Jennie terlihat sudah begitu rapih, hari ini adalah hari liburnya, seperti biasa dia berencana untuk menemui teman-temannya, namun sampai jam 8pagi ini, lisa,Rose dan jisoo masih belum membalas pesannya.
Jennie rasakan perut yang mulai memberontak, ia segera keluar dari kamar untuk sarapan, melupakan Zayn yang kini berada dirumah ini.
•
"Ruby, selamat pagi!" Jim berucap, ia tampak senang ketika Jennie baru turun dari tangga, ia sedikit berlari mendekati gadis manis yang tampak begitu cantik.
Jennie hendak melewati Jim, namun suara batuk dari seseorang membuat Jennie melirik Zayn yang berdiri tak jauh dari mereka, Zayn menatap tajam membuat Jennie berdecih, lantas memasang wajah dengan senyuman pada Jim yang nampak begitu senang.
"Selamat pagi, Jim." untuk pertama kalinya Jennie menjawab sapaan lelaki ini, meski wajah yang dilihat begitu sangat munafik.
"Ruby, hana sudah memasak, ayo makan, Ruby harus sarapan agar tubuh Ruby tidak gampang lelah dan kuat seperti Jim" Jennie memandang aneh. Apakah Jim pantas dia anggap sebagai suami????
"Ahh adik ifar, ayo makan bersama, jangan diam terus" Zayn mendekat membuat Jennie menggertakkan giginya begitu kesal. Kedua wajah yang sama membuat Jennie benar-benar muak dengan keduanya.
"Tentu, " Jim tersenyum, lantas ketiga nya segera duduk dimeja makan.
•
"Ruby hana bilang, hari ini Ruby libur, ayo kita jalan-jalan" Jim berucap disela makan, memandang Jennie yang makan dengan tenang.
"Aku ada janji dengan lisa dan yang lain, maafkan aku, mungkin lain kali saja." Jennie meenjawab selembut mungkin, Zayn terus saja mengawasi membuatnya harus menahan bentakan.
"Benarkah? Bukan kah ke 3 temanmu itu sedang ada pekerjaan?" Jennie segera melirik Zayn.
"Dari mana kau tau?" Zayn tersenyum, ia tunjukan isi chatnya dengan lisa,Rose dan jisoo. Sial, Zayn baru datang kemarin tapi sejak kapan dan bagaimana dia mendapat no sahabatnya? Sibangsat ini benar-benar!!!!
"Semalam aku menemui mereka, dan mendapat nonya, " baajingan ini benar-benar menyebalkan, dia pasti sudah merencanakan ini semuanya.
Jennie lihat bagaimana sorot Zayn menunjukan amarah. Dia kepalkan tangan lantas kembali melihat Jim."Jika begitu, mari berjalan-jalan Jim, kau ingin mengajakku kemana?" Jennie bertanya, Jim menatap dengan senyuman,
"Jim selalu ingin berjalan-jalan dengan Ruby, Jim ingin mengajak Ruby untuk menikmati kota seoul." Jennie memandang bingung,
"Maksud tuan Jim, dia ingin mengajak nona kim keliling seoul, " what? Untuk apa keliling seoul? Setiap hari pun dia keliling seoul karna perkejaan.
"Ti-"
"Wah ide yang bagus Jim, adik ifar kau maukan berjalan-jalan menikmati kota seoul???" suara penekanan dari Zayn membuat Jennie tak bisa berucap lebih, ia menghela nafas lantas memasang senyuman.
"Tentu Jim, mari berjalan-jalan, jika begitu kau siap-siaplah, aku akan menunggu mu disini" Jim mengangguk senang, ia berdiri lantas segera pergi di ikuti hana yang bertugas untuk menyiapkan baju,
"Hana kau diam lah disini, dan kau, lakukan tugas mu sebagai istri, pilihkan baju untuk Jim, ingat aku tidak main-main dengan perkataanku semalam. jennie" hana terdiam, ketika Zayn menyuruhnya kembali, lelaki itu nampak mengancam Jennie yang terlihat sangat kesal.
"Dia sudah be-"
"Kau menolak jennie?" sial. Jennie mengumpat kesal, ia berdiri dengan sedikit kasar dan segera menuju kamar Jim.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF
FanfictionJENJI VERSION Jika aku menjadi apa yang kau mau apa kau akan menerimaku???