2. In Which She Shut Up When It Comes To a First Meeting

6.9K 271 20
                                    

"Meeting you was not the first day of the rest of my life, it was the first day of the best of my life." – Steve Maraboli

***

"Hea Ae?"

Aku tidak menolehkan wajahku sedikitpun dari serial televisi favoritku, The Vampire Diaries.

Ya, ya. The Vampire Diaries. Ian Somerhalder, Paul Wesley dan Steven R. McQueen. Dan ya, tiga pria terseksi yang membuatku tergila-gila pada serial televisi itu.

Donghae selalu mengatakan aku terlalu tua untuk film bergenre seperti itu. Siapa peduli? Menurutmu berapa umur Ian Somerhalder dan Paul Wesley? 36 tahun dan 32 tahun. Memangnya mereka terlihat terlalu tua untuk memerankan tokoh Damon Salvatore dan Stefan Salvatore?Kurasa hampir semua wanita normal akan berteriak tidak.

Dan Donghae mengatakan aku gila karena mengidolakan Steven R. McQueen yang masih berumur 26 tahun. Well, untuk yang satu itu, aku memang merasa sedikit aneh pada diriku sendiri. Aku tidak pernah merasa tertarik pada pria yang berumur dibawahku sampai saat ini. Tapi Steven R. McQueen? Mungkin dia termasuk dalam kategori pengecualian.

Atau adakah pria berumur dibawahku diluar sana yang semenarik Steven R. McQueen?

Tentu saja ada, bodoh.

Oh yeah, itu dia! Suara kecil dikepalaku yang selalu muncul disaat yang tepat jika menyangkut tentang menghina kecerdasanku.

"Lee Hea Ae!" panggil Donghae lagi, kali ini lebih keras. Bahkan terlalu keras karena dia berteriak tepat di telinga kiriku.

"Hmm?" jawabku malas.

"Aku lapar." Ujarnya sembari menyecahkan bokong seksinya di atas sofa di sebelahku.

"Kurasa aku sudah memberitahumu jika aku sudah membuat makan malam dan kusimpan di lemari pendingin?" ujarku yang lebih terdengar seperti pertanyaan.

Donghae selalu mengatakan aku seperti anak kecil. Tapi lihatlah dia sekarang. Memegangi perutnya dengan dua tangan dengan wajah memelas. Memangnya aku peduli? Aku lebih peduli pada The Vampire Diaries.

"Aku tidak mau makan masakanmu hari ini."

Aku tertawa sinis. "Hah! Ya, kalau begitu kau masak saja sendiri."

"Kau ingin aku membakar rumah ini sampai tak bersisa?"

"Kalau begitu, tutup mulutmu, dan makan apa yang sudah ku masak. Dan berhenti menggangguku, aku sedang serius menonton!"

"Cih! Kau bebas menggangguku jika aku sedang bekerja dan sekarang aku tidak boleh mengganggumu padahal kerjaanmu hanya menonton televisi?" ujar Donghae. Ada nada sinis di dalam suaranya.

Aku tahu yang dia maksud adalah kejadian kemarin malam. Saat aku mencoba menggodanya dengan lingerie yang baru kubeli.

Hell.

Dia bahkan seperti terpaksa melayaniku kemarin malam. Dan sekarang aku menyesalinya. Aku merasa seperti remaja yang haus seks.

"Jangan membuka topik pembicaraan itu, tuan Lee. Kau yang menyuruhku untuk berhenti bekerja. Dan sekarang kau mengeluh tentang pekerjaanku yang hanya menonton televisi?" ujarku sinis.

Donghae terkekeh. "Kau tidak berpikir aku akan membiarkanmu bekerja sementara aku adalah seorang CEO perusahaan, kan? Uangku cukup banyak untuk membiayai semua keperluanmu." Lagi-lagi nada sinis terdengar di suaranya.

"Aku tidak butuh uangmu." Jawabku singkat.

Donghae tertawa lebih keras. "Oh ya? Kau pikir semua uang yang kau habiskan untuk berbelanja itu milik siapa? Dan kau masih berani mengatakan kau tidak butuh uangku?"

Dirty Little SecretWhere stories live. Discover now