HARI PERTAMA

0 0 0
                                    

Besok sore setelah pulang dari rapat osis, eru langsung menuju kerumah gadis peserta bimbel dadakannya. Motor matic abu abu yang mengantarkannya terasa sangat cepat. Lebih cepat daripada ketika eru pulang rapat osis biasanya.

Sebelumnya, Ameira telah memberinya lokasi rumahnya melalui aplikasi pesan singkat. Eru tinggal mengikuti saja.

Setibanya dirumah Ameira....
Eru disambut anak anak yang berlari kearahnya sambil mengejar sebuah layangan diatas kepala eru. Ketika eru menangkap layangan itu, anak anak itu menubruknya dan membuat eru kehilangan keseimbangan. Dia terjatuh kebelakang menimpa motornya yang terparkir dibelakang tubuhnya.

DUAK!!!!
KABOOR!!!!!

Sementara itu didalam rumah...

Ameira sedang menunggu eru. Dia mengantuk dan terduduk di sofa ruang tamu  dengan buku buku matematika diatas meja tanpa tersusun rapih hasil kerja keras Ameira mencari jawaban secara mandiri. Tiba tiba,  Ameira terbangun dan mendengar suara seperti orang jatuh diluar rumah. Dia kaget bukan main dong,

"Hah!! Apaan tuh?!" kata Ameira dengan mata terbelalak melihat kejendela luar.

"assalamualaikum.... " suara sapaan eru dibalik pintu.

Ameira menjawab,

"walaikumsalam, GA NERIMA SUMBANGAN!!!!" 

Bisa dibayangin dong, ekspresi eru ketika mendengar Ameira meneriakinya begitu. Dikira dia tukang sumbangan.

"Saya bukan tukang sumbangan mbak.... " jawab eru.

"ha! Trus, tukang apa?" tanya Ameira.

"tukang pulung. Ameira ini eru" balas eru

Ameira menintip lewat jendela, dan ternyata itu benar eru. Sehingga,  dia membukakan pintu untuknya.

Melihat eru, Ameira tersenyum dan menahan tawaa karena kejadian tadi.
Langsung aja dong,  dia ajak eru untuk duduk dan masuk ke ruang tamunya. Kebetulan sekali, Ibunda dari Ameira melihatnya. Bunda Ameira datang dari lantai dua, dia menuruni tangga sambil melihat eru dengan senyuman yang hampir menyamai kemanisan Ameira.

"Eh, nak eru yang mau bimbel sama Ameira bukan?" tanya bunda Ameira

"Eh, nak eru yang mau bimbel sama Ameira bukan?" tanya bunda Ameira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi dari tokoh Bunda Ameira.

"Ya bu, benar. Saya eru" balas eru.

Setelah bersalaman dengan bunda Ameira, eru dan bundanya Ameira duduk santai diruang tamu sambil menunggu Ameira yang sedang naik keatas entah sedang mengambil apa.

Beberapa saat kemudian, Ameira datang membawa nampan berisi minuman  sirup manis dan sedikit biskuit sebagai suguhan.

"Eh? Jangan repot repot bu. Saya cuma ingin membimbing Ameira aja disini. " kata eru

PERPUSKITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang