.
.
.Soobin pov
Tatapan yang sama seperti 3 tahun lalu, ketakutan yang begitu mendalam membuat aura kejahatan nya terlihat.
Aku ingat betul bagaimana reaksi nya ketika aku berkata hatinya busuk. Ia menoleh seakan-akan merasa aku memojokkan nya.
Itu benar, 3 tahun lalu aku yang memergokinya melakukan santet kepada teman satu asrama. Harusnya hari itu aku ada, tapi dimasa sekarang aku memilih untuk pergi.
Hari ini, aku sengaja mengucapkan kata yang sama untuk memastikan kecurigaan ku atas kematian, Bomin.
"Ternyata hati lo busuk!"
Benar bukan? Kamu menoleh dengan tatapan takut itu. Aku ingin tertawa langsung, tapi kalau begitu rencana ku tidak akan berhasil.
Aku melihat sosok jelek sedang kau gendong dipunggung mu, makhluk hitam besar dengan pakaian putih nya. Ia melihat kearah ku dengan lidahnya yang menjulur sampai lantai dan darah yang terus mengucur bersamaan air liur.
Menjijikkan!
Hari pertama aku datang kedunia masa lalu, dimana aku sendiri menyaksikan sebagian mati tak wajar, tanpa aku ketahui siapa pelaku dibalik kematian mereka. Disekolah ini dua sosok makhluk aneh seperti rusa namun bertubuh manusia sudah menyambut kedatangan ku.
Kelas yang begitu ramai, kala itu malah menjadi tempat pilu. Aku melihat Yoshi dan Haechan sedang berbincang sambil tertawa bersama.
Hal yang kudengar dari Yoshi, adalah sesuatu yang sangat mengejutkan.
"Tumben berdua Bin?"
Aku terkejut, karena seharusnya tidak ada yang melihat makhluk ini. Sosok kucing besar seukuran harimau yang menjadi penjaga ku.
Tapi aku berusaha untuk tidak menghiraukan hal itu, karena aku tidak ingin ia tahu siapa aku sebenarnya.
Kegaduhan kelas terjadi karena Jaemin dan Hyunjin, tapi faktanya adalah Hyunjin dan Jaemin adalah sepupu. Saat itu memang mereka tidak saling tahu, tapi nantinya mereka akan sadar.
Dua hal ini jadi kesempatan bagi-nya untuk menjadi bahan kebencian orang-orang. Dia juga yang menyebarkan ini ke platform sekolah.
Di hari yang sama, aku melihat dari jauh Junkyu berbincang dengan Eric. Pemandangan yang munafik, ntah kenapa Junkyu begitu polos.
Aku mengikuti Eric ke toilet belakang yang jarang dijamah oleh siswa dan siswi, sengaja aku menjahilinya dan itu menyenangkan.
"Abis ketahuan ya?"
Tidak ada jawaban tapi aku tahu kalau Eric sedang ketakutan sekarang, jadi aku terus menakutinya.
"Lain kali hati-hati ya! Btw gue juga masih inget, ternyata lo benci sama Junkyu"
Aku sengaja mengatakan hal itu, lagipula dia tidak akan tahu jika itu adalah aku. Dan sepertinya ia malu karena aku tahu dia membenci Junkyu.
"Haha lo malu ya? Yaudah gue pergi dulu"
Setelahnya aku pergi ke rooftop, melihat bagaimana tingkah kalian. Sebelumnya aku tidak pernah berani kesini, tapi sekarang untuk melihat kemunafikan itu sungguh mudah.
Dihari ini juga seharusnya Junkyu terjatuh dari lantai dua, tapi aku merubah sesuatu saat Eric meminta sesuatu pada Hyunjin.
Apa yang Hyunjin lakukan juga sebenarnya karena Eric mau membayar nya sebanyak 200 juta. Bukan nominal yang kecil, terutama Hyunjin yang memang butuh uang.
Hyunjin menempelkan sesuatu disepatu Junkyu, seperti sesuatu yang licin, namun saat ia kembali ke kamarnya, aku melepas nya.
Yoshi datang dan ia tahu kalau aku adalah time traveler. Peramal kecil ini sangat keren karena bisa mengetahui identitas ku.
Malam itu aku berbincang dengan Yoshi, sebaiknya ia mengembangkan kemampuan nya. Aku sengaja mengatakan padanya soal dream controller itu tapi tidak menyebut namanya.
Dan juga pada malam itu, aku bertemu dengan nya untuk membantu Yoshi mengembangkan kemampuan nya.
Dan terbukti.
Keesokan nya, Felix dan Yangyang menghilang tapi ini benar-benar diluar dugaan. 3 tahun lalu mereka bahkan tidak hilang sama sekali.
Aku juga berusaha mencari tahu keberadaan mereka, tapi syukurlah seseorang memberitahu bahwa mereka sudah baik-baik saja sekarang.
Hingga suatu siang, Shotaro menghampiri ku. Matanya menjelaskan semuanya kalau ia kelelahan. Ia menjelaskan sesuatu padaku tentang hal penting. Untungnya, aku mengerti.
Sore itu aku sedang berbincang bersama Yoshi soal kemampuan nya. Tapi yang sebenarnya adalah Yoshi berbincang dengan Shotaro bukan dengan ku.
Saat itu aku hanya melihat dari jauh, seseorang menguping mereka, tapi sekarang akulah yang berbincang bersama Yoshi.
Orang itu juga sama, karena itu aku hanya membicarakan soal Yoshi, tapi dia begitu excited dan membuat penguping itu tahu dan berakhir buruk.
Nyatanya benar, dahulu anak-anak malah membenci Shotaro dan Yoshi. Dulu Yoshi sendirian, ia dibenci bahkan sampai di bully. Tapi beruntung karena seseorang berhati malaikat.
Aku dulu anak biasa saja dengan kacamata kotak, tidak punya teman. Tapi aku merubah segalanya sekarang.
Kali ini, Yoshi harus dibenci sebanyak dua kali, tapi dia tidak. Ia terus meyakinkan dirinya sendiri kalau Yoshi dan aku tidak seperti itu.
Aku membawa Yoshi pergi ketempat Yoonbin, mantan anak asrama yang keluar tepat 1 bulan setelah anak lainnya datang. Kebetulan dia adalah orang yang menempati asrama itu sejak masih SMP.
Tapi masih menjadi misteri, kenapa ia juga menyelamatkan Yangyang dan Felix yang ternyata seorang vampire. Mereka adalah kembar namun tidak identik.
Kejadian yang menjanggal masih menjadi tanda tanya bagi diri ku sendiri, tapi aku meyakinkan diriku untuk mencari tahu kebenaran dari masa lalu.
Soobin pov, end!
.
.
.
TRAITORSOnly Soobin pov! Don't forget to tap the star;)
