03

65 12 0
                                    

.
.
.
don't forget to give me a star♡

Percakapan kemaren malam masih membekas diingatan Yoshi. Sedikit penyesalan baginya karena tidak mau belajar lebih soal ramalan. Tapi itu juga bukan keinginan Yoshi, Kakek nya lah yang tiba-tiba menurunkan padanya.

"DOR!"

"AYAM MATI!"

Yoshi terkejut sampai hampir terjatuh, beruntung orang dibelakang nya ini segera menahan tubuhnya.

"Felix! Untung aja gue ga jantungan" ujar Yoshi geleng-geleng kepala sambil mengelus dada nya.

Oknum nya hanya tertawa kecil lalu duduk disamping Yoshi sambil merangkulnya. Lantas tersenyum senang. Tentu saja Yoshi menyadari nya dan segera memukul paha Felix.

"Apaan sih, biasa aja dong liatnya!" Kata Yoshi kesal.

"Demi Allah ngambek lo? Maaf!" Ucap Felix sambil tersenyum.

Yoshi mengalihkan pandangan nya dari Felix lantas ia tiba-tiba merasakan sesuatu di tubuhnya, sepertinya ada tarikan khusus namun tak diketahui asalnya.

"Fel-
















"Yangyang! Ayo buruan, ntar telat!"

Hyunjin sudah menunggu sekitar 20 menitan, ia panik karena di asrama hanya tinggal mereka berdua, yang lain sudah berangkat sejak tadi.

Andai saja semalam ia tak melakukan hal itu, pasti ia tidak akan kesiangan. Hyunjin mengesampingkan itu, sekarang lebih fokus kepada Yangyang, panggilan Hyunjin tadi tidak disahuti.

Karena kesal, Hyunjin memutuskan untuk berangkat sendiri saja meninggalkan Yangyang sendiri.














Yoshi tidak tahu hal ini akan terjadi, ia membolos demi mencari dimana Felix berada, bahkan 15 menit ia bolak balik tidak membuahkan hasil. Yoshi yakin sekali tadi Felix masih ada disampingnya dan masih merangkul nya.

"Apa gue kasih tau yang lain ya? Tapi gue bilang nya apa? Gue cari dulu deh"

Yoshi terus mencari kesana kemari, sesekali memanggil nama lelaki yang ia cari itu. Saking fokusnya ia sampai menabrak seseorang.

Brak!

"Ah! Maaf" ucap Yoshi.

"Bolos lo?"

Yoshi tadi belum sempat melihat orang itu, mendengak lah dan terkejut bukan main, teman asrama nya dulu.

"Jihoon! Lo kok baru kelihatan?" Yoshi sedikit excited karena melihat teman lama nya.

"Ada urusan, gue pergi dulu"

Dingin, seperti bukan Jihoon yang dulu. Yoshi merasakan sakit, tiba-tiba saja melihat kearah Jihoon dan cukup aneh.

"Gue?"













Felix terbangun disebuah tempat yang cukup gelap, sakit. Penerangan disitu bahkan redup. Matanya berusaha memfokuskan kepada seseorang didepan nya.

Perlahan penglihatan nya normal, dan terkejut bukan main. Didepan nya sudah ada Yangyang yang masih tertidur dan diikat. Tersadar bahwa ia juga diikat.

"ARGH!"

"Sudah bangun?"

Suara yang tak asing ditelinganya, ah orang yang ia kenal dan salah satu bagian dari keluarganya.

TRAITORS | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang