somethin' new

41 5 2
                                    

Sudah lama bukan tak mendengar kabar dari keluarga cemara ini?

Dan, ya siang ini kediaman keluarga Narendra sedang ramai dengan persiapan acara syukuran untuk sukses nya proyek film terbaru papa Juna. Mama yang sedang repot membuat macam-macam kue, dibantu ateu wecha dan ateu airin— ya, ateu airin. Kekasih dari om zean, yang 2 bulan lagi akan resmi menjadi bagian dari keluarga ini.— Berbeda dengan anak-anak yang kini malah asik dengan dunia nya sendiri setelah selesai membereskan rumah. Denal dan brian yang sedang asik bermain PS, Wonu yang sibuk dengan tugas kuliah nya, sedangkan Arka hanya duduk santai sembari menonton keributan Denal dan Brian di sela-sela bermain. Begitu pun dengan Jiera, si bungsu yang kini sudah beranjak dewasa sedang menikmati masa mudanya berkumpul bersama teman-teman. Oh, ya, jangan lupakan si sulung kebanggaan keluarga ini, Jaero, yang kini telah resmi menjadi co-CEO di perusahaan milik keluarga, 'Narendra's Production'.

"Ka, coba ini tolong pasang gas dulu" Teriak mama dari dapur. Arka yang mendengar itu langsung beranjak dari tempat duduk nya.

"Bang, sekalian dong ambil minuman" Denal

"Nyuruh, lo?!"

"Hehehe, maaf-maaf, tolong ya sekalian hehe"  Cengirnya.

Tak lama keramaian rumah ini ditambah dengan kehadiran Rendi dan Dilan, yang baru saja pulang dari kampus.

"Assalamuallaikum ya ahli kuburrr" Rendi

"Salam yang bener rendi!" Tegur ateu Wecha.

"Ehehe, assalamuallaikum kesayangan-kesayangan rendi" Ulang nya, kini dengan tingkah nyeleneh nya.

"Najis bat" Dilan

"Waallaikumsalam" Sahut yang lain

"Lan sini lan, main sama gua, si denal gak becus ah" Panggil Brian, yang juga bergerutu karena kesal pada Denal.

"Dih, gitu" Keluh Denal.

"Masih jaman, bang?" Tanya Rendi

"Apaan?" Bingung Brian

"Main PS lah"

"Jaman jamanin, elahhh!!" Kesal Brian, yang membuat Rendi dan Dilan tertawa.

"Dilan kata bunda mu nginep sini aja, bunda tadi pulang dulu ada urusan katanya"  Ucap mama Lea, sebelumnya ateu yuri pun turut hadir membantu mama, namun karena ada urusan penting yang mengharuskan nya pergi.

"Oke, ateu" sahut Dilan.

~

Kembali ke keadaan dimana semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Suara ramai di ruang keluarga yang diciptakan anak-anak atau kegiatan baking di dapur oleh para ibu-ibu ini, ternyata membuat kehadiran si sulung yang baru saja pulang tak mereka sadari.
Jae pun memilih untuk menghampiri sang ibu dan para ateu nya di dapur, dari pada menghampiri adik-adik nya yang berisik.

"Lah, kapan pulang nya kamu?" Bingung mama Lea, yang terkejut melihat kepulangan putra sulung nya itu.

"Barusan, Jae udah salam berapa kali, tapi pada gak denger. Apa lagi onoh-noh, bocah-bocah gendeng" Gerutu Jae, sambil menyalami mama Lea dan 2 ateu nya. "Nyicip dong, ma" sambung nya

"Gakk, belum di kasih topping ini. Udah nanti aja pas udah siap. Mandi sana!"

"Hish medit nya" keluh Jae

"Nih, Jae. Yang gosong aja" ateu Wecha, memberikan satu cookies yang gosong pada Jae. Disertai iringan tawa dari mama dan ateu.

"Ateu hiks"

"Mau gak nih? Tadi katanya mau icip-icip hahaha"

"Huhh gak deh gak jadi. Dah lah Jae mau mandi" ujar nya lalu pergi ke lantai atas.

Setelah ditinggal kan Jae pergi untuk membersihkan diri nya, para ibu-ibu melanjutkan kegiatan mereka yang belum juga selesai sejak beberapa jam lalu.

"Teh, gula halus nya ge abis" ateu Airin

"Abis? Asaan ada satu lagi da, bentar" sahut mama sambil mencari keberadaan satu pack gula halus. "Tah, ini nih rin"

"Oke"

"Si bontot belum pulang-pulang, ya?" Tanya ateu Wecha di sela-sela dirinya sibuk menata cookies dalam toples.

"Belum kayanya mah cha, kalo pulang ge pasti si Jeno mampir dulu buat main." Jawab Mama

"Pantes, wecha gak ngeh tudaan."

"Ya kan kita sibuk eksperimen teh, hahaha" ujar ateu Airin. Yang turut mengundang tawa 2 kakak ipar nya.

"Jadi mereun si adek sama Jeno, teh?" Tanya ateu Wecha.

"Ahh itu mah urusan anak-anak, cha." Jawab mama

"Yang a Juna bilang sih dulu?"

"Yang mana, teh? Airin gak tau apa-apa euy" Tanya ateu Airin bingung.

"Yang dulu a Juna sama a Dimas mau jodohin anak-anak nya kalo sepasang. Apal teu?" Ucap ateu Wecha.

"Oh, itu" ateu Airin

"Lea ge bingung, mereka teh beneran apa nggak dulu ngomong gitu teh. Kan, tau sendiri mulut bapak-bapak gimana" mama Lea

"Emang teteh gak nanya lagi ke a Juna?" Tanya ateu Airin, yang mendapat jawaban gelengan kepala dari mama Lea.

"Kita liat weh kedepannya gimana. Yang jalanin kan si adek, jalan nya masih panjang" ucap mama Lea, disetujui ke 2 adik iparnya.

Ternyata dibalik percakapan ketiga ibu-ibu ini ada seseorang yang menguping. Tak lain dan tak bukan adalah Wonu. Sebelumnya, ia yang berniat mengambil sekaleng soda, namun mengurungkan niat nya setelah mendengar percakapan mama Lea dan 2 ateunya.

"Wah berarti bener nih kalo dulu papa sama om Dimas ada niatan jodohin adek sama si Jenong." Gumamnya


...

Tbc

Hai, apa kabar??

Ternyata udah hampir setahun lebih gak update hshshs. Karena bener-bener fokus rl aku jadi stop dulu up. So, sekarang bakal aku sempetin untuk balik dan update lagi, dengan alur yang lebih fresh.
Smg msh pada suka cerita keluarga ini, yaa..
Sorry kl ada typo🙏🏻

Dankeuuu
2023.10.16
@sasirius

The Narendra's || Day6 (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang