Ocho

334 42 2
                                    

Happy reading !

Pansy sangat menantikan perjalanan akhir pekan ke Hogsmeade. Berkunjung ke Hogsmeade adalah satu hal favoritnya ketika di Hogwarts.

Kunjungan ke Hogsmeade dimulai minggu depan.

Pansy kini sedang berada di perpustakaan, ia sendirian. Tidak bersama Daphne atau teman-temannya yang lain. Pansy sedang membaca buku tentang ramuan, tepatnya tentang ramuan penenang. Professor Slughorn menyuruh mereka untuk mempelajarinya sendiri-sendiri sebelum pertemuan berikutnya, sehingga mereka tidak perlu membahasnya lagi dan langsung mempraktekkan pembuatannya saja.

BRAK!

Pansy tersentak kaget saat mendengar gebrakan di meja. Ia mendongak melihat tiga gadis yang menatapnya marah, mereka memakai jubah Gryffindor. Pansy memandang mereka satu-persatu, ia mengenali salah satunya, Romilda Vane.

Pansy ingat, gadis ini adalah gadis yang memberikan ramuan amortentia pada Ron Weasley secara tidak sengaja. Pansy tiba-tiba merasakan amarah, ia menatap Romilda tajam. Ketiga gadis itu terkejut melihat perlawanan dari Pansy

"Kau!" tunjuk Romilda Vane padanya.

Pansy mengangkat satu alisnya, "Apa?" kata Pansy tenang, sehingga membuat ketiga gadis didepannya semakin marah.

"Beraninya kau masih berada disini setelah apa yang kau lakukan!" Temannya melanjutkan dengan nada permusuhan.

Romilda Vane mencengkram lengan Pansy dengan kuku-kukunya yang tajam, "Kau tidak seharusnya diterima kembali disini! Kau tidak tahu malu! Kau jalang licik!"

Romilda Vane mendekatkan wajahnya ke telinga Pansy, "Dan beraninya kau mendekati Ron! Aku melihatmu berjalan bersamanya ke gubuk Hagrid, aku melihatmu duduk dengannya di meja Gryffindor saat selesai makan malam kemarin! Berani-beraninya kau mendekatinya!" Romilda menjauhkan wajahnya, ia memperkuat cengkeramannya di lengan Pansy. Pansy meringis merasakan kuku-kuku Romilda tertancap dikulitnya.

Pansy berusaha menahan sakit dilengannya, ia berkata dengan tenang. "Oh! Dulu Harry Potter yang kau incar, Sekarang sahabatnya lagi? Apa karena kau tidak bisa mendapatkan Harry, sehingga kau beralih ke Ron Weasley, eh? Aku bahkan tidak yakin kau akan mendapatkannya, walau memakai amortentia sekalipun!" Pansy memberikan senyum sinis khas Slytherinnya.

Romilda Vane semakin marah, ia mencengkram lengan Pansy kuat-kuat. Kali ini benar-benar tidak bisa ditahan lagi oleh Pansy, Pansy meringis kesakitan, ia berusaha melepaskan cengkraman Romilda dari tangannya, tapi tidak bisa. Kedua temannya mengunci tubuh Pansy, sehingga Pansy tidak bisa bergerak.

Pansy berteriak, "Tolong!" serunya sambil menahan air matanya, ia tidak ingin terlihat semakin lemah di hadapan gadis-gadis gila didepannya. Pansy baru ingat perpustakaan sedang sepi ketika ia memasukinya, ia tidak ingin pasrah. Pansy berpikir keras, ia mulai merasakan kulitnya luka , darah keluar dari kulit Pansy.

Tak lama, Pansy mendengar suara langkah kaki mendekat.

Ginny membelalakkan matanya melihat kejadian didepannya, "Hei! Apa yang kalian lakukan?" teriak Ginny marah.

Ginny mengeluarkan tongkat dari jubahnya, tapi sayangnya teman Romilda Vane bertindak terlebih dahulu.

"Stupefy!"

Seketika Ginny sudah tergeletak di lantai, ia pingsan.

"Hampir saja!" kata Romilda Vane menghela nafas lega, ia melepaskan cengkeramannya pada lengan Pansy.

"Cepat! Pergi dari sini!" Romilda segera keluar dari perpustakaan bersama antek-anteknya.

Pansy mematung ditempatnya saat melihat Ginny.

You & Me (Ronsy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang