💐 Bagian 01

27 4 6
                                    

Halo hai! Ini dia novel "She is Princess" bergenre; drama, remaja, family, romansa muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo hai! Ini dia novel "She is Princess" bergenre; drama, remaja, family, romansa muda. Bisa dibaca dari mulai umur 15+

Plot yang enggak akan rumit dan enjoy untuk dibaca. Enggak yakin indah, tapi aku akan usahakan cerita ini menyenangkan untuk dibaca kamu ♡...

Happy reading!

____________________
      _____________________________

“Ampun, ampun ... maafin gue Princess, maaf!” rintihan terdengar dari seorang siswi yang tangannya masih jadi pijakan dari sepatu Princess.


“Lo enggak boleh sok kecantikan tahu? Mukanya lo tuh jelek, pas-pasan.”

Princess menarik kasar rambut siswi itu dengan keras. Mulutnya juga sangat senang mengeluarkan hinaan. Dia juga tak mendengarkan permohonan maaf dan ampun dari siswi bernama Dea tersebut.

“Gue minta maaf Princess! Tolong lepas, kepala gue sakit ....”

“Makannya punya mulut dijaga, dasar tolol. Lagian gue emang pengin cabut rambut lo, kenapa? Enggak suka? Biarin aja rambut lo sekalian botak kan?”

Jika saja Princess tak selalu di kawal oleh pengawal yang senantiasa menjaganya dari kejauhan, mungkin mereka sudah membalas perbuatan Princess. Tak ada yang berani melerai, mereka hanya berdoa supaya siswi bernama Dea itu bisa segera selamat dari cengkraman Princess.

“Princess!”

Semua orang merasa kembali bisa menghirup oksigen setelah mendengar suara tegas itu. Semuanya langsung menoleh pada Shaka yang berjalan mendekat, dan terburu-buru.

Princess menoleh sambil menunjukkan senyumnya seperti biasa — tanpa melepaskan rambut Dea sama sekali.

Siswa-siswi bergidik ngeri melihat pemandangan itu. Princess tanpa merasa bersalahnya melakukan tindak kekerasan, namun bibir indah itu masih bisa tersenyum cantik.

Shaka menghela, dia balas singkat senyum Princess. Sembari mengarahkan tangannya kearah Princess.

“Lepas ya?”

Princess melepaskannya, namun tidak dengan cara lembut. Dia mendorong kasar kepala Dea sebelum berhasil dilepas, lalu menyembunyikan kedua tangannya dibelakang.

Shaka langsung menyuruh beberapa orang untuk membawa Dea pergi.

Princess bersitatap dengan Dea, dia tersenyum manis. Membuat Dea buru-buru mengalihkan pandangan.

“Princess ....”

Princess menoleh cepat. “Iya Shaka? responnya sangat ramah dan lembut.

Shaka tak melanjutkan yang ingin ia utarakan, dan lebih memilih bertanya hal lain.

She is Princess;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang