8

763 92 22
                                    

•••

Selang satu hari setelah kejadian naas yang menimpa Lisa. Gadis itu terlihat baru saja selesai mengemasi barangnya. Ia berada di Rumah sakit berkat paksaan Lee Soo Hyuk yang sangat bersikukuh membawa Lisa untuk dirawat, meski gadis itu sempat menolak dan berkata bahwa ia baik-baik saja sekitar dua puluh kali.

Kim Jisoo sedang memesan tiket pulang untuk semua orang di Bandara. Ia memesan secara langsung, sekaligus mengantar Bobby pulang lebih dulu. Jisoo memutuskan untuk pulang bersama Lisa dan Park Chaeyoung karena khawatir.

"Oppa, hati-hati," ujar Jisoo dengan berat hati, merasa kebersamaanya begitu singkat dengan Kim Jiwon atau sapaan akrabnya Bobby.

Pria itu mengelusi rambut Jisoo, "Sapai jumpa lagi Soo.." ujar Bobby, lantas gadis itu menyodorkan benda kecil berupa mainan bayi, "Aku membelinya di festival Jeju kemarin, untuk putramu.." lirih Jisoo sambil menunduk. Menyesakan memang, menjalin hubungan diam-diam dengan suami orang, tanpa ada orang yang tahu, tanpa ada apapun selain perasaan, tanpa pengakuan, namun bukan tanpa kelihatan.

"Oppa.." ujar Jisoo lagi menyodorkan paper bag, berisi tas kecil untuk wanita.

Bobby membuang nafas berat, melihat Jisoo iba separuh kesal, "Lain kali jangan begini,"
"Bagaimana bisa kau menyakiti dirimu sendiri seperti ini? Kau bahkan membelikan buah tangan untuk istriku juga? Apa ini perlu?" keluh Bobby.

"Bilang saja kau yang beli," ujar Jisoo pelan.

"Aku hanya akan menerima mainan untuk putraku saja, tidak dengan ini," jawab Bobby terlihat marah.
"Aku tidak ingin ini menjadi kebiasaan, berhenti memikirkan orang lain, pikirkan dirimu sendiri Kim Jisoo!"

"Jika aku memikirkan diriku sendiri, maka aku tidak akan berkencan dengamu Oppa! Untuk apa aku berkencan dengan suami orang! Jika memang aku memikirkan diri sendiri, untuk apa aku menyakiti diriku , jika—" ucapan Jisoo tersendat dan berganti dengan tangis. Bobby yang turut merasakan pahitnya perasaan Jisoo langsung menarik gadis itu kedalam pelukanya, "Maafkan aku.."

Sementara itu, Kim Taehyung tak melakukan apapun selain hanya menempeli Lisa dari kemarin. Lisa benar-benar tak boleh luput dari pandanganya barang sebentar. Ia benar-benar menjelma seperti kekasih Lisa sungguhan rupanya, setelah memaksa menyuapi Lisa dan tidak berhasil, alhasil ia memakan makanan Lisa dengan lahap seorang diri.

"Good Boy, makan yang banyak ya.." ledek Lisa sambil mengelusi kasar kepala Kim Taehyung.

"Lisa, kau butuh sesuatu?" tanya Kim Taehyung. Lisa menggeleng, ia benar-benar merasa tak perlu diperlakukan seperti orang sakit pikirnya.

"Soo Hyuk Oppa benar-benar! aku tidak harus berada disini," keluh Lisa.

Kim Taehyung beranggapan Lisa tengah bosan, "Kau ingin makan sesuatu?" tanya Kim Taehyung.

"Tak bisakah kau bawa aku pulang saja?" tanya Lisa menatap penuh harap.
"Hmm? Bawa aku pulang ya?"
"Ya?"
"Ya?"

Kim Taehyung berfikir sejenak, ia tak bisa menolak permintaan sederhana Lisa dengan wajah gemasnya itu, "Jisoo bilang kita akan langsung pulang setelah ia beli tiket, jika kau bosan haruskah aku membawamu jalan-jalan sebentar?" tanya Kim Taehyung.

"Aku tidak mau jalan-jalan hanya untuk bahan potretan wartawan Oppa," ujar Lisa malas.
"Berita kencan kita masih hangat, lantas aku punya julukan baru, mereka bilang aku merebutmu dari Jennie Eonnie, dan mengancam untuk melempar telur ke wajahku jika kebetulan aku lewat," ujar Lisa.

"Kau tahu sendiri kalau aku tidak pernah berkencan dengan Jennie," ujar Kim Taehyung dengan nada tak suka.

"Barangkali kau lupa kalau kau juga tidak pernah berkencan denganku Oppa," ujar Lisa terkekeh, sedang Kim Taehyung cemberut lagi.

Thankyou for having meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang