Hampir di Tabrak

14 2 0
                                    

Aku masih sibuk berbenah dikamar, aku malas bangat turun kebawah makan, rasanya tubuh ini mendadak lemah dan capek.

Tok..
Tok..
Tok..

Suara pintu mengagetkanku, ah sudahlah paling tidak dikunci.

"Guin?" Buka pintunya kakak mau masuk!"

Suara kak Alzefh sebenarnya ganggu bangat, soalnya aku ingin istirahat, ingin rebahan.

Tapi ya-udah sih!

Cekleek..

Aku bukain pintu kak Alzefh, eh! Malah dibalas senyum secuil yang mematikan.

"Kok lama buka pintunya!" Dengus kak Alzefh.

"Kakak! Guin itu ngantuk, pengen bocan!" Duh suara manja aku keluar.

"Mau kak Alzefh temenin?" Senyum kak Alzefh nggak sopan guys..

"Ih apaan sih kak, Guin pengen sendiri!" Serius pengen sendiri.

Btw

Tadi sepulang sekolah aku ketemu sama cowok yang aku taksir.

Namanya itu Aghibfean Fhayaska, dia itu ketua kelas aku.

Nanti ya, aku kenalin.

🔛

"Guin!" Ketus kak Alzefh.

"Iya" singkat ku.

"Tadi dapat berapa disekolah!" Kak Alzhefh mandangin aku yang lagi asik meluk guling.

"Nggak ada ulangan ataupun latihan kok kak" masih mode serius peluk bantal, aku ngantuk berat.

"Guin, bangun dulu dong! Kakak mau nanya serius nih!" Pinta kak Alzhef, suaranya mengserak, menurut aku ini fiks. Serius.

"Iya- iya ini Guin bangun kok kak" aku mendekat Kak Alzhef yang tengah duduk di kursi kamarku.

"Sini deketan lagi!" Aku sudah disampingnya loh! Masa mau dekat lagi.

"Kamu udah GD yah sekarang!" Ucap kak Alzefh dari samping ia mengalungkan tangannya ke pinggang ramping ku.

Manja- manja brutal.

"Kak Alzhef kenapa sih? Kok aneh" beo aku.

"Kakak takut kamu kenapa-kenapa diluar sana Guin?"

"Banyak penjahat tau! Apa lagi Guin cantik gini!" Kak Alzhef melirik aku yang masih setia berdiri disampingnya. Tangannya pun masih melingkari pinggang aku.

"Kakak! Guin bisa kok jaga diri!" Ketusku.

"Guin nggak boleh deket sama cowok manapun! oke!" Duh, kak Alzhefh malah ngarah ke aku, ihhh mau ngapain sih..pikirku.

Kak Alzhefh memegang jemariku, kami saling berhadapan, kak Alzhefh masi duduk di kursi dan aku berdiri.

"Tundukin kepalanya Guin!" Perintah Alzhef.

"Apaan sih kak!" Aku bingung ceritanya.

"Kak Alz- Alzhefh mau ngapain!" Tanyaku gugup.

Cup

Eh!

Cium kening ternyata.

"Nanti entar malam kak Alzhef pulangnya tengah malam Guin!" Lirih kak Alzefh.

"Iya kak" singkat ku.

"Tapi kamu nggak boleh kemana-mana yah, harus di-rumah aja!" Tatapan itu! dih mematikan.

"Iya kak Alzhef! Bukannya udah biasa kak Alzhef keluar malam, trus ninggalin Guin di-rumah, kan ada bibi." Ucapku lesu. Kini lelah sudah ku berdiri dan langsung ke kasur empuk yang sudah menggodaku dari tadi.

Loneliness Ends HappilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang