RABU/HALU ?

11 0 0
                                    

RABU/HALU ?
Cerpen karangan Sita azahra

Hari rabu kami di awali dengan pelajaran olahraga selama 3 jam pelajaran.

"Habis darimana Tya?" Zara bertanya pada Tya dan Dwi yabg abru saja datang entah darimana.

Zara baru saja tiba di kelas beberapa saat yang lalu dan langsung duduk di depan kelas bersama, Mila, Anna, dan juga jena. Sedangkan Novi sedang melaksanakan tugas piket. Dan Shapa, entah kemana dia paling beli cireng kesukaannya.

"Darimana hayoo..... Tadaaaaaa" ujar Tya sambil menunjukkan 2 buah pepaya mentah.

"Astaghfirullah itu pepaya dari mana lagi?" Zara kembali bertanya.

"Depan mushola lah, darimana lagi" kali ini Dwi yang menjawab.

"Tapi tenang kali ini udah ijin dulu sama bu Fara" Dwi melanjutkan perkataannya.

"Wihhhh" sontak kami semua bersorak senang.

"Tau gak, tau gak? Si Tya udah susah-susah loncat-loncat, gak taunya ada kursi dideket situ hihihihihi" Dwi bercerita dengan hebohnya dan tentu mengundang tawa kami semua. Sedangkan Tya yang menjadi bahan tertawaan hanya bisa memasang raut wajah datar, tapi itu tidak lama. Karena dia juga makah ikut tertawa bersama.

"Iya ihh anying gue udah susah-susah loncat-loncat gak taunya ada kursi, sakit hati. Mana sepatu gue jadi kotor lagi. Tapi gapapa lah demi nge rujak, gue rela" Tya bercerita sambil memasang wajah tersakiti.

"Woii ke lapang buruan" itu suara si Rayn.

Kami semua menoleh, dan langsung bersiap untuk ke lapang.

Di lapang saat semua anggota kelas sudah berkumpul, guru olahraga pun memulai materi sebelum ke pemanasan dan olahraga.

Karena Zara sedang tidak enak badan jadi dia tidak ikut olahraga, dan hanya jadi penonton saja.

Kali ini materi olahraganya adalah kebugaran jasmani, dan tes nya adalah lari bolak-balik, sit up, push up, dan skot jam step-step itu dilakukan masing-masing selama 1 menit.

Sekarang mereka sudah masuk ke  tes kebugaran jasmaninya. Disitulah Zara tertawa terbahak-bahak sendirian melihat teman-temannya melakukan tes itu, bagaimana tidak? Mereka tidak melakukan tes itu dengan gerakan yang benar, dan malah jadi terlihat aneh.
___________

Jam pelajaran ke-4 dan ke-5 di isi oleh pelajaran PABP, gurunya mahasiswa yang sedang PPL karena guru PABP nya sedang cuti melahirkan. Dan kebetulan hari ini adalah hari terakhir dia ngajar karena masa PPL nya sudah berakhir, disitu beberapa dari anggota kelas ikut terharu dan menangis. Setelah itu mereka mengambil banyak  foto bersama.
__________

"Guys kita bikin suatu makanan yuk!" Ujar Anna.

Sekarang Anna, Dwi, Jena, Tya, Novi, Zara, Shapa dan Mila sedang berada di rumah Jena. Bisa dibilang rumah Jena ini sudah mereka anggap sebagai basecamp mereka. Kenapa? Karena di rumah Jena itu selalu banyak makanan, mana ortunya baik banget lagi, kapan pun mau ke rumah Jena pasti dibolehin.

"Makanan apa?" Mila bertanya.

"Ya apa aja yang mudah dibikin, kalo enak kita jual siapa tau ada yang mau beli" jawab Anna.

"Hmmm bagus juga ide lo" zara berkata sambil mengusap-usap dagunya, berfikir. Yang lain pun mengikuti.

"Gue ada ide! Gimana kalo kita bikin ini aja nih, yang.....roti terus dikasih whipe krim terus di kasih buah itu lohh tau gak?" Jena mengungkapkan ide yang didapatnya.

"Ohhh tau tau! Boleh, mau bikin kapan? Sekarang?"  Ini Zara yang bicara.

"Hayu gasss sekarang, gue beli bahan-bahannya dulu ya. Tolong list terus kirim ke gue bahan nya apa aja takutnya ada yang kelewat. Dwi ayo ikut" kata Jena, dan langsung bersiap pergi ke minimarket dekat rumahnya bersama Dwi.

"Sip, nih gue list ya" Anna mengacungkan jempol pada Jena.

Sambil menunggu Jena dan dwi belanja, mereka ngobrol santai.

"Besok ada tugas ya? Biologi, yang nulis itu, materinya ada di ppt ini kan?" Shapa bertanya, sambil menunjukkan layar HP nya.

"Mana coba liat, mmm bukan yang ini yang bawah nya" Zara melihat sekaligus menjawab.

"Yang mana?! Orang sama aja" Shapa ini memang selalu nyolot kalo dikasih tau.

"Beda oy coba buka file-nya" Zara juga keukeuh.
"Sama liat nih, tuh tuh tuh" Shapa menurut, membuka file-nya dan menunjukkannya pada Zara.

"Beda! Scroll kebawah coba" Zara ikutan nyolot juga.

"Heyy udah ih, kebiasaan deh" Tya si cinta kedamaian mencoba melerai perdebatan. Tapi tidak di indahkan.

"Nih liat, liat!" Shapa men-scroll layar HP nya dan dihadapkan tepat di depan wajah Zara.

Zara hanya diam karena dia tahu, dia benar. Dia gak akan perbedatin hal yang dia gak tahu dan gak yakin.

"Tuh liat, gue bilang juga apa, beda kan? Yang atas itu gak lengkap!" Ujar Zara.

"Hai guys kita pulang! Ayo mulai masak. Nih belanjaannya." Dwi berkata riang. Membuat mereka semua menoleh dan mengucap hamdalah bersama-sama.

"Alhamdulillah"

"Kenapa? Kaya seneng banget gue pulang" Dwi terheran.

"Nggak gapapa kita udah gak sabar buat masak" Mila menjawab cepat.

"Yaudah yuk" kata Jena.

Mereka pun mulai membuat makanannya, selalu tidak berjalan lancar karena disetiap saat pasti ada saja hal yang diperdebatkan. Sampai akhirnya makanannya jadi.

"Enak!!!" Mereka semua bersorak senang, merasa bangga karena makanan yang mereka buat rasanya enak.

"Jual gak nih?" Novi bertanya.

"Jual dong!" Dan dijawab serentak.

Beberapa bulan kemudian.

"Gak nyangka ya dari wacana jadi pengusaha" ujar Mila.

"Lagi bahas apa ni gaess" Tya yang baru saja bergabung sehabis solat membuyarkan kehaluan mereka.

"Ahhhh bubar-bubar" ucap mereka semua bersahutan.

"Ihhh kenapa si kok gitu" Tya yang gak tau aoa-apa, hanya bisa menghela nafas.



Sampe sini dulu ya!

Sampai jumpa di cerita selanjutnya

Vote ya;)
02 November 2022

cerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang