5🔞

9.8K 38 0
                                    

               📍VOTE DULU BARU BACA

Pagi pun tiba renata seperti biasa ia akan bangun terlebih dahulu ia pun masuk ke kamar,selsai mandi renata memakai baju dan membangunkan natan yang masih tertidur pulas.

"Sayang bangun udah pagi,"Renata mengelus rambut Natan sambil mengoyangkan badanya.

Namun seperti biasa Natan tidak akan bangun,karna Renata cape membangunkan Natan ia pun bergegas untuk mandi.

Selsai Renata mandi dan memakai baju,tetap saja Natan belum juga bangun dari tidurnya,dari pada ia membangunkan Natan lagi tapi tidak akan bangun mending ia turun ke bawah untuk masak dan membereskan rumah.

Renata pun selsai melakukan aktifitasnya di rumah ia naik lagi keatas untuk memastikan apakah Natan sudah bangun atau malah masih tidur pulas.

"Bagus deh udah bangun kirain belom,"Renata menutup pintu dan berjalan masuk menuju Natan yang sedang bermain hp.

"Aku ngantuk banget jadi baru bangun,sini di samping aku."

Tanpa mengatakan apapun Renata langsung duduk di samping Natan,setelah Renata duduk di sampingnya ia langsung menarik perempuan itu untuk masuk kedalam pelukannya.

"Wangi."

"Iya aku mah wangi kamu yang bau belum mandi ya,"Renata mencium bau badan Natan,sebenarnya ia hanya becanda laki laki itu mau mandi dan tidak mandi tetap saja ia akan wangi karna ia tidak pernah bau badan bahkan keringatnya saja sangat wangi.

"Gak ya aku mah wangi nih cium nih,"Natan menyodorkan ketiaknya untuk di cium oleh Renata namun Renata tidak mau,Renata pun mencubit pinggang Natan samgat keras yang membuat Natan teriak.

"Sakit ih,"Natan mengelus pinggang nya yang nyut nyutan akibat cubitan dari Renata.

"Kamu duluan si jadi aku cubit,"Renata hanya menyegir saat melihat Natan masih mengelus pinggangnya.

Karna Renata kasihan ia pun mendekati Natan untuk melihat pinggangnya,"coba sini aku liat."Natan pun tiduran ia membuka bajunya padahal bisa hanya di angkat tapi ia memilih untuk di lepas.

"Merah yang,"Renata pun bergegas untuk mengambil kotak obat nya untuk mengambil salap atau apa saja yang penting pinggang Natan bisa di obati.

Selsai mengobati pinggang Natan,Renata minta maaf karna sudah mencubitnya sangat keras.

Natan memaafinya karna sebenarnya bagi Natan itu belum terlalu sakit ia hanya pura pura sakitnya sangat amat serius agar Renata menghawatirkanya.

Renata masih mengerucutkan bibirnya ke depan karna ia sangat bersalah karna mencubit Natan tadi.

"Kamu kenapa manyun gitu,"Natan mengakat muka Renata dan menciumnya sekilas.

"Aku minta maaf yaa," Renata makin memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang akan menangis.

"Eh gak apa sayang gak sakit kok,"Natan memeluk Renata seraya mengelus rambutnya."kamu gak salah jangan nangis dong nanti aku malah marah kalo kamu nangis,"Natan masih memeluk Renata sambil menciumi keningnya.

"Yaudah aku gak nangis tapi maaf in aku,"Renata melepas pelukan Natan ia menatap Natan dengan serius.

"Iya aku maafin sayang,"Natan mencium kedua pipi Renata.

"Yaudah kamu belum makan kan ayok makan dulu aku udah masakin makanan kesukaan kamu,"Renata bangun dari kasur dan menarik Natan untuk keluar kamar.

"Iya tapi akunya jangan di tarik tarik lah,"walaupun natan mengoceh tetap tidak di lepaskan oleh Renata.

Cinta Terlarang Abang  Adik ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang