Now Playing| Mata ke Hati
- HIVI-o0o-
3. KEMBALINYA BLUISER?
Karena sesuatu yang istimewa bisa datang dari hal-hal yang sederhana— Galang Algis Araksa.
Kay menatap marah pada cowo yang tengah meneguk air mineral miliknya hingga habis. "Gue apes mulu ketemu lo."
"Itung-itung ini sebagai bayaran lo udah nyiram gue kemaren di kantin," ujar Nando santai lalu melempar botol minum tersebut kedalam tempat sampah.
Tersenyum tipis. "Ntar gue ganti deh. Pelit amat."
"Ga perlu, gue bisa beli sendiri," ujarnya pergi melangkah menabrak dada bidang milik Nando.
Nando berbalik. "Gue jadi penasaran sama lo." Teriakan Nando membuat Kay semakin risih hingga dirinya mempercepat
langkah kakinya."Dasar cowo aneh," guman Kay.
-o0o-
"Masaiya Ganesha balik gada alesan."
"Ya gue juga mikirnya gitu."
Suara motor memasuki daerah tempat mereka berbicara. "Sorry bro gue telat. Abis diamuk Ghea gue." Bara turun dari motor hitam miliknya.
Nando, Galang, Al, Jaya menatap Bara yang baru saja tiba.
"Lo mau idupin Bluiser lagi?" pertanyaan Nando membuat Bara menatapnya serius. Raut wajahnya menandakan Bara takut mengambil keputusan besar itu. "Gue cuma nanya."
Bara menepuk kakinya. "Lo semua yakin? Bluiser udah banyak kehilangan anggota. Banyak sisi kelam yang ga mau gue ingat lagi," ujarnya.
Takut atau Pengecut?
Entahlah. Masa-masa kelam yang dialami Bluiser bukan hal yang ingin di ungkapkan kembali.
"Yaa gue cuma lagi pertimbangin aja. Ganesha abis ngerusak tuh," ucap Galang sambil menunjuk spanduk lama Bluiser. "Gue tau mereka ada maksud dan gue gatau apa itu."
"Bar, kalo lo ga bisa menentuin sekarang, gapapa. Mikir lagi aja, tapi jangan kelamaan," Al tetap tenang meskipun dirinya tahu bahwa membangun kembali Bluiser adalah hal yang tepat meskipun resiko yang mereka pegang lebih berat dari sebelumnya.
Bara menghembuskan nafasnya. "Kalo gue iyain yang dikatakan Nando tadi, kalian bakal selalu ada kan?"
Nada itu. Ya, nada cemas dari Bara. Pengalaman yang Bara alami beberapa tahun yang lalu saat Bluiser diserang, dirinya tersisa sendiri.
Nando menepuk pundak Bara. "Gue janji. Lo pegang omongan gue, gue bakal selalu ada sama kalian semua."
Bara menatap sorot mata tajam Nando. Ada keyakinan dimata Nando saat menatap Bara dengan begitu percaya. "Bangun Bluiser kembali bukan hanya urusan lo Bar. Ini urusan kita semua."
"Menurut lo Al?" Bara menatap pria dengan tangan disakunya, seperti biasa. Sangat santai.
Al mengangguk. "Gue ngikut."
![](https://img.wattpad.com/cover/296202978-288-k589323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEADLINE
Romance"𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐩𝐢. 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐮𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧." *** Copyright...