9. Hal Tak Terduga

529 58 10
                                    

🦅WARNING!!!!🍥

Cerita ini mengandung unsur BxB
jadi yang tidak suka atau anti
sama berbau BxB, tolong jauhi lapak
saya
.
.
.
.
.
.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rate : T - M

🦅🍥

Tidak terasa sudah sehari berlalu sejak kejadian itu, Naruto benar-benar tidak menginjakkan kakinya di mansion Senju, hal itu tentu saja membuat Izuna sangat terpukul begitu juga mereka semua termasuk Obito ia tidak menyangka jika sang adik akan marah sampai pergi meninggalkan mereka semua,namun dari semua itu Madaralah yang paling terpuruk semua perkataan Naruto masih terus berputar di kepalanya, dan Madara pun sudah menyerahkan Hashirama dan lainnya kepada polisi,begitu juga dengan jasad Orochimaru telah di urus oleh mereka.

Madara saat ini memijit pelan pangkal hidungnya,ia tidak tahu harus kemana lagi mencari Naruto karena ia sudah menggerakkan semua anak buahnya namun jejak Naruto hilang begitu saja,tidak lama kemudiaan masuklah Ibiki sang tangan kanan.

"Uchiha-Sama". Ucap Ibiki sambil membungkukan badannya.

"Hn kau sudah membawanya"?. Tanya Madara.

"Ha'i Uchiha-Sama ini semua berkas kepemilikan atas nama Namikaze Naruto serta kalung milik tuan muda". Jawab Ibiki sambil memberikan berkas kepemilikan itu.

"Hn bagaimana apa mereka sudah di proses". Ucap Madara.

"Ha'i Uchiha-Sama Yamanaka-San pastikan mereka tidak akan bisa lolos". Kata Ibiki.

"Hn kau pantau terus hingga sampai ke persidangan". Ucap Madara.

"Ha'i Uchiha-Sama,saya permisi". Pamit Ibiki.

Ibiki pun pergi dari sana sambil tersenyum sendu,ia tahu betul bagaimana perasaan atasannya itu saat ini. Madara yang melihat berkas pun menghela nafasnya dengan pelan bagaimana ia bisa memberikan ini pada Naruto,jika Madara saja tidak tahu keberadaan Naruto saat ini. Madara pun menghela nafas dengan pelan lalu berdiri beranjak pergi dari sana ia akan mencari Naruto lagi.

Saat ini Naruto berada di rumah sahabatnya yaitu Gaara dimana mereka pernah satu sekolah saat SMA dulu, kini warna rambut Naruto sudah kembali pirang begitu juga ia tidak memakai softlens lagi,serta kini tiga goresan di wajahnya bisa kembali terlihat karena selama ini Naruto menutupinya dengan make up. Gaara pun tersenyum melihat sahabatnya itu.

"Naru-chan ". Ucap Gaara.

"Hmm Gaara aku tidak perlu bersembunyi lagi". Kata Naruto.

"Tentu tapi seperti kataku dengarkan juga penjelasan dari Madara-san,dan jika kau terus berkurung disini bagaimana bisa perusahaan Tou-chanmu kembali padamu". Ucap Gaara.

Naruto yang mendengar itu memejamkan matanya lalu menggepalkan tangannya, sejatinya Naruto tidak terlalu mempedulikan masalah perusahaan,ia bahkan tidak peduli jika Namikaze sudah menjadi Uchiha ia tidak masalah sama sekali,namun rahasia itu rahasia yang selalu Naruto tanyakan pada mereka,mereka tidak memberitahukan padanya bahkan Naruto merasa menjadi anak durhaka karena tidak pernah datang mengunjungi makam orang tuanya,andaikan mereka jujur dari awal pada Naruto semuanya tidak akan berakhir seperti ini.

My Lovely DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang