2 jam kemudian rapat sekolah selesaiDan disinilah Apo sekarang bersama Dew, di kantin sekolah Dew yang tempat nya cukup lumayan sepi karena sebagian murid sudah pada pulang setelah rapat dengan orang tua tadi
"Oh iya pa, nanti malam bantuin Dew ngerjain tugas sekolah ya"Ujar Dew
"Iya nak, rapat tadi ngomongin masalah liburan ke negara Thailand, semacam study tour anak SD"Ujar Apo
"Pa, bulan lalu kita udah kesana kan, Dew gak mau ikut kalau kesana lagi, mending Dew study tour di negara lain, sendirian juga gak masalah, asalkan jangan ke Thailand"Ujar Dew yang menolak untuk pergi ke Thailand
"Dew ikut lah nak, kamu anak paling berprestasi disini loh, sayang kalau nyia nyiain kesempatan ini, nanti papa bakal ikut Dew juga kok"Ujar Apo
"Papa yakin mau ikut Dew ke Thailand lagi ? Tapi Dew gak mau liat papa sedih lagi, Dew gak mau liat uncle Mile lagi, Dew muak sama dia pa"Ujar Dew menatap lekat wajah Apo
"Tentu saja papa ikut, Dew kan gak bisa jauh dari papa, Dew orang berharga yang papa punya dulu dan sekarang, ayo cepat habiskan makan siang mu, habis ini kita pulang"Ujar Apo sambil tersenyum
-----------
9 bulan kemudian
Disini lah Apo sekarang, berada di rumah sakit untuk melahirkan anak kembar nya, bahkan Apo sudah hampir menyerah untuk ini semua
"Po, jangan takut, aku yakin kamu bisa ngadepin ini semua, kamu orang hebat dan kuat, bertahan lah, berjuang untuk anak mu"Ujar Build menyemangati Apo di dalam ruangan persalinan
"Dengerin intruksi saya tuan, mengejanlah jika terasa ada dorongan dari dalam"
"Euuugggghhhhh aaaaggghhhhhh eeennggghhhhh" Ejanan panjang Apo yang terdengar sangat kuat sampai gemetaran membuat Build semakin mengeratkan tangan nya ke tangan Apo
"Iya bagus tuan, kepala nya hampir keluar"
.
Setelah berjam jam lamanya Apo berusaha mengeluarkan anak kembar nya tapi sayang hanya satu yang hidup, berjenis kelamin perempuan dan yang satunya lagi berjenis kelamin laki-laki tidak bisa di selamat kan
Apo sudah menduga hal itu dari awal, dokter selalu bilang kalau salah satu anak nya tidak akan bisa selamat karena ada kesalahan jaringan saraf yang tidak bisa membuat dia bertahan dengan kuat nanti nya
"Hiks hiks hiks, Biu anak aku"Apo menangis dengan kencang melihat keadaan anak laki laki nya yang sudah tidak bernyawa lagi, badan nya membiru keseluruhan
"Po, Tuhan lebih menyayangi anak laki laki mu, biarkan dia pergi dengan tenang, sekarang ada satu anggota baru yang akan kamu rawat bersama ku, ayo bangkit lagi, kita mulai semua nya dari awal lagi, lupakan masa lalu"Ujar Build menatap sedih ke wajah Apo yang dari tadi tidak berhenti menangis sambil memandang ke arah anak laki lakinya
"Maaf tuan, anak anda harus kami makam kan sekarang, siapa nama bayi ganteng ini"Ujar Dokter yang sudah mengangkat bayi laki laki Apo
"Skylyno Cassanova Romsaithong" Ujar Apo mencium pipi bayi laki laki nya untuk terakhir kali, sebelum di makam kan, Apo tidak bisa mengantarkan nya lantaran masih tidak kuat untuk berdiri apalagi setelah kejadian ini mungkin akan pingsan dalam beberapa menit setelah ini
"Nama yang bagus untuk anak ganteng ini, kalau begitu selamat beristirahat tuan dan jangan lupa untuk memberikan susu untuk perempuan cantik ini"Ujar Dokter melihat bayi perempuan yang masih terlelap di dalam mimpinya di sebelah Apo
Apo harus ikhlas dengan semua ini, mau gimana lagi, tidak ada yang bisa di salahkan, semua sudah kehendak sang pencipta, air mata Apo terus mengalir tanpa henti, membuat Biu tidak tega melihatnya
Dew masuk kedalam kamar rawat Apo dengan senyum manis yang terukir di wajah nya, Dew anak yang peka dan dia juga melihat tadi di luar ruangan, melihat adik laki laki nya yang sudah tidak bernafas lagi, ada rasa kesal di hati Dew, seandainya Apo tidak berhubungan badan dengan uncle Mile mungkin tidak akan terjadi seperti ini
Dew berjalan ke arah Apo dan tersenyum cerah melihat adik perempuan nya yang masih tertidur lelap di sebelah papa nya
"Skyly Cassanova Romsaithong, nama adik Dew sangat cantik pa" Dew terharu melihat adik nya yang baru saja terlahir ke dunia ini, badan nya masih sangat merah
"Dew akan menjaga nya mulai hari ini dan seterusnya, jangan biarin adik kamu terluka ya nak, papa selalu percaya sama Dew, tapi ... Adik Dew yang satu lagi tidak bisa selamat nak, maafkan papa"Ujar Apo yang masih berderaian air mata
"Papa, berhentilah menangis, Dew akan menjaga Sky hari ini, tadi Dew juga sudah melihat Lyno di bawa sama dokter dan Dew mencium nya, Lyno benar benar wangi pa"Ujar Dew menatap wajah Apo dengan sendu
"Lyno memang sangat wangi, bahkan papa tidak rela melepaskan nya tadi"Ujar Apo menatap ke wajah Dew
"Dew seneng punya adik selucu ini, kalau papa sudah bisa pulang kerumah, kita nanti pergi ke makam nya Lyno ya pa, tapi yang penting sekarang, kesehatan papa lebih penting, kan udah ada adik Sky disini"Ujar Dew memeluk tubuh Apo yang masih terbaring di ranjang rumah sakit
"Makasih nak, Dew memang anak terbaik yang pernah papa miliki, makasih juga sudah pernah hadir di kehidupan papa, papa beruntung punya kamu sama Sky, kebahagiaan papa lengkap sekarang nak "Ujar Apo mencium kepala Dew dengan lembut
Harta berharga Apo sekarang adalah kedua anak nya, dia akan memulai semua nya dari awal bersama Biu, sahabat sejatinya yang sekarang sudah memegang kendali perusahaan nya
--------------
Beberapa hari kemudian
Apo sudah di perbolehkan pulang oleh dokter dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang
Dew sangat antusias memegang tangan mungil adik nya dan Sky menanggapi nya dengan tersenyum membuat hati Apo tenang, melihat bayi kecil ini sehat tanpa kekurangan apapun
.
1 jam kemudian mereka berempat sampai dirumah
"Biar Dew bersama ku Po, kamu istirahatlah sekarang, nanti malam aku akan memanggil mu untuk makan malam, kalau ada perlu apa apa bilang padaku oke"Ujar Build
"Makasih Biu, aku serahkan Dew pada mu untuk hari ini, aku akan menggantikan baju untuk si kecil ini"Ujar Apo berlalu dari hadapan kedua nya
.
Next ?
Jangan lupa Vote dan Komen
![](https://img.wattpad.com/cover/319048003-288-k192639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona adik ipar (MileApo)
De TodoTidak pandai membuat deskripsi BXB ! Homophobic diharapkan menjauh !