4. Being Close

31 8 0
                                    

Happy Reading !
- flawersun
***

"Nanti dateng? Pergi sama siapa?" Seperti tidak punya malu tanpa basa-basi Harbi langsung to the point hal yang sangat ingin ia tanyakan.

"Gatau, kayanya ga dateng."

"Sama gue, lu pasti belum bisa naik motor kan?" Mendengar itu jiwa tidak ingin direndahkan Kana muncul.

"Gue gak secemen itu yaaakk!" Ujar Kana sambil menginjak kaki Harbi karena kesal.

"Aww!!" Teriak Harbi. Ia terkejut juga merasa sakit pada kakinya.

"Gue pikir udah berubah ternyata masih sama, suka KDRT."

"Lu juga masih sama suka ngeremehin gue."

"Bukan ngeremehin, gue gak pernah liat lu ke sekolah bawa motor. Selalu dianter dan jemput."

"Gak, gue tau lu pasti udah langsung nyimpulin gue gak bisa bawa motor karena dianter jemput."

"Gue cuma nanya Kanaaaa."

Zia yang berada di antara mereka berdua bingung. Katanya sudah lama tidak kontakan tapi kenapa berantem mereka natural sekali ?

"Bentarrrrr, Lu berdua itu apa sih ? Katanya udah gak deket tapi berantemnya kaya pasangan baru 2 bulan."

"Hah?"

"Hah?"

"Mereka tuh lebih kayak saling suka tapi saling ngedenial perasaan masing-masing." Sahut seseorang dari belakang mereka. Sayla, teman sekelas Harbi.

Kana dan Zia paham kenapa cewek yang mereka tidak kenal itu tiba-tiba bicara seperti itu. Dia adalah cewek yang saat hari pertama sekolah tertawa sangat bahagia bersama Harbi. Sudah jelas bukan ?

"Mobil gue udah full nih, gimana dong masih banyak yang belum keangkut." Keluh cewek berambut pendek bernama Fira.

"Gue gaikut gapapa kan? Lagi pula juga udah ada kalian yang nanti langsung kasih info gimana di sana." Ujar Kana dengan senyum manisnya.

"Kanaaaa lu jangan gitu dong, gue merasa jahat nih. Kelas lu keluar paling akhir gue juga gak enak kalo nandain tempat buat lu. Bisa digorok Kak Acha gue kalo lu ga keangkut." Fira sudah terlihat frustasi. Mereka berbicara jauh dari poisisi mobil Fira.

"Kana sama gue, bareng anak basket yang lain juga. Anak MD masih berapa lagi yang belum keangkut?" Harbi muncul bagai hero.

"Masih ada 2 lagi, anak basket masih ada yang kosong ?"

"Ohh tinggal 2? Mobil Kak Arsya masih muat, ikut sana aja. Ayo gue temenin buat bilang." Harbi meninggalkan Kana dan menuju mobil yang dimaksud.

Kenapa jadi gue yang naik motor sama dia? Mending gue naik mobil Kak Arsya aja.

Kana menyusul di belakang, saat tiba di mobil yang dimaksud sebenarnya gak bisa dibilang masih muat juga sih. Hanya sisa space sedikit di sisi belakang. 2 orang anak MD yang mungil-mungil itu sih pasti muat kalau ditambah Kana sudah pasti tidak muat.

Best Friend - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang