Единадесет

573 47 7
                                    

Happy reading !

"Dia tidak ada disini!" rengek Pansy

"Tapi ada Harry disana."

"Tetap saja dia tidak ada disini!"

Daphne menarik paksa lengan Pansy berjalan menuju meja kecil di sudut ruangan.

"Daphne, aku menunggumu dari tadi."

Daphne tersenyum manis, ia langsung duduk disebelah Harry. Sementara Pansy masih berdiri dengan wajah sedihnya.

"Pansy? Kau tidak duduk?" Tanya Harry. Pansy menggeleng.

"Kenapa tidak mau duduk?" bisik seseorang dibelakangnya.

Pansy berbalik untuk melihatnya "Ron!" katanya senang. Ekspresi Pansy berubah cerah.

Pansy menarik lengan Ron untuk membawanya ke kursi disebelah Harry dan Daphne, "Tidak. Ayo duduk."

Ron mengangkat alisnya. kenapa dia? Padahal tadi mukanya terlihat sangat masam.

Daphne dan Harry berbagi pandangan sekilas, mengangkat alis mereka bersamaan, lalu tersenyum jahil pada Ron.

"Aku sudah memesan empat cangkir Butterbeer untuk kita." kata Harry.

Lima menit kemudian

"Selamat menikmati!" kata Madam Rosmerta riang, ia menaruh satu-satu cangkir ke hadapan mereka.

"Terima kasih," ucap mereka bersamaan.

Madam Rosmerta berjalan kembali ke konternya.

"Kenapa kau datang lebih cepat Ron? Bukankah kau mengawasi Ginny?" tanya Harry.

Ron menjawabnya dengan malas "Aku bosan menjadi obat nyamuk."

Pansy dan Daphne hanya diam memperhatikan, sambil menikmati Butterbeer mereka.

Hening. Tidak ada yang berbicara lagi setelah itu, semuanya terfokus pada cangkir masing-masing.

Harry melirik Daphne "Apakah kau pernah ke Madam Puddifoot's?" tanyanya ragu-ragu.

Daphne menggeleng "Tidak."

"Banyak murid Hogwarts yang berkencan disana, Daph." celetuk Pansy yang masih terfokus pada minumannya.

Harry melotot memandang Pansy, sementara gadis itu hanya memasang senyum polosnya,"Aku benar, kan?"

Daphne bangkit dari tempat duduknya, ia meraih lengan Harry, "Aku jadi ingin kesana, ayo!" Harry dan Daphne keluar dari tempat minum itu, menyisakan Ron dan Pansy yang menganga menatap tak percaya pada mereka.

Pansy memandang Ron malu-malu, "Aku ingin kesana juga."

Ron mengangkat bahu, "Ya, kalau kau kesana, kau hanya jadi obat nyamuk mereka."

Pansy mendengus, "Tidak peka." gumamnya pelan.

"Aku ingin kembali ke Hogwarts." kata Ron.

"Aku juga."

"Tidak jadi menyusul temanmu?"

Pansy menggeleng ,"Tidak."

"Ya, sudah."

Ron berjalan menuju pintu keluar dengan Pansy yang mengikutinya dari belakang.

Pansy memberhentikan Ron di depan sebuah toko pakaian, "Tunggu disini."

Ron mengangguk, "Cepatlah."

Tak lama kemudian, Pansy datang membawa bungkusan barang yang dibelinya. Mereka berdua kembali berjalan pulang menuju Hogwarts. Pansy memandang Ron yang hanya lurus menatap ke depan.

Di sepanjang perjalanan Pansy terus menyikut lengan Ron, tetapi Ron tampaknya belum mempermasalahkan itu. Pansy kesal melihat Ron yang masih tidak bereaksi apa-apa. Sampai akhirnya, Pansy tidak lagi menyikutnya, melainkan menabraknya dari belakang. Ron terhuyung kedepan "Astaga! Apa yang terjadi denganmu, Parkinson?" katanya kesal.

Pansy menjulurkan tangannya pada Ron. Ron menatapnya bingung  "Apa?"

"Genggam tanganku."

"Untuk apa?" Ron masih menatap Pansy bingung. Apakah dia memang tidak peka? Gerutu Pansy dalam hati.

Ron tidak mengindahkannya lagi, "Ayo jalan lagi, aku tidak mau lama-lama berada disini." Ron kembali berjalan, tetapi Pansy tidak bergerak dari tempatnya.

Pansy menatap punggung Ron yang menjauh, ia menghela nafas panjang "Dasar tidak peka." gumamnya.

Ron terus berjalan, masih belum menyadari Pansy yang tertinggal dibelakangnya. Setelah beberapa saat ia melirik ke sampingnya, Ron terkejut. Dimana gadis itu?

Ron langsung membalikkan badannya ke belakang, ia melihat Pansy tidak bergerak dari tempatnya "Astaga, dia serius ternyata. Kukira hanya becanda."

Pansy melihat Ron berbalik, Ron berjalan cepat ke arahnya. Pansy masih diam ditempatnya melihat apa yang akan Ron lakukan.

Ron menarik tangan Pansy pelan, ia menautkan jari-jarinya pada jari-jari Pansy, sehingga telapak tangan mereka saling bertemu dan menempel dengan hangat "Begini kan yang kau mau?"

Pansy mengangguk lucu, Ron menatapnya geli. Ia mengakui dalam hatinya, bahwa gadis ini sangat menggemaskan.

Ron mempererat gandengan tangan mereka, lalu berjalan kembali menuju Hogwarts.

Pansy selalu tersenyum sepanjang perjalanan, ia mengayun-ayunkan tangannya senang. Sedangkan Ron, sesekali tertawa pelan melihat tingkah lucu Pansy. Ron tidak pernah menyangka bahwa gadis ini bisa bersikap seperti anak kecil.

Mereka sudah sangat dekat dengan Hogwarts. Ron melepaskan tautan tangannya dari Pansy.

"Kau kembali ke asramamu ya, aku mau ke gubuk Hagrid." kata Ron

Pansy menggelengkan kepalanya "Aku mau ikut." kata Pansy, hampir terdengar seperti rengekan.

"Tidak, kau tidak boleh ikut."

Pansy menatapnya dengan mata memelas, yang entah kenapa membuat Ron tidak bisa menolaknya "Baiklah.."

Pansy melebarkan matanya, ia meloncat-loncat senang "Yeay!"

"Astaga! Kenapa dia begitu lucu?" Kata Ron pada diri sendiri. Ron tidak bisa menahan tangannya untuk tidak mengacak-acak rambut Pansy.

Pansy berhenti meloncat-loncat ketika Ron mengacak-acak rambutnya, ia menatap Ron polos.

Ron terkekeh melihat Pansy yang terdiam, ia kembali menautkan tangannya dan Pansy, "Ayo."

Продължава

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Продължава

You & Me (Ronsy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang