3. Kana

33 8 0
                                    


Happy Reading !
flawersun

***

Kana, sangat sulit ditebak, bahkan ia sendiri sulit mengerti dirinya. Begitu banyak sisi yang bisa Kana tunjukkan pada orang lain. Kecuali satu, sisi sedihnya. Ia tidak bisa mengekspresikan kesedihannya sehingga orang lain hanya bisa melihat sisi kuat dan tertutupnya.

Harbi adalah satu-satunya orang lain yang pernah menyaksikan kesedihan Kana. Saat kedua orang tua Kana begitu sibuk bekerja hingga lupa menjemput Kana. Pada masa itu satu-satunya transportasi yang bisa digunakan hanya angkot dan ojek biasa dan mereka tidak berani. Harbi dengan keberaniannya mengantar Kana sampai rumah meskipun jalan kaki. Beruntungnya mereka memang searah hanya saja rumah Kana masih lebih jauh sedikit dari rumah Harbi. Hal itu menjadi alasan Kana selalu bergantung pada Harbi dan sebaliknya.

Semenjak Kana mengetahui dirinya satu sekolah dengan seseorang yang sangat dekat dulunya membuat kenangan demi kenangan mencuat kembali. Kana tidak suka perasaan merindukan masa-masa yang sudah lalu. Bagi Kana dengan Harbi yang tidak pernah menghubunginya lagi setelah lulus SD adalah sebuah akhir dari persahabatan mereka. Pandangan Kana yang satu itu terbukti karena Harbi tampak dengan mudah menjalin persahabatan baru.

"Lu dipanggil Na,"

"Hah? Apa?"

"Lu bengong mulu dehhh ngeri kesambet." Ujar Jeani.

"Setan minder kali sama dia, kalah cantik !" Ujar Yasa salah satu teman sekelas Kana.

"Lu kalo suka sama Kana bilang deh Sa, muak juga lama-lama sama gombalan receh lu," samber Zia.

"Ko lu sensi sih Zi? Lu cemburu yaaa ? Ngaku luuu." Balas Yasa meledek.

"Na itu Kakak kelas manggil," Kata Jeani. Kana mengikuti arah yang ditunjuk Jeani.

Kakak kelas MD ternyata yang memanggil Kana. Kana sudah selesai makan jadi ia tanpa ragu menghampiri.

"Sini Na, duduk bareng kita. Mau aku kenalin." Kana bingung tapi dirinya menurut duduk di bagian pinggir kursi panjang di kantin.

"Ini temen-temen aku mau kenal kamu Na." Di seberang memang isinya cowok semua.

"Ini Kana guys, yang pas MOS tampil, keren kan dia ? The next ketua MD." Kata Acha, Ketua MD saat ini.

"Gila sih lu keren Cha nyari penerus, makin jaya MD pasti." Sahut salah satu dari cowok di sana. Kana hanya bisa membalas dengan senyum kaku.

Acha lanjut memperkenalkan temannya satu-persatu. Tidak jauh dari sana Harbi juga sedang bersama anak-anak basket. Mereka semeja karena dasarnya Kakak kelas basket di sekolah ini sama dengan Kakak kelas di SMP. Jadi mereka memang sudah akrab.

Mata Harbi tidak putus memandangi Kana. Meskipun mulutnya sibuk mengunyah makan siangnya.

"Lu suka Har sama dia ?"

"Yaaa suka mah semua juga suka kali, cantik." Timpal yang lainnya. Harbi tidak menjawab.

"Har!"

"Apasih! Lagi makan ini gue." Jawab Harbi kesal karena bahunya ditepuk.

"Biarin, orang kalo kasmaran emang gitu."

Best Friend - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang