Cerita ini dibuat dalam rangka ulangtahunku!
Ada yang mau ngucapin gak? Gak ada ya? Yaudah, deh.
Langsung aja cuzz dibaca. Sebelumnya jangan lupa Vote, komen dan share juga yaw!
HAPPY READING!
0.0 PROLOG
Sabtu, 31 Desember
" Gak nyangka gue, Ra " laki-laki bernama lengkap Kenzo Dewangga itu berujar seraya menggelengkan kepalanya.
" Bisa-bisanya lo bohongi gue dan jalan sama cowok lain " sambungnya dengan mata tajam menatap dua orang di hadapannya.
Gadis di hadapan Kenzo terkejut dengan kedatangan Kenzo yang tiba tiba. Sedangkan laki-laki disamping gadis itu tersenyum miring. " Aku gak ada hubungan apa apa sama Kak Chandra. Aku cu-- "
Penjelasan Nara terpotong oleh Kenzo. " Jangan mengarang apapun, Nayara Aquila. Kita putus, Ra " detik itu juga Nara menangis.
" Kamu bercanda kan, Ken? " tanya Nara meyakinkan bahwa ucapan Kenzo tidak serius.
Kenzo tidak menjawab pertanyaan Nara, dan langsung pergi meninggalkan Nara, Chandra, termasuk kedua sahabatnya.
" Kenzo! Aku bisa jelasin semua, Ken! " jerit Nara hendak menyusul Kenzo. Namun Chandra menahan Nara dengan cara memeluknya.
Yusuf menatap Nara kecewa, lalu ikut pergi menyusul Kenzo. Sedangkan Tama menatap Nara puas dan berkata. " Have fun sama selingkuhan lo itu "
" Yusuf! Bilang ke Ken, aku gak selingkuh! " pekik Nara sebelum akhirnya dibawa masuk kedalam mobil Chandra dan meninggalkan Area basement Mall.
>👻💀👻<
Senin, 2 Januari.
Pagi hari ini cuaca terlihat mendung tidak seperti biasanya. Suasana di SMA Pancasila masih terbilang lumayan sepi. Hanya ada beberapa siswa di lapangan dan juga di kelas.
Seperti saat ini, Tiga orang siswa laki-laki sedang asik mengobrol dibawah pohon rindang. Mereka adalah Kenzo--Kenzo Dewangga--, Tama--Adhitama William-- dan juga Yusuf-- Yusuf Zakaive--. Kenzo sedari tadi hanya menatap lurus kedepan sesekali menyahuti ucapan kedua sahabatnya.
" Galau amat, Ken. Muka lo kayak orang yang gak punya gairah hidup, tau gak? " cetus Yusuf.
Tama merangkul pundak Yusuf, lalu berkata. " Biasa. Cuma si Nara doang yang bisa bikin dia galau begitu "
" Shut! jangan gitu, Kasian. Temen lo kan baru putus " sahut Yusuf seraya memukul lengan Tama yang masih berada di pundaknya.
" Lo berdua bisa diem gak, sih?! Capek gue " sewot Kenzo.
Tama tertawa melihat Kenzo yang amat sangat sensitif. " Sensi amat, bro. Coba aja dari dulu lo gak usah pacaran sama Nara "
" Iya, tuh! Mending kayak gue, pacaran sama cewek jepang " timpal Yusuf dengan nada sombong.
Tama mendelik, lalu menyahuti. " Pacaran kok sama Fiksi. Dasar Wibu! "
" Bukan wibu doang yang suka sama fiksi. Readers wattpad juga kang halu semua " balas Yusuf tak mau kalah.
" Bisa diem, gak?! " bentak Kenzo, membuat keduanya terkejut.
" Bisa, Ken. Ya gak, Ma? " jawab Yusuf seraya mencolek dagu Tama. Tama menepis tangan Yusuf, lalu berkata. " Najis, jangan co-- "
" WOII!! " suara pekikkan seseorang memotong ucapan Tama.
Dari arah taman belakang, dua orang siswa laki-laki berlari dengan napas terengah-engah. Yusuf dan Tama yang penasaran langsung bertanya. " Affaan tuch? "
" Kamu nanyeaa? " sahut Tama kepada Yusuf. " Serius, bodoh! Ini ada apaan? "
Salah satu dari mereka menyuruh temannya untuk pergi dan lapor ke ruang guru. " Ada mayat di taman belakang! " jawabnya.
Yusuf dan Tama tertawa, lalu Yusuf berkata. " Jangan bercanda lo! Gak mungkin ada mayat di sekolah "
" Sumpah, dah! Mayatnya cewek "
" Siapa? Lo kenal, gak? " tanya Tama penasaran.
Laki laki itu teriak sejenak. " Kelas XI IPA 2. Namanya-- "
" Siapa, Anjir?! Temen sekelas kita, dong?! " geram Yusuf karena orang di hadapannya terlalu banyak berfikir.
" Nara. Iya, Nayara Aquila. Tadi gue sempet liat nametag di bajunya "
Kenzo yang sedari tadi diam di belakang Yusuf langsung berlari menuju taman belakang saat mendengar nama mantan kekasihnya itu. Yusuf dan Tama ikut mengejar Kenzo tanpa mengucapkan terimakasih pada pemberi informasi.
Sedangkan di taman belakang sekolah, Dua mobil polisi terparkir di dekat pagar. Siswa, Siswi maupun guru mengerumuni sekitar pohon beringin yang menjadi tempat gantung diri. Tak lupa juga garis polisi yang membentang di sekitaran pohon.
" Ra, Kenapa lo pergi? " gumam Kenzo dengan pandangan lurus menatap jenazah Nara yang sedang diturunkan.
Tama menatap keadaan sekitar dengan tangan yang terlipat di dada. " Gue gak nyangka bakal ada kejadian di pagi ini " ucap Tama.
Sedangkan Yusuf masih bergeming dengan tangan bergetar. Ternyata seperti ini rasanya melihat seseorang yang gantung diri. Ayahnya dulu adalah seorang anggota polisi di Jepang, dan sekarang ia tahu bagaimana sulit dan mengerikannya pekerjaan sang ayah.
" Bukan kalian, Kan? Bukan kalian berdua yang lakuin ini, Kan? " tanya Yusuf dengan suara pelan tanpa menoleh.
Merasa tidak ada jawaban, Yusuf menoleh dan tak menemukan kedua sahabatnya di samping. " Tungguin, dong! Tama! Ken! " Yusuf langsung berlari menyusul Kenzo dan Tama yang sudah keluar dari kerumunan.
-
-
-
Selamat datang di lapak baru chocolisseu.
Kali ini aku bawa cerita misteri dan teka-teki. Selain itu, cerita ini juga mengandung komedi, romance.Cerita ini dibuat hanya untuk bersenang-senang. Tidak ada unsur menghina atau menjelekkan sesuatu.
Thanks
YOU ARE READING
WHO KILLED HER?
Mystery / ThrillerSamurai atau gadis yang biasa dipanggil 'Rai' adalah seorang siswi baru di SMA Pancasila. Perpindahannya dari SMA lamanya ke SMA Pancasila bukan semata-mata hanya untuk belajar. Ada sesuatu yang harus Rai selidiki dan Rai ungkap. " Lo manfaatin gue...