BAGIAN 25

10 13 22
                                    

Dihari libur ini, nadhira bangun pagi untuk jalan pagi mengelilingi komplek perumahan nya.

"Tumben nih pagi-pagi gak ada cogan jalan pagi" gumam nadhira, menoleh kanan kiri.
Dan nadhira pun langsung mengucap
"Astagfirullah, ingat ada abhiza" ucap nadhira mengelus dadanya.

"Eh neng dira, tumben keluar pagi-pagi gini, biasanya gak pernah" ujar ibu rita, tetangga nadhira.

"Lagi mau keluar bu" jawab nadhira dengan sopan dan anggunly.

Nadhira mengelilingi komplek perumahan nya dengan berlari kecil, dan tak lupa sambil mendengarkan musik.

Puas dan sudah lelah berjalan akhirnya nadhira berhenti di dekat kursi taman komplek perumahan nya.

"Yah kampret, lupa bawa minum" ucap nadhira.
Nadhira mendongak ke tas kepalanya, ternyata di dekat nya ada pohon mangga yang lumayan lebat.

"Haus? Ya maling mangga" ucap nadhira pelan, bergegas ia mendekati pohon mangga tersebut dan menyiapkan aksi untuk memanjat.

Dipanjat nya lah pohon mangga tersebut, di ambil nya pula mangga yang menurut nya besar-besar.
"Mantep ini buat metis" ujar nadhira senang mendapat kan mangga.

Saat ia akan turun dari pohon tersebut, Tiba-tiba keyzna dan adel sudah ada di bawah pohon menatap nadhi sumringah.

"Nah dira, bagi mangga atau lo gue teriakin maling" ucap keyzna dengan nada mengintimidasi.

"Idih najis, naik sendiri lo" jawab nadhira di atas pohon mangga.
Turun lah nadhira dari atas pohon tersebut dengan membawa beberapa mangga.

"Punya temen, kek monyet" ucap adel pelan, nadhira mendengar ucapan tersebut.

"Monyet ngomongin monyet" timbal nadhira.

Nadhira pun mengajak teman nya untuk membuat petis ke rumahnya saja, mumpung dapat mangga gratis.

Ketika sudah di rumah nadhira, cepat-cepat nadhira membuat sambal petis dan teman nya mengupas mangga tersebut.

"Ririe gak ikut? " tanya nadhira, menatap kedua teman nya secara berganti.

"Maklum, diakan sibuk jadi gak bisa main" jawab adel.
Nadhira mengangguk saja.

Dimakan nya lah petis tersebut sampai habis dan piring sambal pun bersih.
"Kok perut gue jadi pedih ya cui" ucap adel.
Nadhira hanya tersenyum-senyum manis kecut.

"Iya efek cabe kali bro" jawab nadhira.

"Lo kasih cabe berapa tadi? " tanya adel sambil minum air putih yang di sediakan oleh nadhira.

"Cuman gue kasih 20 cabe saja leeee... " jawab nadhira dengan muka seperti tidak berdosa.

"Yaallah, anjg"

"Pantes pedes nya kek mau meninggoy" ucap adel menepok jidat.
Nadhira hanya terkekeh pelan.

"Aman gakpapa kok we" ucap nadhira di ikuti keyzna yang manggut-manggut.

"Gue sakit, gue tonjok lo ra" ucap adel.

Berjalan masuk, nadhira langsung ke kamar mandi di kamar nya untuk melaksanakan mandi pagi, meninggalkan teman-teman nya di teras rumah.

Dengan menggunakan baju kaos berwarna putih, dan celananya pendek hitam, nadhira berkaca sebentar di kaca kamar nya, tak lupa foto mirror dulu chekk.

"Anjay cakep banget gueh" ucap nadhira pede sambil mengibas rambutnya.

Nadhira bergegas ke teras rumahnya untuk mengcek apakah teman nya masih ada, atau sudah pulang.

"Eh masih ada ternyata si gembel" ucap nadhira lalu duduk di dekat kedua teman nya.

Kamu Yang Pertama Dan Terakhir( Masa Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang