🌸🌸🌸🌸🌸
------ Happy Reading 💕
"Tolonglah ... kalau kau memang peduli padaku, beritahu aku yang sesungguhnya." Suara Xiao Zhan memohon dengan mata yang berkaca-kaca.
"Baiklah ..." Yibo meletakkan kedua tangannya pada sandaran kursi, memegangnya erat karena ia perlu pegangan sebelum akhirnya berkata, "Bayi itu bukan milik kita."
Meski Xiao Zhan telah menduganya tapi rasanya tetap mengejutkan. "Apa kau tak berbohong? Dia Yilong!"
"Bukan, Zhan Zhan. Kau tadi bilang ingin diberitahu yang sesungguhnya. Tapi, belum apa-apa kau sudah membantahku."
Xiao Zhan terdiam. "Apa kita sering bertengkar?" tanyanya pelan
Yibo menelan ludah. "Sangat jarang."
Sesudah terdiam beberapa lama, Xiao Zhan berkata lirih, "Maafkan aku ... teruskan ceritamu."
Jantung Yibo berdegup kencang. "Aku tidak tahu apakah ini gagasan yang baik. Kenapa kita tidak tunggu dokter saja?"
Xiao Zhan menggeleng. "Jangan perlakukan aku begini. Beritahu aku yang sebenarnya. Aku harus mendengar semuanya. Aku janji tidak akan menyelamu lagi."
Yibo menghembuskan napas panjang. "Kami yakin bahwa kau menemukan bayi itu di depan tokomu tadi pagi. Bayi itu diletakkan di dalam kardus. Ada surat di dalamnya. Si ibu belum bersuami. Dia tahu kau pasti akan menemukannya jika diletakkan di sana. Waktu kau lihat bayi itu kuning, kau buru-buru membawanya ke rumah sakit."
Xiao Zhan mendengarkan dalam diam. Yibo tidak yakin apakah Xiao Zhan sedang berusaha mengingatnya atau mencerna perkataannya.
"Ketika sedang menuju UGD, kau terpeleset dan kepalamu terbentur dengan keras. Beberapa petugas yang kebetulan melihatmu segera membawamu masuk dan menggendong bayimu. Ketika tahu kau tidak ingat apa-apa, mereka akhirnya memeriksa tasmu lalu menghubungiku."
Mata hitam Xiao Zhan berkaca-kaca. "Jadi, Yilong benar-benar bukan bayi kita?" gumamnya sedih
Hati Yibo meringis ketika melihat kesedihan di wajah Xiao Zhan. Namun, ia menguatkan hatinya dan melanjutkan ceritanya.
"Bukan. Bayi itu adalah bayi yang ditinggalkan orang tuanya dan akan berada di bawah pengawasan pemerintah sampai diadopsi. Kau memanggilnya Yilong karena itu nama kakekmu. Kau berniat menamai anak kita Yilong sebelum keguguran beberapa bulan yang lalu."
Mata Xiao Zhan membulat. "Aku pernah keguguran?"
Yibo mengangguk. "Sudah dua kali. Yang terakhir usia kandunganmu bahkan sudah empat bulan," tambahnya dengan hati-hati
"Tidak!" pekik Xiao Zhan. Wajahnya pucat dengan raut yang ketakutan, membuat hati Yibo hancur. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan keinginannya untuk segera memeluk Xiao Zhan.
Yibo merasa tenggorokannya tercekat. "Kau minta diberitahu yang sesungguhnya. Bukan maksudku untuk menyakitimu, Zhan Zhan."
Air mata Xiao Zhan membanjir, seperti aliran sungai di pipinya yang pucat. Mendadak isaknya pecah. Keputus-asaannya lebih hebat dari yang pernah disaksikan Yibo setelah kegugurannya yang terakhir.
"Sayang ...."
"Jangan panggil aku begitu!" sanggah Xiao Zhan, "Pergilah! Tinggalkan aku ingin sendiri."
Membawa sakit hati yang tidak terkira, Yibo melangkah keluar dari ruangan Xiao Zhan.
* * *
"Yibo?"
Mendengar suara yang tak asing lagi, Yibo menoleh dan melihat Liu Ying, istri sahabatnya, Da Zhangwei, sedang berlari kecil menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ✓
FanficXiao Zhan terdampar di rumah sakit dalam keadaan amnesia dengan membawa bayi dalam gendongannya! Ia tidak ingat bagaimana bisa sampai ke sana. Suaminya, Wang Yibo, bertekad menyelidikinya, terutama karena Xiao Zhan tidak ingat bahwa mereka telah men...