Hari pertama UTS telah tiba, semua murid berwajah tegang di kelas. Mereka memikirkan soal seperti apakah yang akan mereka jawab. Ameira yang datang pagi pagi ke sekolah, terlihat membolak balikan bukunya. Dia belajar begitu keras. Namun, teman sebangkunya yaitu Jihan terus menerus mengajaknya untuk sedikit santai.
"Ameira... Santai aja kali. Ini baru hari senin. Dan kamu pasti bisa kok menjawab soal tanpa belajar." kata jihan.
Sambil sedikit membanting bukunya, Ameira menatap jihan dengan tajam dan berkata,
"semalam Aku gak belajar sama sekali tau. Huh. Ini semua gara gara eru"
"emang dia kenapa?"
"dia ngajakin aku latihan basket sampai jam 11 malam dirumahku. Kalau bukan eruu, udah aku hm!!!!" gerutu Ameira.
"Berarti kau sayang sama dia? Hm? Yakan?" tanya jihan mengintrogasi.
"Jangan sembarangan ya. Cuma orang sakit saja yang punya perasaan sama orang paling ngeselin disini" balas Ameira.
Tak lama kemudian, bu Gita seorang guru muda bahasa indonesia masuk. Dia mengatakan jika dia akan menjadi pengawas ujian hari ini dan memberikan sedikit himbauan kepada murid murid agar tidak mencontek. Semua murid menjawab serentak dengan jawaban iya buuu. Ujian dimulai...
Ilustrasi dari tokoh Bu Gita.
Semua murid tak bersuara sedikitpun. Mereka tenggelam dalam perasaan fokus ketika setiap lembar kertas dan soal ujian sudah diberikan ke tangan mereka. Begitu juga kertas dan soal ujian Ameira yang sudah datang dimejanya. Ameira mulai mengisi biodata dan lainnya. Wajah Ameira seperti khawatir akan sesuatu.
DIAM YA, JANGAN ADA YANG KELUYURAN
INI SEKOLAHAN BUKAN PASARSuara di speaker itu memberi gambaran dikepala Ameira tentang situasi dipasar.
Terlihat beberapa siswa berjalan jalan ke teman yang berada sangat dekat dengannya. Walaupun begitu, bu gita tidak memperhatikan dan malah memainkan ponselnya. Suara kelas mulai berisik seiring makin jelasnya mereka berusaha mendapatkan jawaban dari teman kepercayaan mereka. Di meja Ameira...
"ra, ra. Nomor 3 apa?" tanya rio yang duduk didepannya.
"C." jawab Ameira.
"Ra. Ra. Nomor 20 apa jawabannya?" bisik yura yang duduk dibelakang nya.
"B" jawab Ameira dengan asal asalan dan menutupi lembar jawabannya dengan tangan dia.
"Ra, kok ini ada yang aneh? Ini bukannya jawabannya di semarang yang E ya. Napa jadi B." protes Rio.
"Udah diem deh. Udah nyontek sok pinter lagi" kata Ameira
KAMU SEDANG MEMBACA
PERPUSKITA
Teen FictionMenceritakan kisah sang gadis sma yang harus berteman karena kondisi dengan cowok paling pintar di sekolahnya sampai rasa sayang padanya muncul diulu hati. Perjalanan persahabatan mereka tambah seru nih ketika Sang gadis sudah berada di kelas 11 SMA...