06. shutdown

60 9 0
                                    

Lalisa Amanda Husein tak berhenti menatap jajaran pembenci Jennie di hadapannya, tadi pagi dia dapat laporan dari Aruna temen sekelasnya bahwa dia melihat jajaran pembenci Jennie di depannya ini merusak ban motor sahabatnya,

Degan aura bad yang khas, dia sendiri berhasil menaklukkan mental 5 orang perempuan di depannya yang notabene adalah adek kelas,

"Siapa nama kalian? " gertak Lisa lagi, Aruna sampai ikutan kaget saking kuatnya Lisa ngomong,

"Lyra kak"

"Ne,, Nesti"

"Wulan,, "

"Sabrina"

"Yuvita kak"

Dan dapat di pastikan bahwa mereka berlima ini adalah korban dari ke-Buayaan Jimmy, Lisa juga nggak habis pikir kenapa mereka bisa sebenci itu sama sahabatnya, padahal Jennie nggak pernah blak-blakan deketin Jimmy seperti gadis gadis lain,

"Terus kenapa kalian jahatin temen gue hah? SALAH DIA APA? " satu orang menangis, padahal niat dia cuma gertak doang loh, kok udah mental down duluan?

"Gini kak, kita cuma emosi sesaat aja, karena kak Jimmy bilang dia udah punya pacar, dan pacarnya itu kak Jennie,, "

"APAAA? "

brakk

Suara terdengar dari arah belakang, Jeka dateng setelah nendang tempat sampah kering yang berjejer di lorong kelas,

"Lo ngapain ya bentak bentak adek gue? " Lisa dan Aruna lihat-lihatan, nggak pernah lihat Jeka semarah itu,

Adek? Setahu mereka Jeka anak tunggal,,

"Jawab! Lo ngapain bentak bentak adek sepupu gue? Pembully lo sekarang? Jangan mentang mentang kemarin nolongin gue terus sekarang jadi seenaknya"

'oalah sepupu'

"Yang mana adek sepupu lo? " tanya Aruna penasaran, Jeka nunjuk adek kelas yang nangis tadi, sekarang pun masih nangis,

"Sabrina, sini! " Jeka narik tangan adeknya berusaha melindungi,

"Yang pembully siapa ya? gue atau adeknya situ? " tanya Lisa kali ini penuh intimidasi, Aruna sendiri nggak nyangka Lisa bisa sekuat itu di hadapan Jeka, biasanya lemah banget tuh orang, tapi sebagai sahabat Aruna bangga sih,

"Maksud lo apa? Playing victim? "

"Maaf ya, tapi sebelum ngomong macem-macem yang akhirnya fitnah, coba deh di tanya dulu tuh, adeknya kemarin ngapain aja?" Sabrina diem, dia ga mau jawab karena takut sama Jeka, tapi di satu sisi tatapan mengintimidasi Lisa benar-benar membuatnya tertekan,

"Aku nggak ngapa-ngapain mas,, "

'Prok,, prok,, prokk,'

"Adeknya pinter banget ya? Nggak sekalian dimasukin kelas acting? " sindir Lisa lagi,,, Jeka masih melirik Lisa tajam, tidak suka dengan gaya bicara nya,

Sementara dari arah lain, Marten teman sekelas Lisa dan Aruna datang bersama beberapa anak dari anggota keamanan Sekolah,

"Itu mereka,,, " tunjuk Martin pada ke empat anak haters Jennie,

"Tunggu,, tunggu, mereka salah apa?" Tanya Jeka penasaran, karena teman-teman adiknya di bawa paksa ke ruang BK,

"Mereka melakukan pembullyan dengan ngrusakin ban motor Jennie, dan ini bukan kali pertamanya, yang lapor Jimmy tadi pagi, terus kita ngecek CCTV" Jeka meremas lengan Sabrina keras, dia merasa telah di bohongi, sementara Sabrina meringis kesakitan dibawa ke ruang BK,

PLEASE, NOTICE ME!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang