆗

"Ngomong ngomong tuan.. Akira menghilang"

"APA?! Kamu tidak bisa menjaga nya dengan baik cepat cari dia atau gaji mu ku potong selama 3 bulan kedepan ini"

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ To be continued ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"Saat aku menghasilkan uang banyak nanti aku akan kabur dari kota ini" ucap Akira

"Hmmm.. tidak semudah itu Akira. Kau keluar dari zona ku. Kau sudah membuat ku nyaman saat bersama mu, kau pikir aku akan membebaskan mu dengan mudah" ucap seseorang yang tak lain adalah sang protagonis dari novel itu 𝙠𝙚𝙞 yang sedang memegang salah satu foto Akira di ruangan kamar kei yang penuh banyak foto Akira

I Turned Into An Antagonist Character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang