Seperti yang diberitahu kemarin, polisi akan melacak keberadaan Kenma agar bisa menanyakan hal-hal penting. Sayangnya mereka tidak mendapatkan informasi apapun. Sehingga, Suna kembali datang kekantor polisi. "Hei, aku ada informasi baru."
Suna dipersilahkan duduk, bagi polisi Suna adalah orang terpenting, menurut mereka, Suna memiliki informasi yang sangat banyak sehingga dapat membantu mereka mencari keberadaan dirimu, Keiji dan Kiyoko. "Aku tahu dimana letak mansion busuk Kozume Kenma itu."
Lantas para polisi langsung menanyakan dimana letak tempat tinggal Kenma. Suna pun segera memberitahu bahwa mansion Kenma berada diatas bukit yang ada di kota tempat dirimu tinggal. Polisi langsung membuat surat resmi penggeledahan rumah dan langsung menuju tempat tinggal Kenma, dengan membawa Suna juga sebagai pemberi arah jalan.
Sesampainya di mansion Kenma, polisi menekan bel walau mereka cukup yakin, memangnya bel dengan suara kecil ini dapat memanggil sang pemilik rumah megah ini untuk keluar? Tidak lama setelah menekan bel beberapa kali, salah satu bodyguard Kenma membuka pintu.
"Polisi? Untuk apa kalian datang kemari?" Bodyguard itu tentu saja langsung menanyakan ada apa karena dia terkejut, kenapa ada polisi padahal tidak ada yang melakukan kejahatan, selain sang pemilik rumah.
"Maaf, kami ingin melakukan penggeledahan rumah atas dugaan Kozume Kenma telah melakukan penculikan kepada tiga murid dan membawa ketiga murid itu kesini." Jelas salah satu polisi.
"Tahu darimana kalian?"
"Kami mendapat informasi dari saksi mata yaitu Suna Rintarou. Apakah Kozume Kenma berada di rumah?"
"Tidak, dia tidak ada dirumah. Lebih baik kalian kembali saja, saksi kalian itu hanya berbohong." Bodyguard itu tetap harus membela Kenma agar nyawanya tetap bertahan agar hanya Tuhan yang dapat mengambilnya.
"Bohong. Aku tahu dimana dia, izinkan aku masuk dan mengecek isi rumah busuk ini." Suna langsung menjawab sebelum bodyguard itu membela Kenma terus menerus hingga menghambat keadilan bagi dirimu.
Mau tidak mau, bodyguard dengan sangat terpaksa memberi izin kepada Suna dan polisi masuk dan menggeledah rumah karena sudah ada surat resmi dari pihak polisi juga. Suna lantas memeriksa kearah basement karena Suna yakin kamu ada disana.
Suna memang sudah tahu rute rumah Kenma, karena dia sendiri sudah mencari dari malam hingga malam. Begitu Suna membuka pintu basement, Suna langsung menutup hidungnya karena bau yang sangat menyengat, para polisi yang mengikuti Suna pun ikut menutup wajah mereka terutama hidung karena bau yang begitu mencekik.
Suna menghidupkan senter dari handphone nya untuk memperjelas apa yang mereka lihat di basement, tentunya karena basement ini sangat gelap. Begitu senter itu menyala, Suna dan polisi nyaris berteriak sangat kencang karena mereka semua melihat, ada banyak tumpukan mayat disana.
Didekat tumpukan itu, terdapat sebuah papan dengan banyaknya foto-foto yang sudah ditusuk-tusuk dan dicoret dengan tinta merah seperti darah. Suna mendekatkan senternya kearah papan tersebut dan mereka semua melihat ada tulisan dengan tinta merah gelap, dengan tulisan "Orang-orang yang mendekati [Name] yang siap untuk mati."
Ya Tuhan! Rasanya Suna ingin mati juga sekarang, karena dia melihat ada foto Kiyoko dan Keiji disana. "Kenma brengsek, benar ternyata, dia juga membunuh Kiyoko."
Suna dan para polisi langsung keluar dari basement dan mencari Kenma. Namun rumah ini terlalu besar untuk manusia yang kecil. Namun dengan penuh perjuangan, mereka akhirnya tetap berusaha mencari-cari dimana letak Kenma dan kamu berada. Inilah ruangan terakhir dan begitu mereka buka pintunya. Kosong.
"Bangsat! Sudah capek-capek kesini dan dia kabur?!" Suna tentu marah. Kenma kabur dengan membawa kamu untuk ikut dengannya, anehnya tidak ada suara yang menandakan perginya Kenma dan kamu. Entah mungkin karena rumah ini terlalu besar hingga suara luar tidak bisa menembus, atau Kenma dengan otak liciknya yang terus berjalan itu melewati jalan lain untuk kabur.
Suna langsung menuju keluar, disana bodyguard itu masih menjaga didepan, dan Suna langsung menarik kerah baju bodyguard itu. "Kemana Kenma?! Kau membiarkan nya kabur? Apa kau membenarkan ketidakadilan untuk manusia?!"
Suna hampir saja ingin memukul bodyguard itu, namun polisi menahan. "Suna. Jangan gegabah, mungkin kita belum beruntung untuk mendapatkan nya, ayo kembali."
Suna sempat mendecih dan menatap sinis kepada bodyguard yang terdiam saja disana. Dengan dorongan oleh polisi, Suna dan para polisi pun kembali. Dibalik pintu megah rumah Kenma, disitulah Kenma menyeringai kemenangan yang selalu ia dapatkan apapun caranya.
Eps kali ini banyaknya tuh Suna ya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄𝐋𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐄
Fantasy-mencintai seseorang dengan hal biasa itu wajar. Tapi tau gak apa yang lebih wajar? yaitu, Mencintai seseorang dengan cara mengeliminasi kan total semua saingan. Itu lah yang dinamakan 𝐰𝐚𝐣𝐚𝐫 ᯓ ᯓ Story © RaFrank_ Cover Book © @Bithasaw07 Book c...