Keenam

2 0 0
                                    

Melepas memang bukan keahliannya. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, "apa yang mau ia lepas?" Menggenggamnya saja juga ia tak sanggup.

Tiba-tiba saja Everest itu menghilang, bagai angin. Hatinya juga ikut terbawa.

Oh, seharusnya dari awal dia tidak perlu percaya dengan Everest itu.

"Apa yang mau ditangisi?" Air mata saja tak mempan! Walau dia tidak bisa mengelaknya.

Memang bukan hanya hati, ternyata mata juga tidak pernah setuju dengan otak.


27.01.2020

Resah Tak BertuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang