Malam adalah waktu dimana aku selalu merindukanmu.
Dan siang adalah waktu dimana aku berusaha untuk menggapaimu.
Namun pada nyatanya mencintaimu terasa setiap waktu.
•
"Kau terlalu berlebihan unnie." Rosie berucap ketika zayn pulang, sejujurnya ia tahu kejadian dimana Jennie mengusir Jim pergi. Dia yang mengintip dibalik pintu kamar begitu geram dengan apa yang Jennie lakukan.
"Aku tau itu chaeng." Jennie berucap dengan tenang, pandang fokus pada ponsel mengabaikan kontak mata dari gadis bermarga park ini.
"Kenapa kau bersikap begitu buruk?" Rosie tak habis pikir dengan gadis ini, memang seharusnya Zayn ada, setidaknya Zayn bisa mengendalikan sikap buruk Jennie pada Jim.
"Aku tidak menyukainya, Leo pun ada dihadapanku, aku melakukan itu pun untuk membuat leo percaya jika aku hanya mencintainya meski aku menikah dengan Jim, " Rosie menggeleng kepala mendengar jawaban dari Jennie.
"Tapi apa perlu kau memperlakukan Jim dengan buruk? Apa kau tidak punya hati unnie? Apa kau tak sedikitpun berempati pada nya? Dia datang kemari haanya untuk menjemputmu, jangan karna Jim seorang autisme kau bisa seenaknya, dia punya hati unnie, Jim pasti sakit hati akan sikapmu itu"
Jennie terdiam sejenak, iya. Dia tau dia salah, Jennie tau itu, Jennie hanya menjaga perasaan nya sendiri, Jennie tau dia begitu egois karna memikirkan hati nya dan hati Leo, dia hanya takut jika dia terjatuh pada Jim yang sempat membuat runtuh hatinya. Jennie tak ingin Jim masuk dan menetap dalam hatinya. Jennie tak ingin mengkhianati Leo.
"Aku tau itu, dengan begitu Jim akan membenciku, dan melepaskanku. Chaeng aku ingin berpisah dengannya. Aku tak ingin menunggu sampai musim dingin nanti" Jennie berucap dengan raut sedikit frustasi.
"Unnie, dengan menyakiti Jim kau melakukan kesalahan. Sama halnya seperti Leo, diapun begitu menyayangimu, setidaknya kau hargai perasaanya, aku sudah pernah bilang padamu untuk menghargainya. Tak perlu berbuat lebih cukup lakukan tugasmu sebagai istri yang baik, " Jennie hanya diam dengan apa yang Rosie bilang,
"Hah...sudahlah kau tidur dan besok kau pulang temui dan minta maaflah pada Jim. Bertahan lah sampai natal nanti dan kau akan bercerai denganya." Rosie kembali berucap, ia berdiri lantas segera pergi menuju kamarnya.
Jennie menghela nafas.
Karna perasaan tak semudah itu untuk berubah.
•
•
•
Jennie membuka pintu rumah, ia turuti apa yang Rosie ucapkan, dia lihat keadaan rumah yang begitu sepi, ia berjalan masuk untuk mencari sosok Jim yang selalu ada untuk menyambutnya,
Ia lirik meja makan yang masih ada makanan, mungkin hana menyiapkanya, Jennie berjalan menuju kamarnya namun sebelum itu ia sedikit berkeliling rumah mencari keberadaan Jim, ia juga melihat ruang kerja lelaki itu kosong, hanya ada robot-robot yang terpasang disana.
Jennie menghela nafas, ia segera masuk kekamar, ia berjalan menuju ranjang, Jennie terdiam ketika ada kertas dengan beberapa kaJimat yang tertulis, Jennie mengambil surat itu lantas membacanya.
Ruby, Jim minta maaf karna membuat Ruby marah, hari ini Jim pergi ke amerika untuk projek terbaru NASA.
Jim tidak akan membuat Ruby kesal lagi, tapi Ruby jangan bertemu Leo yah.
Jika Ruby tidak bertemu Leo Jim akan belikan makanan kesukaan Ruby setiap hari.Jim pasti akan sangat merindukan Ruby.
Jennie menghela nafas, ia masukan surat Jim kedalam laci, dia malas membuangnya karna tong sampah berada didalam toilet, Jennie menghempaskan diri diatas kasur lantas meenutup mata untuk tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF
FanfictionJENJI VERSION Jika aku menjadi apa yang kau mau apa kau akan menerimaku???