🌼🌼🌼🌼🌼
---- Happy Reading 💕
Lima belas menit berlalu, Yier masih tertidur. Dengan hati-hati Yibo memindahkan Yier ke tempat tidur, lalu menyelimutinya. Kemudian Yibo bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat Yibo muncul dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, ia mendapati Xiao Zhan berbaring di samping Yier di tempat tidur. Xiao Zhan menggenakan sweater berwarna abu-abu-putih dengan rambut yang sudah dikeringkan. Xiao Zhan tampak begitu mempesona hingga napas Yibo terasa sesak.
Yibo membuka laci dan hal itu membuat Xiao Zhan menoleh. Lagi-lagi Yibo mendapati Xiao Zhan merona.
"Apa Dylan sudah telpon?" tanyanya.
Yibo menggeleng.
Dengan wajah muram, Xiao Zhan mengalihkan kembali perhatiannya pada Yier. Menggunakan kesempatan itu, Yibo cepat-cepat berpakaian.
Sesudah berpakaian, Yibo mendekati ranjang lalu menarik tangan Xiao Zhan. "Kemari," bisiknya, menarik Xiao Zhan berdiri. Keduanya keluar kamar menuju ruang tengah.
"Lebih baik kita di sini supaya tidak mengganggu Yier ketika telpon berbunyi."
Xiao Zhan mengangguk mengerti. "Yier hampir tidak tidur semalaman."
"Tidak apa-apa. Yier anak yang kuat."
Xiao Zhan mangut-mangut, lalu memandang dengan begitu lembut yang membuat Yibo tergila-gila. "Bagaimana kau tahu begitu banyak tentang bayi?"
"Aku tidak tahu apa-apa."
"Bohong. Buktinya kau bisa menenangkan Yier. Semalaman aku mencoba tanpa hasil."
"Mungkin ia sakit perut. Waktu kugendong sakitnya sudah berkurang dan ia sudah lelah menangis."
"Menurutmu sakitnya serius, tidak?"
"Kurasa tidak. Kau, kan, sudah menghubungi dokter. Kalau dokter mendapati ada sesuatu yang serius, dia pasti sudah menyuruhmu membawanya ke rumah sakit."
"Iya, memang begitu katanya." Xiao Zhan mondar-mandir di sekitar ruangan. Ia terlalu gelisah untuk bisa duduk. "Heran. Kenapa Dylan belum telpon juga, sih? Kalau Yier belum sembuh, dia kan tak bisa dibawa ke mana-mana."
"Zhan Zhan ... Yier akan sembuh. Percayalah. Orang tua angkatnya juga pasti tahu bagaimana harus merawatnya. Semuanya sudah diatur. Jangan lupa besok pagi kau juga harus operasi. Kalau ditunda-tunda, bisa membahayakan bayi dalam kan—"
Yibo tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, karena bel rumahnya berbunyi. Dylan datang tepat waktu. Saat penentuan akan tiba. Semoga Zhan Zhan cepat sadar.
Rupanya Xiao Zhan terkejut. Ia meraih tangan Yibo dan menggenggamnya, tampak sangat cemas. "Siapa yang datang pagi-pagi begini?"
Yibo berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya. "Entahlah. Kita lihat saja."
Xiao Zhan mengikuti Yibo ke pintu depan. Begitu Yibo membuka pintu, Xiao Zhan langsung berjengit kaget. "Dylan! Kami pikir kau akan menelpon dulu."
Dylan bertukar pandang penuh arti dengan Yibo. "Mestinya begitu. Tapi Angela salah paham dan menghubungi suaminya agar menemui kita di sini jam sembilan. Kupikir aku harus datang duluan supaya bisa memberitahu kalian. Aku sadar kalian butuh waktu untuk mempersiapkan mental. Syukurlah, mereka belum sampai kemari."
"Masuklah," ucap Yibo.
Xiao Zhan begitu terguncang hingga lupa seharusnya ia menyambut tamu. Ini adalah di luar kebiasaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325383274-288-k939905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER ENDING ✓
Fiksi PenggemarXiao Zhan terdampar di rumah sakit dalam keadaan amnesia dengan membawa bayi dalam gendongannya! Ia tidak ingat bagaimana bisa sampai ke sana. Suaminya, Wang Yibo, bertekad menyelidikinya, terutama karena Xiao Zhan tidak ingat bahwa mereka telah men...