Alzefh & Teman-Teman

21 2 0
                                    

Jawfan, tengah menuju kulkas dapur, mengambil beberapa minuman botol dan kaleng, tak lupa mengambil beberapa cemilan yang ada di lemari kaca samping kulkas.

Angga dan Radja, kini asik bernyanyi ria dengan diiringi petikan gitar Radja sembari duduk di depan layar TV dalam keadaan redup.

" Bro! Ngapain kesini? Kalian bikin pening tahu nggak!" Ketus Alzefh, yang sedari tadi sibuk dengan layar handphone di genggamannya.

Alzefh duduk di sofa ruang TV, sedang Angga dan Radja berada dibawah duduk di-atas karpet ber-bulu.

"Guys mau yang nikmat- nikmat nggak!" Ketus Jawfan dengan sedikit berteriak membawa berbagai macam jenis cemilan juga minuman botol.

"Ini rumah siapa sebenarnya" ketus Angga, memicingkan mata kearah Alzefh.

"Dahlah, anggap saja rumah sendiri!" Timpal Radja menghentikan petikan gitarnya beralih dengan cemilan yang di hidangkan Jawfan.

"Sering- sering sakit ya Al!" lirih Angga tanpa dosa, dan mendapat sentilan dari Radja.

"Temen lucknut, tapi gue setuju sih!" Timpal Radja, mengarah ke Alzefh dan mendapat pelototan Alzefh.

"Si Alzefh tumben nggak ngedumel, sibuk chatingan sama yayang Selty nih" tebak Jawfan.

"Kriuk kriuk"
Bunyi cemilan yang Angga kunyah, ck.

" Tahu enggak kenapa gue sakit!" Ucap Alzefh kala suasana hening.

"Apa - apa" jawab Angga, Radja serempak, yang terlihat begitu kepo.

"Jadi, kemarin itu waktu lo semua pulang lebih awal, gue di tahan sama mantannya Selty" jelas Alzefh namun wajahnya sendu.

" Terus - terus " seru Angga kali ini.
Radja dan Jawfan diam menanti ucapan selanjutnya dari Alzefh.

" Dia bawa banyak preman buat mukul gue, sampe memar nih badan" lirih Alzefh, mengangkat baju kaos putihnya tercetak lah disana perut kotak- kotak dan beberapa lebam bekas pukulan.

Jawfan dan Radja membolakan matanya kala melihat perut kotak Alzefh, tidak dengan Angga yang antusias mencari kotak P3K saat matanya menangkap beberapa lebam di tubuh Alzefh.

"Kotak obat-obatan lo taruh mana Al?" Tanya Angga antusias.

"Idih , lebam ginian mah, biasa buat Alzefh, ia nggak bos?" Lirih Radja dan mendapat satu tonjokan pelan dari Alzefh.

"Jangan panggil gue bos!" Ketus Alzefh, wajahnya terlihat sebal.

"Sori Al! Baperan bangat si" timpal Radja takut-takut.

Angga bersama kotak P3K ditangannya menghampiri Alzefh yang duduk terdiam memijit pelipisnya.

"Lo sih! Enggak telpon kita waktu digebukin!" Ucap Angga tanpa dosa.

Jawfan menoel pelan kepala Angga.

"Enggak lucu, lagi dihajar! Lo malah nelpon? yang ada handphon Alzefh di jadiin ikan pepes sama tu preman " celotehan Jawfan membuat Radja menahan tawa.

"Ihh si paling bener emang" timpal Radja, membuka penutup botol minuman dan langsung meneguknya.

"Aww.. " rintih Alzefh kala Angga mengoleskan alkohol ke bagian lebam ditubuhnya.

"Enggak sia-sia lo, jadi temen kita Ngga(Angga), Lo dah, yang paling peka kali ini" ketus Jawfan.

"Kali ini lo bilang? Kemana aja sih, ah!" Timpal Angga kesal.

"Pengen deh punya ayang perhatian kaya Angga" seru Radja, menirukan gaya bicara wanita.

"JIJIK gue" lirih Alzefh, penuh penekanan.

Angga menyimpan kembali kotak obat-obatan ketempat semula, setelah mengobati Alzefh.

"Enggak mahal-mahal kok biaya pengobatannya!" Ketus Angga dan mendapat pelototan Alzefh.

"Ada maunya ygy" timpal Radja.

"Cukup! Izinin gue deket Guin! hehe" ucap Angga, melihatkan barisan gigi putihnya.

"Yah ! Kalau itu mah gue udah lebih dulu boking" seru Radja.

"Boking pala lo? Gue boxing juga lo!" Risih Jawfan.

"Enggak ada yang boleh dekat Guin, apa lagi sampe sentuh-sentuh!" Ketus Alzefh melototi ketiga temannya bergantian.

"Ya! Trus siapa yang lo bolehin" beo Jawfan.

"Ya enggak ada!" Ketus Alzefh ragu.

"Jangan bilang-" beo Angga terpotong.

Ting...

Tong...

Alzefh bangkit dari duduknya, ia tahu siapa yang akan datang kali ini, ia tidak ingin teman laknatnya yang membuka pintu, takut adik kesayangannya(aku) diganggu hidung belang.(canda).

" Udah pulang aja Guin! Enggak tungguin kakak jemput!" Lirih Alzefh, menggendong ku ala bridal style, membawaku masuk kedalam.

Ketiga teman Alzefh tercengang saat melihat pemandangan ala pangeran dan permaisuri.

"Wih, Guin! mau aja lo digendong-gendong gitu" canda Angga.

Aku memukul-mukul lengan kak Alzefh kuat, yang mungkin tidak sakit baginya.

"Kak Alzefh lepas ih, malu diliatin" lirihku.

"Enggak apa kok, biar teman laknat kakak nggak ada yang gangguin kamu"
Mendengar tuturan Alzefh hatiku berbunga-bunga.

Kak Alzhefh menurunkan ku, akhirnya!

Aku berlari menyusuri anak-anak tangga, tak lupa berpamitan dulu sama kak Alzefh. Aku belum mengganti baju sekolahku.

Sesampainya depan pintu kamar, kak Alzefh membututi langkahku, hingga pandangan kami saling bertabrakan.

"Ih kak Alzefh, kenapa ikutin aku" ucapku, dalam hati aduh bikin meleleh.

"Mau makan apa? Biar kakak suruh bibi masakin kamu" tawarnya dengan raut perhatian.

" Ih kak Alzefh, biar Guin makan roti aja kak" jawabku seadanya.

"Ya udah, jangan gabung ke bawah ya! Dikamar aja! Nanti aku suruh bibi bawain rotinya! Jangan bantah!" Ujarnya mode serius.

Dan aku langsung anggukan kepala. Aduh perhatian sekali kak Alzefh.

Alzefh meninggalkanku yang masih menatapnya menuruni satu persatu anak tangga, rasanya ingin sekali bergelantungan di tubuh sixpack itu, (canda ygy). Kayak monyet aja, pikirku.

Alzefh telah sampai pada perkumpulan teman-temannya, dan ditatap tajam oleh ketiga orang itu.

" Bener adik lo si Guin?" Tanya Jawfan ragu.

"Kok bau- bau perjodohan" timpal Radja.

"Elah, positif thinking napa? Ya kali kakak jahatin adiknya" seru Angga.

"Kalian pada betah bangat yah, gue mau tidur siang btw!" Lirih Alzefh, kali-kali temannya peka.

"Enggak, kita masih nyaman kok! Iya nggak - iya nggak" timpal Angga, mengarah ke Radja dan Jawfan.

"Ya elah" Radja menoel kepala Angga.

"Kalau kita tambah lama, makin sakit si Alzefh, kurang istirahat" tambah Jawfan, membuat Alzefh mengacungkan jempol.

"Entar malam kita kumpul, ada yang mau gue omongin" ketus Alzefh, mode serius.

"Oke- siap" ucap serempak teman-temannya.

#####





suka nggak sama ceritanya??

Jangan lupa komen + vote , oke👍

Tekan bintang ygy!!!





Loneliness Ends HappilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang