Chapter 2

687 76 14
                                    

Suara gemuruh hujan yang terdengar jelas membuat sebuah mata terpejam perlahan-lahan terbuka menyesuaikan cahaya yang menyilaukan. Netra indah itu terlihat sayu karena belum sepenuhnya sadar. Kamu, berusaha mengingat apa yang terjadi namun kamu menyadari bahwa kamu berada di tempat yang tidak kamu kenali.

Kamu berada ditempat yang tidak terlalu terang, namun diatas mu terdapat lampu yang begitu menyilaukan mata. Kamu duduk dan kaki tangan mu diikat. Kamu panik, pikiran mu berkata kalau kamu akan dibunuh.
Begitu kamu mendengar suara pintu terbuka, kamu langsung saja mengalihkan perhatian mu kearah suara. "Oh, kau sudah bangun, sayang?"

Sosok itu mendekati mu dan duduk di kursi yang tersedia didekat tempat kamu diikat. "Kenma..? Kau.. Yang melakukan ini?"

Kenma; sosok yang duduk didekat mu hanya tersenyum lalu mengelus pipi mu, namun sebelum tangan itu menyentuh wajah mu, kamu menghindari sentuhan tangannya.
"Jangan sentuh aku sialan!"

Kenma menatap mu dengan diam, "Kau membenci ku?" Raut wajah Kenma menunjukkan wajah marah.
Kamu terdiam, jujur saja, Kenma yang sekarang benar-benar jauh berbeda dengan Kenma yang sebelumnya. Dulu, Kenma begitu lucu dan menggemaskan, sekarang? Dia menyeramkan dan kejam.

Kenma berdiri dari duduknya dan mengangkat dagu mu dengan jemari nya. Kamu bisa merasakan aura intimidasi yang kuat. Kamu ingin menangis, kamu takut dengan semua yang terjadi.
"Kau punya hubungan apa dengan Akaashi Keiji?"

"Aku.. Aku hanya berteman dengannya, karena kami bertetangga."

Kenma semakin mengangkat dagu mu, memaksa mu untuk menatap mata kucing nya. "Aku dengar dari berita sekolah mu kalau kalian mempunyai hubungan mesra, kau bohong?"

"Tch. Baiklah, aku mengaku aku mempunyai hubungan dengan Keiji! Puas?!"

Kenma diam, dia melepas dagu mu dan melotot tidak percaya. "Kau.. Mengingkar janji dengan ku?"
Kamu ikut diam dan menatap Kenma dengan sinis. Sedetik kemudian, sudut bibir Kenma terangkat dengan perlahan.

"HAHAHAH! Kau berani mengingkar janji dengan ku?" Kenma mengucapkan kata-kata itu dengan senyuman mengerikan, sedetik kemudian senyum itu luntur. "Aku akan menghabisi lelaki itu, tunggu saja. Aku akan membawa nya kesini."

Kamu melotot mendengar perkataan Kenma, setiap perkataan nya terdengar mengerikan seakan-akan ia akan melakukan itu. Kenma melangkah menuju pintu keluar, "Kenma! Jangan kau berani menyakiti Keiji!"

Brakk!

Pintu dibanting dengan kuat, kamu mendecih. "Ck! Apa yang akan dia perbuat dengan Keiji?"

Sedangkan di posisi Kenma, dia berjalan menuju parkiran yang berada di Mansion megah miliknya dan menaiki mobil yang begitu mewah. Dia membawa mobil itu menuju ketempat Keiji setelah dia mendapatkan informasi tentang Keiji dari anak buah nya.
Mobil yang ditumpangi Kenma benar-benar melaku dengan kecepatan diatas rata-rata.

Begitu Kenma sampai didepan rumah Keiji yang berada di ujung komplek, Kenma langsung mendobrak pintu membuat Keiji yang berada diruang tamu tersentak dan reflek berdiri. "Tunggu? Kau siapa?! Beraninya memasuki rumah seseorang sembarangan!"

Kenma dengan wajah datarnya berjalan mendekati Keiji dan tentu saja Keiji berjalan mundur menghindari Kenma. "Seharusnya aku yang bertanya, bukan? Kau siapa nya [Name]? Dia milikku, kau tidak sepatutnya menyentuh dirinya."

"Menyentuh?" Keiji tentu kebingungan, sejak kapan dia menyentuh dirimu, bro?

Kenma yang kesal tidak mendapat jawaban yang benar dan Keiji malah mengelak, reflek memukul wajah Keiji tepat di pipi kiri Keiji. Tentu saja Keiji terjatuh, dia belum bersiap untuk menerima pukulan. "Sialan, ternyata kau benar-benar menyentuh pujaan hati ku, ya? Brengsek!" Kenma duduk diatas Keiji dan memukul wajah Keiji tanpa henti, hingga wajah Keiji memar dan berdarah.
Keiji mengambil nafas dengan terburu-buru saat Kenma berhenti memukul dan mengambil sesuatu dari kantong celana mahalnya. Pisau lipat.

Melihat itu Keiji tentu saja terkejut, terlebih saat Kenma menempelkan ujung pisau tepat di dahi nya. Kenapa Keiji tidak menghindar? Jika Keiji menghindar, maka dahi nya akan terluka karena mata pisau itu sudah berada diatas dahi nya dan lagi, tubuh Keiji seakan membeku.

"Ini adalah hukuman untuk orang-orang yang berani menyentuh pujaan hati ku sembarangan." Kenma mengucapkan kata-kata itu dengan seringai nya yang terlihat jelas. Dan tepat saat ia mengucapkan hal itu, Kenma menekan pisau itu kedalam dan menariknya ke bawah. Membuat wajah Keiji seakan terbelah.

Setelah itu, Kenma menarik pisau itu dan menusukkannya tepat dijantung Keiji. "Aku ogah bermain-main dengan orang sialan yang menyentuh pujaan hati ku." Kenma membisikkan kata-kata itu sebelum mengangkat tubuh Keiji yang sudah tak bernyawa itu kedalam mobilnya, sesuai perkataannya, dia membawa tubuh Keiji ke tempat dirimu berada.

Brukk!

Kenma melempar begitu saja tubuh Keiji tepat didepan dirimu yang diikat membuat dirimu menjerit histeris saat menyadari wajah Keiji terbelah setengah. "Keiji! Kenma, kau benar-benar gila! Lepaskan aku dari tempat kumuh mu ini!"

"Tempat kumuh? Ayolah sayang. Tempat tinggal ku yang begitu mewah ini kau sebut kumuh? Sepertinya aku harus mengajak mu berkeliling." Ucap Kenma sambil memegang belakang lehernya.

"Sesuai perkataan, ya? Aku sudah membawa Keiji sialan ini kesini, puas?" Selama Kenma mengoceh, dirimu hanya diam dan membuang muka, kamu hanya ingin pergi ke tempat terang. Kenma dengan santai pergi meninggalkan dirimu sendiri- ah tidak, berdua dengan mayat Keiji. Tentu saja dengan kondisi lampu remang dan suasana mencekam. Beberapa kali kamu meneriaki nama lelaki sialan yang mempunyai tempat tinggal ini namun tidak digubris sama sekali.

"Kenma sialan."

Haduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haduh.. Aneh banget sumpah, chapter 1 kayaknya keren, kenapa chapter 2 malah aneh..
Scene ngebunuh nya sengaja aku pendekin, aku ga jago buat scene pembunuhan pls

𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐋𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang