"Kisah yang diawali dari benci menjadi cinta. Nafsu yang sama, tetapi rasa yang berbeda."
~~~
Mark <3 Haechan
Tulisan yang membuat Mark sakit mata. Sosok pangeran itu berteriak kepada para pelayan. Menyuruh mereka menghapus tulisan dengan tinta merah itu di dinding kamarnya yang bertempelkan wallpaper berwarna kuning keemasan.
Sungguh ya, dia baru saja bangun tidur lalu disuguhkan pemandangan mengerikan seperti itu. Benar, mengerikan.
Sampai kapan pun ia tak akan sudi menjatuhkan hati pada sosok berandalan kecil bernama Haechan itu. Duplikasi dari Peterpan.
Sosok yang menyebalkan, pencuri kecil, berandalan, pembuat onar. Menjadi musuh dari pihak kerajaan, namun sayangnya mereka tidak bisa menangkap si sialan itu.
Haechan juga ... menjadi musuhnya karena terus mengganggu hidupnya. Mark rasa-rasa ingin menghancurkan iblis kecil itu. Lee Haechan!
Mark beralih memasuki kamar mandi pribadinya. Menunggu sang pelayan menyiapkan segala kebutuhan mandi, Mark ingin menggosok gigi.
Oh, jangan salah. Kehidupan istana itu sudah modern. Kamar mandi istana juga pasti tidak sekuno dulu yang menggunakan kolam pemandian dan menunggu air dipanaskan hanya untuk berendam dengan air hangat.
Mark memasukkan sikat gigi yang sudah ia beri pasta, belum menyikat sepenuhnya Mark sudah menghentikan gerakan. Rasanya aneh. Pahit dan pedas menjadi satu. Begitu menilik, Mark melotot.
Sial.
Pasta giginya berwarna hitam.
Ini pasti tidak lain ulah dari si bangsat itu.
"LEE HAECHAN SIALANNNN!"
***
Di sisi lain, sosok yang tengah duduk di sebuah kedai sembari memandangi anak-anak yang berlarian ke sana kemari terkekeh geli. Bisa ia bayangkan sosok di dalam pikirannya sedang mencak-mencak sembari mengumpatinya.
Lee Haechan, namanya.
Orang-orang desa lebih mengenalnya ketimbang orang-orang di kota. Mereka menyebutnya Peterpan.
Sedangkan di kota Haechan membuat muka baru dengan wajah bernama Lee Donghyuck. Yah, jangan heran. Haechan harus banyak-banyak menyamar jika ia ingin terus hidup bermain-main seperti ini.
Untuk nama Lee Haechan sendiri, nama itu tak sengaja tersebar karena bocah sialan yang berhasil menipunya. Jadi Haechan terpaksa membuat identitas baru jika ingin tidak dikenali di kota. Kalau kembali ke desa sih, Haechan tak akan masalah dipanggil dengan nama Haechan atau pun Peterpan.
Hmmm, Peterpan ya? Aneh kala orang-orang menyebutnya seperti itu. Memang lebih bagus menjadi diri sendiri saja. Nama Lee Haechan sudah sangat keren.
Beranjak dari kursinya, Haechan meninggalkan beberapa lembar uang dan koin emas. Ia sedang berada di kota, tak baik untuk mengutang. Terlebih, kota itu sangat dekat dengan kerajaan. Sudah beberapa hari ini Haechan menetap di Neo City hanya untuk mengganggu Putra Mahkota mereka.
Apa aku harus kembali ke Dream Village? Haechan menimbang-nimbang. Rampasan yang ia ambil dari para perampok juga sudah cukup. Ah, omong-omong soal perampok. Mereka yang ia maksud bukan benar-benar perampok yang sesungguhnya.
Para perampok itu adalah para penjahat politik dengan niat jahat mereka untuk korupsi. Dan orang-orang dengan perusahaan illegal tinggi yang menjadi incaran Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETERPAN
FanfictionPeterpan--nama lain seorang Lee Haechan. Anak yang nakal dan tidak mempedulikan aturan. Mencintai keributan dan emas yang berkilau. Haechan senang bermain-main. Apalagi bermain-main dengan pangeran mahkota yang begitu teramat membencinya. Uh, jangan...