Setalah keluar dari Lift mereka bertiga berjalan perlahan menelusuri lorong hotel dan sampailah di sebuah kamar dengan bertuliskan 309.
Pak Ronald kemduian mentap sebuah kartu akses kamar hotel tersebut, seakan tidak sabar Rian terus mendorong tubuh Papahnya.
"Sabar Nak.. Ucap Mamahnya."
Terbukalah pintu kamar hotel tersebut dan Rian langsung lari dan loncat ke sebuah kasur yang sangat megah. Dia berloncat - loncat di sebuah kasur itu.
"Bagus Pah.. kamarnya Rian suka banget makasih Pah...Ucap anaknya."
"Hadeuh kelakuan anakmu tuh Pah.. Ucap istrinya sambil menggelengkan kepalanya."
Terlihat istrinya membereskan semua barang yang mereka bawa sedangkan Pak Ronal membantu istrinya.
Rian menyalakan sebuah televisi besar yang terpampang jelas di hadapannya sambil kini tubuhnya dalam posisi terlentang menonton sebuah acara televisi.
Setalah beberapa lama mereka membereskan semua barang bawaan, Pak Ronald tak sengaja melirik ke arah anaknya ternyata Rian sudah tertidur pulas dengan televisi yang masih menyala.
"Mah.. sambil memeluknya dari belakang..terlihat istrinya masih membereskan pakaian ke sebuah lemari yang berada di kamar itu. ucap suaminya."
"Pah.. jangan ada Rian.. Pah.. Balas Istrinya"
"Rian sudah tidur sayang... Ayo mah kita ke kamar Rian.."
Kemudian Pak Ronald membopong tubuh istrinya kesebuah kamar yang hanya berbatas dengan pintu dari kamar utama. Kemudian dia rebahkan tubuh istrinya terlentang perlahan di sebuah ranjang.
Terlihat mereka berdua saling memandang dengan jarak yang sangat dekat. Pak Ronald langsung mencium bibir manis istrinya yang cantik, kemduian ciuman itu di balas oleh istrinya.
Mereka kini sedang berciuman dengan sangat mesranya sambil tubuh kekar Pak Ronald kini sudah berada di samping tubuh istrinya menyamping.
Bersambung..
Jangan lupa Follow dan Vote guys..
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuas Nafsu
RomanceAtas kebangkrutan perusahaan yang di alami Pak Ronald semuanya berubah, beliau merasa terjabak oleh ajakan temannya hingga masuk kedalam lembah hitam. Awalnya Pak Ronald tidak menyetujui ajakan temannya karena kebutuhan ekonomi yang mendesaknya jadi...