Bab 1

1.8K 104 10
                                    

Cerita ini terinspirasi dari cerita "My new hommate", Jadi kalau ada banyak yang sama mohon dimaafkan, soalnya ini baru pertama kali saya bikin cerita🙏

Hujan yang sangat deras tak kunjung berhenti sejak pagi yang membuat wilayah disekitar sana mulai banjir.

Terlihat Thorn sedang mengerjakan tugas rumah yang sepertinya belum selesai. Thorn tak dapat berkonsentrasi karena suara hujan yang memenuhi gendang telinga.

Thorn bisa saja bertanya ke pada salah satu kakaknya bernama Solar yang dikenal sangat jenius, namun semua saudaranya sedang mengerjakan misi dari stasiun tapops dan tak bisa mengajak dirinya karna takut jika Thorn akan terluka nantinya.

Mereka sudah pergi dari semalam dan akan pulang terlambat, tentu saja hal itu membuat Thorn bosan. Apalagi mengingat dirinya yang sering didiamkan oleh saudaranya sendiri. Sering Thorn berpikir jika "Apakah aku berguna?".

Thorn mulai kesal karna tak dapat berkonsentrasi, Thorn keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang tamu untuk menonton televisi(sekalian menghilangkan stress).

Saat tengah menonton film kesukaannya, pandangannya tertuju kepada seseorang yang berada di luar rumah, lebih tepatnya dibawah pohon mangga di depan rumah para elemental.

Orang tersebut menggunakan pakaian kantor yang mulai basah akibat terkena rintihan hujan, Thorn yang merasa penasaran pun mengambil payung lalu keluar dan mendekati pria tersebut.

"Om! Om!" Teriak Thorn yang mulai mendekat dengan pria tersebut.

"Om gak kedinginan? mau neduh di rumah Thorn gak sampai hujannya mereda?" Tanya Thorn sambil mengangkat payungnya lebih tinggi agar pria tersebut tak kehujanan, namun pria tersebut tak merespon.

Thorn tidak tau harus melakukan apa sehingga Thorn memutuskan untuk mengajaknya untuk masuk kedalam rumahnya, Thorn menarik pria tersebut dengan lembut dan menyadari bahwa tangannya dingin, Thorn pikir tangan pria tersebut dingin akibat kehujanan.

Sesampainya didalam rumah, Thorn langsung melesat ke dapur dan membuat 2 coklat panas untuk dirinya dan pria tersebut, setelah itu, Thorn pergi ke ruang tamu dan membawa cangkir yang terisi hampir penuh dengan coklat panas.

Sesampainya di ruang tamu, Thorn menaruh 2 cangkir isi coklat panas tersebut di atas meja(Kalau bukan dimeja dimana cobak?, di atas televisi?//Plakk)

Jangan hiraukan yang ada di atas, lanjut ke ceritanya saja^^

Setelah itu, Thorn pun pergi ke kamarnya dan mengambil selimut, setelahnya, Thorn kembali ke ruang tamu dan langsung memakaikan selimut tersebut ke pria tadi.

Thorn juga baru menyadari sesuatu. . . Bahwa. . .
Muka pria tersebut datar. . .

Thorn sedikit terkejut karna melihat wajah pria tersebut yang tak memiliki mata, hidung, mulut, dan lain-lain yang biasanya ada di wajah, Namun Thorn tak memperdulikannya dan malah duduk di dekat pria tersebut (Cari m*ti lo Thorn T^T).

Tanpa sadar, Thorn Menyenderkan kepalanya ke pundak pria tersebut. . . Dan berkata "Thorn lelah. . . Thorn lelah punya saudara yang tak pernah paham dengan perasaan Thorn. . ." Curhat Thorn yang tidak tau jika pria tersebut memperhatikannya.

Thorn baru sadar saat itu juga jika ia menyenderkan kepalanya ke pundak pria tersebut yang membuat Thorn merasa tidak nyaman atas perbuatannya.

"Nama om siapa?" Tanya Thorn ke pria tersebut agar ia bisa tau lebih tentang pria tersebut namun lagi-lagi pertanyaannya hanya dianggap sebatas angin yang lewat. Karena Thorn tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan, ia langsung berpikir apa penyebab pria yang ada di sampingnya tidak pernah menjawab pertanyaannya.

Who's he. . .?[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang