Bab 7 : Rhea

894 138 17
                                    

Langit melangkah mengikuti Rendi yang berjalan di depannya dengan gerakan lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit melangkah mengikuti Rendi yang berjalan di depannya dengan gerakan lesu. Pikirannya berkecamuk, dan sejak tadi sebenarnya fokusnya sudah hilang. Namun seperti yang terlihat, Langit berusaha untuk nampak baik-baik saja. Berusaha untuk tidak terpengaruh padahal sebenarnya ketika manik matanya menemukan Senja di depannya tadi, rasanya ia ingin sekali memeluk wanita itu erat. Menghidu aroma wangi tubuh Senja yang selalu menjadi candunya dulu atau mungkin sampai sekarang.

Senja tetap cantik seperti biasanya atau bahkan mungkin lebih cantik dari yang ia ingat delapan tahun yang lalu. Rambutnya tidak lagi pirang seperti dulu, namun tetap saja tidak mengurangi kesempurnaan visualnya. Malah menurutnya, Senja terlihat jauh lebih menawan sekarang dengan figur wajahnya yang lebih dewasa.

Selain terlarut dalam nostalgia, sebenarnya ada satu hal yang mengganjal dalam benaknya. Kedatangan pria yang tadi muncul bersama dengan Rhea. Siapa dia? Mengapa dia muncul bersama dengan Rhea, memanggil Senja dengan sebutan 'sayang' dan kenapa juga saat melihat itu semua perasaan Langit menjadi terusik?

"Gue aja yang nyetir." Rendi meminta kunci mobil yang langsung diberikan Langit tanpa banyak bertanya.

"Gue ikut ke kantor ya, mau rebahan bentar. Balik ke rumah bareng aja sama lo." ucap Langit sambil menyandarkan sisi kepalanya di jendela pintu mobil. Menatap kosong ke arah jalanan yang kini basah karena tetesan air hujan.

Langit sudah persis remaja galau saja sekarang.

"Njun, lo kenal cowok tadi nggak?" tanya Langit saat Rendi mulai mengendarai mobilnya keluar dari pelataran parkir.

"Siapa?" Rendi bertanya balik dengan ekspresi bingung.

"Yang sama Rhea tadi."

Rendi mengangguk-angguk. "Oh... Indra? Lo masa nggak tahu dia sih?"

Langit terdiam beberapa saat kemudian menggeleng. "Nggak. Emang dia siapa? Artis?"

Rendi berdecak. "Lah.. Dia kan Indra Bagas Adikusuma, influencer terkenal. Lo nggak tahu beneran?"

"Nggak tahu. Gue mana hapal sih Njun, artis aja gue kadang nggak hafal. Apalagi influencer."

"Iya juga sih."

"Itu papanya Rhea?" tanya Langit kemudian, anehnya tenggorokannya agak tercekat saat menanyakan hal tersebut.

"Bukan, kata Jingga sih mereka baru dekat tiga tahun. Mas Indra tuh kenal Kak Senja pas Kak Senja udah punya Rhea." jawab Rendi sambil memutar roda kemudinya untuk berbelok ke arah perempatan jalan menuju kompleks ruko dimana kantor Wema berada.

"Jadi Senja udah pernah nikah? Atau udah nikah?"

"Kalau itu gue nggak paham ya. Tapi kayaknya pernah nikah terus cerai kali ya, soalnya kan nggak mungkin ya sedekat itu sama cowok lain padahal udah punya suami? Tapi yang jelas nih, Mas Indra bukan suaminya Kak Senja. Tapi mereka emang dekat banget, itu sih yang gue tahu dari Jingga."

Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang