Under The Falling Snow Is The Distance Between Us

402 31 0
                                    


Shim Jaeyoon x Lee Heeseung
Fanfiction by jjyunning_

###

cw// angst, major character death, mention of cancer

Heeseung mengenal Jaeyun ketika mereka berdua berada di kelas 10 tepat di musim dingin. Mereka duduk bersebelahan dikarenakan nomor urut mereka. Walaupun duduk bersebelahan, mereka tidak pernah sekalipun berbicara sesama mereka.

Jaeyun orangnya pendiam, ia akan berbicara hanya sekadar untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman di kelas. Selebihnya, Jaeyun memilih diam daripada berbicara dengan yang lain termasuk dirinya. He looks cold most of the time but his sweet little gesture always warms Heeseung's heart.

Tiada apapun yang terjadi di antara mereka kecuali jarak beberapa centi di tengah-tengah yang mengasingkan keduanya.

Entah itu cinta pandang pertama atau bukan, yang pasti Heeseung jatuh cinta dengannya.

Setiap kali jam istirahat, Jaeyun tidak pernah beranjak dari tempat duduknya. Jadi Heeseung juga selalu tetap di kursinya karena tidak mau jauh-jauh dengannya, mengamati wajah Jaeyun yang tertidur pulas di atas meja yang berlatarkan salju turun di luar jendela.

"Indah banget." You and the snow. Heeseung bergumam pelan tanpa menyadari ada sepasang telinga yang mendengarnya.

###

Suatu hari, Jaeyun tiba-tiba saja tidak hadir ke sekolah.

Dan keesokan harinya juga, dia tidak datang. Heeseung setelahnya mendapat tau bahwa Jaeyun berhenti sekolah tanpa mengetahui alasannya. Padahal Jaeyun siswa yang pintar, sayang sekali.

Sejak dari itu, jarak di antara mereka menjadi sangat jauh. Dan Heeseung berpikir ia tidak bisa lagi ketemu dengannya. Namun takdir menemukan mereka kembali, setahun kemudian.

"H-Heeseung?"

Seseorang memanggilnya, suara yang cukup familiar baginya. Heeseung menoleh ke arah sumber suara dan matanya lantas membulat. Itu Jaeyun, ia tidak sedang bermimpi, kan?

"K-Kamu kenapa bisa di sini?" Heeseung bertanya padanya. Namun sepertinya ia sudah tahu jawabannya, melihat dari pakaian yang dikenakan Jaeyun dan wajah pucatnya, dia adalah pasien di sini, di rumah sakit yang Heeseung kunjungi.

Wajah Jaeyun tampak semakin tirus, lehernya juga terlihat panjang karena kekurusan.

Apa kamu baik-baik saja?

Jaeyun menampilkan senyum yang menampakkan taringnya, lalu datang mendekat sebelum mendekapnya erat.

"Kamu benar-benar Heeseung, kan?" Soalnya yang di balas anggukan kecil dari Heeseung. "Ya Tuhan, ini benar-benar kamu. Thanks God. Ku pikir aku tidak mungkin ketemu sama kamu lagi."

Heeseung mengerutkan alisnya, bingung. Apa orang ini benar-benar Jaeyun yang ia kenal?

"Jaeyun, kamu sesenang itu ketemu aku?" Ia merasa aneh dengan sikapnya Jaeyun yang seperti ini. Jaeyun terus-terusan memeluknya, bahkan makin mengerat pelukannya. "Hey, bisa kamu lepaskan dulu? Kita menjadi pusat perhatian, Jaeyun."

Jaeyun kemudian membawa Heeseung ke sebuah kamar, lebih tepat itu adalah kamar rawat inapnya.

"Apa kamu mengingatku? Kita duduk bersebelahan tahun lalu." Heeseung mengangguk pelan. Mana mungkin Heeseung melupakannya.

Jaeyun adalah cinta pertamanya. Masih segar di ingatannya betapa mempesonanya seorang Shim Jaeyun. Jaeyun masih sama seperti dulu, cuma saja wajahnya lebih pucat berbanding dulu. Heeseung tersenyum manis.

04. Hiraeth || JAKESEUNG || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang