20

630 124 18
                                    

Andromeda dengan cepat berlari mencari benda yang sudah lama ia simpan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andromeda dengan cepat berlari mencari benda yang sudah lama ia simpan. Jadi pada saat ia sekarat di nebula mematikan itu Bimasakti lah yang sudah menyelamatkannya? Apa dia sebenarnya sudah mati?

Ia sebenarnya sudah mati.

"Astaga dimana mantel itu?"

Dia mengobrak-abrik seluruh barangnya dan menghela nafasnya lega ketika menemukan apa yang ia cari.

"Ini harus segera dikembalikan dan—"

Mau bagaimanapun pria itu harus menjelaskannya semua pada Andromeda. Tentang kejadian itu dan semuanya. Ia terus mencari keberadaan pria itu, Meda yakin Bima pasti ada di sini. Tetapi ia mengurungkan niatnya ketika pria itu nampak tengah berbincang-bincang dengan para galaksi.

"Ini ide yang buruk jika aku mengembalikannya sekarang." Gumamnya.

Namun baru beberapa langkah saja, ada yang merampas mantel itu dari tangannya. Ia melihat pria itu dengan tanpa bersalahnya mengambil mantelnya dan berjalan mendahuluinya. Tanpa sepatah katapun berjalan di depannya.

"Bima!? Hey!!"

"Kembalikan mantelnya!"

Pria itu menoleh, "Darimana kau dapat mantel ku?"

"Itu- justru akulah yang harusnya bertanya padamu!" Ucap Meda kesal. Mengapa pria itu yang bertanya harusnya Meda meminta penjelasan mengenai kejadian pada saat itu.

Andromeda menunggu jawaban pria itu, tapi Bima malah meninggalkannya. Sontak ia mengikuti pria itu dari belakang. Apa-apaan pria itu?

"Hey! Bima!! Aku mau bicara denganmu!" Ucap Andromeda sembari berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah lebar pria itu.

Hingga tak terasa Andromeda sampai pada rumah pria itu? Apa sampai sejauh ini ia rela mengikuti pria tidak jelas itu?

"Astaga! Bima kau keterlaluan, aku hanya perlu berbicara dengamu dan kau mengabaikanku!" Ucap nya sebal.

Pria itu masih sama tanpa mengucapkan sepatah katapun menarik lengannya dan membawanya di ruangannya. Bukannya pria itu mengajaknya bicara, tetapi dia malah berbaring tengkurap di atas ranjangnya.

Dibuat kesal dengan tingkah laku pria di depannya ini yang tidak jelas ini, Andromeda beranjak dan membuka handle pintu itu dan pergi. Namun pria itu mengunci pintunya.

"Sial! Bima kau mengunci pintunya?!"

Andromeda melihat pria itu bangun dan berjalan ke arahnya. Alangkah terkejutnya pria itu mencium bibir ranumnya meski hanya sekilas namun berkali-kali membuatnya reflek memejamkan matanya.

"Mmmpp— Bima apa yang kau lakukan?!"

Andromeda mengusap bibirnya cepat, "Jangan menciumku tiba-tiba!"

Melihat perempuan di depannya itu nampak gelagapan membuat Bima menyeringai tipis. Menggoda Andromeda mungkin menjadi salah satu hobinya saat ini.

"Katakan ada apa?"

BimaArmeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang