3

267 45 3
                                    

Besok adalah hari dimana pria yang mengaku sebagai Daddy nya datang setalah kerja part time nya. Rencana yang selama ini ia kumpulkan sudah tersusun rapi dan dirinya pun telah siap dengan perannya. Yap, panggung teater akan segera di mulai.

Panggung teater dengan drama dan adegan spektakuler dari para pemainnya akan segera hadir di depan mata para penonton yang mungkin saja akan membuat mereka menunggu selalu panggung teater tersebut. Ia jamin penontonnya akan sangat antusias.

Rei, remaja lima belas tahun itu atau tokoh utama kita tengah duduk santai di balkon kamarnya dengan susu dan camilan manis di hadapannya.

Semilir angin menggoyangkan rambut cokelat madunya yang sedikit panjang dan bergelombang di ujungnya. Wajah manis dan tampan secara bersamaan itu terlihat tenang di luar. Namun pikirannya terlihat bercabang karena besok adalah panggungnya. Perannya akan dimulai besok dengan begitu kehidupan tenangnya ini akan berakhir.

Mata yang sedari tadi tertutup terbuka dengan sendirinya. Memperlihatkan manik biru cerah dan hijau emerald yang indah. Manik yang terlihat tenang itu menyimpan berbagai kenangan pahit dan menyakitkan. Berdoa saja agar manik itu diketahui oleh orang yang tepat.

"Hahh, sebentar lagi aku akan memasuki kehidupan neraka itu."

/Ting!/

Suara itu pertanda sang robot datang. Robot transparan yang selalu menemaninya dimana pun dirinya berada. Entah menjalankan misi pertama kali, saat kerja part time, sekolah dan sampai saat ini. Ia sudah seperti mempunyai peliharaan sendiri.

/Selamat malam tuan/

"Ada apa?" Tanyanya tenang.

/Besok adalah misi terberat tuan setelah tuan menjalankan misi yang mudah/

"Ah.. Benarkah? Katakan." Perintah Rei yang merasa tertarik lantaran sejak dirinya menjalankan misi tak pernah sekalipun mendapat misi yang menurutnya sulit. Hanya saat dirinya menolong anak kecil mengambil bola plastik yang terlempar ke danau. Itu yang menurutnya sulit. Poin yang ia dapatkan pun sebanding dengan pengorbanannya yang harus turun langsung dan berenang ke tengah nya. Orang-orang yang berada di sekitar taman pun hanya bergerombol melihat tidak sampai membantu. Padahal desas desusnya ada buaya atau ular di dalam danau tersebut. Beruntung saat itu kedua binatang yang membuatnya merinding tidak mengganggunya.

Dengan semangat Zev menjelaskan.

/Tuan akan mendapatkan misi yang mungkin akan membantu rencana tuan kedepannya. Poin yang akan tuan dapatkan pun lebih besar dan sebanding dengan misi yang akan di muat keesokan harinya./

"Kenapa tidak sekarang?" Tanya Rei heran. Karena biasanya misi akan di muat saat malam hari setelah seharian menjalankan misi.

/Untuk saat ini tuan cukup beristirahat agar esok hari tuan dapat menjalankan rencana tuan dan misi yang akan di muat./ ucap robot itu memberi pengertian walaupun tak ada emosi di dalamnya.

"Zev, tampilkan data."

/Menyiapkan data.../

/20%..33%..90%..100%/

/Ting!/

Nama: Reilanda Sebastian Frans
Umur: 15 tahun
Kecerdasan: 81%
Kelicikan: 63%
Ketampanan: 50%
Keimutan: 76%
Poin: 54.999
Tujuan: "Balas dendam kepada orang-orang yang telah menghancurkan hidup dan ketenangannya."
Misi:
••Misi akan dimuat esok hari••

"Zev."

/Ya, tuan?/

"Jadikan 999 poin itu uang dan masukan ke dalam sebuah kartu ATM dengan cara mu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rei's Second Life [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang