Happy Ending

181 24 0
                                    



Shim Jaeyoon x Lee Heeseung
Fanfiction by Rara_22N

###

Keseharian Jake setiap hari minggu, berolahraga jogging di taman kota. Jake tidak sendiri, banyak sekali orang-orang yang datang dengan alasan yang sama namun ada juga yang memilih hanya menikmati indahnya langit pagi yang cerah tanpa awan, belum lagi angina sepoi yang menyejukkan dan pepohonan rindang tak lupa berbagai jenis bunga dan semak disana yang membuat suasana taman sangat hidup.

Dirasa cukup berolahraga, Jake pun menyudahi larinya dan meminum air yang dibawanya di botol. Setelah rasa haus menghilang, Jake pun memilih untuk menikmati pemandangan taman.

" Jaeyun-ah?"

Sudah lama Jake tidak mendengarnya, mungkin dia hanya berhalusinasi. Karena hanya satu orang yang memanggilnya seperti itu selain ibunya.

" Jaeyun-ah?"

Jake menoleh karena penasaran dan dilihatnya saat ini adalah bagian yang dulu pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup Jake.

###

Suasana canggung mengelilingi mereka berdua, tadi Jake menyarankan untuk berbicara di tempat yang lebih sepi dan dia memilih pojok taman yang jarang ada orang disana.

" Bagaimana kabarmu, Jaeyun-ah?" tanyanya.

" Aku baik, Heeseung-hyung."

Heeseung tersenyum lega mendengarnya.

" Sudah 7 tahun aku tidak melihatmu, kamu makin terlihat seperti lelaki."

" Hyung juga, semakin cantik dan manis."

Keduanya tersenyum malu setelah saling memuji.

" Bagaimana kehidupanmu sekarang, hyung?"

" Nothing special, aku berhasil lulus kuliah tiga tahun yang lalu dan mendirikan florist yang sedari dulu kuimpikan. Tentu ada masalah tapi aku bisa
mengatasinya."

Jake ingat, Heeseung dulu pernah menceritakannya saat mereka bersama dulu.

" Bagaimana denganmu?" tanya Heeseung balik.

" Aku guru di SHS, sering mendapat tawaran untuk menjadi private teacher dan yang kusanggupi hanya beberapa karena jadwalku yang sibuk."

" Guru bahasa inggris?"

" Yup! Bagaimana kamu tahu, hyung?"

" Dulu kamu selalu menggunakan bahasa inggris kepadaku dan akulah yang mengajarkan bahasa Korea padamu."

Jake tersenyum, Heeseung masih mengingat momen mereka.

Sunyi kembali menyelimuti, Heeseung fokus pada hilir jalan raya sedangkan Jake memandang pohon yang meneduhkan mereka berdua.

" Jaeyun-ah."

Panggilan Heeseung membuat Jake menoleh.

" Aku rindu."

Hanya dua kata, tapi Jake bisa merasakan beribu-ribu ketulusan disana. Mereka sempat bersama selama 3 tahun lalu berpisah secara baik-baik karena
keadaan. Bukan karena tidak saling percaya, tapi keduanya berpikir dewasa dan dirasa jika menyudahi hubungan merupakan jalan terbaik.

Menyesal? Akan bohong jika mereka menjawab tidak. Disaat sulit tidak ada yang menjadi sandaran dan mereka harus bangkit dengan kekuatan masing-masing.

" Aku juga." Jawab Jake akhirnya.

" Aku sudah menikah dan sudah punya anak."

Jake menoleh terkejut melihat Heeseung yang tersenyum sembari memandang cincin yang tersemat indah di jari manis kanannya.

" Benarkah?"

" Saat itu kudengar kamu di Australia jadi aku tidak mengundangmu, maaf."

" Tidak masalah, dengan siapa kau menikah?" Jake bertanya antusias.

" Park Jongseong, Jay Park, CEO perusahaan. Dia baik dan perhatian sepertimu, tapi sangat mudah menaikkan nada bicara tapi aku menyukainya.
Anakku laki-laki, kelahiran di Jepang Nishimura Riki tapi nama Koreanya Park Ni-ki. Anakku duplikat Jongseong bahkan tingginya mendahuluiku, agak kesal tapi aku senang karena anakku tumbuh sangat baik."

Jake tersenyum, sangat bersyukur karena Heeseung mendapatkan hidup yang bahagia setelah mereka memutuskan untuk berpisah 7 tahun yang lalu.

" Oh! Aku harus pergi! Hari ini Ni-ki ada kompetisi menari."

" Baiklah, sukses untuk anakmu."

" Sampai bertemu lagi, Jake!"

Melihat Heeseung yang berlari menjauhinya, Jake pun memasang senyum sendu. Heeseung yang dulu sering dipeluknya, sering dimanjanya, sering diciumnya, kini sudah menjadi milik orang lain.

Sebaik apapun berpamitan, perpisahan tetapnya menyakitkan dan Jake masih merasakannya sampai saat ini.

Notif getar ponsel di saku celananya menyadarkannya dari lamunan, ternyata ada pesan masuk. Membacanya beberapa saat lalu tersenyum senang.
Pacarnya, Kim Sunoo ingin ditemani untuk makan Ramyeon.

Setelah olahraga, makan ramyeon salah satu cara terbaik.

Jake bahagia dengan Sunoo, begitupula Heeseung bahagia dengan Jay dan anaknya

Jake menyimpan segala memorinya dengan Heeseung didalam hati dan pikirannya, begitupula sebaliknya.

Mereka bahagia dengan cara dan kisah mereka sendiri.


END

04. Hiraeth || JAKESEUNG || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang