Bab 4

887 70 13
                                    

Oke! Karna Bab sebelumnya sudah mencapai 5 vote, mari kita lanjutkan!

**✿❀ ❀✿** UwU **✿❀ ❀✿**

"Apa kau mengetahui sesuatu Solar?" Tanya Ice sambil mengucek-ucek matanya yang mulai berat, sepertinya Ice mengantuk lagi. "Jadi. . ."


.  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  

"Ooo, jadi Slenderman itu semacam karakter fiksi yang umumnya nyakitin atau nyulik orang?" Tanya Gempa memastikan. "Jadi. . . Apa Slenderman yang menyakiti Thorn sampai hilang ingatan?" Kini Ice yang bertanya dengan pose berpikir. "Entahlah, aku juga masih kurang yakin kalau Slenderman yang melukai Thorn" Jawab Taufan sambil menatap Thorn yang sedang berbincang ria dengan Blaze.

Semuanya diam tak berkutik, bingung dengan hal yang baru saja terjadi, hal yang membuat adik bungsu mereka amnesia atau hilang ingatan. Mereka jatuh dalam lamunan mereka tersendiri, tapi lamunan mereka terhenti saat mendengar Thorn menangis.

"Eh?! Kau kenapa Thorn?! Aku ada salah kata ya!? Maaf Thorn!" Panik Blaze saat melihat adiknya yang menangis.

"Blaze! Thorn kenapa!?" Tanya Gempa lalu menghampiri mereka berdua, yang lain pun juga ikut menghampiri Thorn.

"Shhh, Thornie? Thornie kenapa nangis? Ada yang gangguin Thornie kah? Kalau ada beri tau kak Gempa ya" Tanya Gempa yang mencoba untuk menenangkan Thorn yang terisak dalam pelukan Gempa. "Hiks. . . K-Kak. . . Hiks, h-hilangkan, suara. . . Hiks, di telinga Thorn. . . Hiks" Ucap Thorn lalu memeluk Gempa dengan erat. "Shhh, Ice? Bisa kau pergi cari headset di sekitar sini?" Tanya Gempa kepada Ice yang berada di dekatnya. "Aku saja kak, aku ada bawa headset dari rumah" Tawar Solar yang langsung melesat ke tasnya yang berada di atas sofa

(jangan Tanya kenapa Solar bawa tas, semua elemental juga kok, alasannya sih simpel, karna mereka mau nginep di sana, untuk jaga-jaga katanya. Lalu, mereka tidur dimana? Posisinya sama kayak yang ada di bab 3) Mari kita lanjutkan ceritanya.

Setelah mendapatkan headset, Solar kembali menuju ke tempat Thorn, lalu memberikan headsetnya kepada Gempa. "Coba kau putarkan lagu kesukaan Thorn" Perintah Gempa yang sedang mengelus surai Thorn dengan lembut. Solar lalu mencari lagu kesukaan Thorn lalu memainkan lagu tersebut. Judul lagu yang dicari Solar adalah "You Are My Sunshine".

Beberapa menit kemudian

Thorn sudah tertidur saat ini, Gempa lalu membaringkan Thorn di ranjang pasiennya lalu kembali ke sofa yang sudah ditempati saudaranya yang lain. "Thorn sudah tidur?" Tanya Hali sambil menatap Thorn yang sudah terbaring di atas ranjang. "Sudah, tapi apa maksud Thorn ketika menangis tadi?"Jawab Gempa lalu ikut bertanya. "Entahlah, dia tadi bilang 'Kak, hilangkan suara yang ada di telinga Thorn', yang berarti ada yang mengganggu pikirannya" Ucap Solar dengan posisi tangan di dagunya(pose berpikir)

Suasana kembali hening, tidak ada yang mau membuka pembicaraan, dan berakhir mereka semua tertidur dengan posisi duduk.

Thorn Pov

Aku berbincang dengan Blaze soal ingatanku yang hilang, kadang-kadang kami tertawa, kadang juga kami jadi merasa sedih. Tapi tiba-tiba saja kepalaku menjadi sangat pusing, seperti di tusuk-tusuk dengan ribuan jarum, aku tak bisa menahannya, pada waktu yang bersamaan, terdengar sebuah suara yang terdengar berat, 'Kau akan menjadi milikku' kira-kira itu yang ku dengar, tapi suara itu tidak terdengar sekali, tapi berulang-ulang kali. Sekarang aku benar-benar tak bisa menahannya, aku menangis, aku mendengar suara kak Blaze yang berteriak panik sambil meminta maaf, padahal ini bukan salahnya.

Who's he. . .?[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang