Now Playing| Kau Rumahku
-Raissa Anggiani6. CANTIK
Kamu cantik dengan cara mu sendiri.
—Nando Melvinio PranandaPerempuan dengan rambut diikat setengah nampak anggun dengan riasan di telinganya tampak serasi, dirinya menaiki lantai dua sekolah itu. Pandangannya mengarah menuju lapangan yang ramai dengan sorak sorakan siswa-siswi yang merayakan lomba 17-an.
"Wess dekor anak Osis kemaren mantep juga nih," celutuk Jaya sambil duduk mengangkat kakinya sebelah.
Bara mengangguk. "Lo pada liat Mona ga?"
tanyanya sambil memandangi sekitarnya–mencari keberadaan cewe itu."Lo marahan lagi emang?"
Nando mendongakkan kepalanya menatap Bara seolah-olah meminta jawaban. "Lo marahan mulu perasaan."
Bara mengusap rambutnya kebelakang. "Gue susah bagi waktu sama dia. Dia nuntut banget," ujarnya.
"Yaelah, tuh cewe butuh diperhatiin Bar," ucap Jaya lalu meneguk habis minuman dinginnya.
Bara hanya menghela nafasnya kasar dan melangkah pergi meninggalkan keempat temannya.
"Napa nih rame-rame?"
Suara tak asing dan khas milik Attala yang sudah sangat dihafal oleh Nando terdengar ditelinga mereka.
"Lo buta? Ga rame disini. Kita berempat doang," ujar Jaya tak suka. Sudah jelas dari nada bicara cowo itu.
"Mata lo santai aja kali Jay. Gue kesini pengen gabung doang kali," kata Tala kemudian cowo itu mengambil tempat disamping Nando. "Jadi ada berita baru ga guys?"
Al pergi. Tanpa bicara satu kata pun ia melangkah. Tak ingin ambil pusing dan mencari masalah. Ia tau pasti jika Tala menghampiri mereka karena ingin memancing emosi.
"Sok asik lo!"
"Lah gue emang asik kan bro?" Attla membuka telapak tangannya dengan posisi tangan terbuka keatas.
"Gausah sok asik lo. Ga ada yang suka sama lo disini," ujar Nando melepaskan tumpuhan tangan Attala pada pundaknya.
Mereka bertiga pergi menyusul Al."Ga asik lo semua."
Tak ada balasan dari ketiga laki-laki itu. Mereka tetap fokus berjalan menyusuri koridor sekolah yang sepi karena semua siswa-siswi berada di lapangan sekolah.
-o0o-
"Serius lo mau joget Kay? Haha," tawa Nora ketika mendapati Kay mengotak-atik speaker di stan mereka.
"WOI SATE AYAM WOI!"
Lala, Vinnie masih setia mempromosikan jualan mereka sambil mengipasi muka mereka yang tampak mereka karena cuaca panas.
"Mon, lo gamau beli sate ayam kami gitu?" tanya Vinnie pada Mona ketika dirinya lewat sambil menunduk.
Mona menggeleng. "Ga mood makan daging Vin, sorry ya."
"Pasti ada masalah lagi tuh anak ama Bara Bara apalah itu," ujar Lala.
"Biarin ah. Mending kita jualan."

KAMU SEDANG MEMBACA
DEADLINE
Romance"𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐩𝐢. 𝐁𝐮𝐤𝐮 𝐮𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧." *** Copyright...