Jika Gagal Debut, Akan Mati [Acomenimus]

Chapter 119

Sudah lama? hai... hai!

.

.

.

.

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan pria gila itu.

Itu diposting di SNS seperti "Jadilah X," dan itu bahkan belum beberapa hari. Dan omong kosong apalagi ini.

'Dia menghubungi perusahaan?'

Aku bahkan kebetulan berada di salon sekarang. Karena saya sedang mempersiapkan untuk menjadwalkan makan malam.

Aku bisa melihat Kim Rae-bin, yang terkejut di sebelahku, dengan mata terbelalak. Jelas bahwa dia membaca bentuk mulut manajer.

Itu lebih enggan karena itu adalah tempat yang penuh dengan segala macam orang.

'Saya tidak tahu apa yang akan dikatakannya.'

Sementara itu, penata rambut yang memegangi rambut saya dengan senang hati bergegas.

"Terima, terima ~ Tidak apa-apa ~ Ini hampir selesai."

Mungkin dia mengira aku ragu karena takut mengganggu perawatan rambutku.

'Saya tidak ingin menerimanya, tapi ... ... .'

Aku menahan desahanku. Dan saya mengatakan kepada manajer untuk saat ini.

"...Bisakah kamu memberitahunya bahwa aku akan meneleponnya nanti?"

"Oh, dia bilang kamu tidak tahu nomornya. Dia mengubah nomornya dan menelepon ke sini. Moon-dae, dia tidak mengangkat nomor yang tidak dikenal."

"......."

Jelas bahwa saya harus menghubungi perusahaan melalui pesan teks.

'Aku tahu aku memblokirnya.'

Jika Anda melakukan ini, Anda tidak dapat menahannya.

Sepertinya tidak baik terus menyuruh manajer melakukan sesuatu.

Aku akan mengakhirinya dengan cepat.

"Ya, tentu saja."

Saya mendapatkan smartphone dari manajer saya dan meletakkannya di telinga saya.

"Aku mengganti ponselku. Ini Park Moon-dae."

–Ah, akhirnya.

Suara penuh tawa terdengar.

Apakah saya harus mendengarkan suara tawanya?

"Kudengar kau mengganti nomormu. Saya akan menyimpan nomor ini."

–Ya, silahkan. Selamat telah memenangkan Rookie Award.

Tangan yang mencengkeram pegangan kursi otomatis bertambah kuat.

"...Upacara penghargaan belum selesai, dan kita tidak tahu. Lalu..."

Begitu aku akan menyelesaikan perkataanku, Cheong-ryeo memotongnya tanpa memberikan jeda.

– Ini sudah cukup dikonfirmasi. Nah, tidakkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi selanjutnya?

Aku tidak ingin tahu, brengsek.

Saya tidak berpikir saya akan mendapatkan informasi yang tepat bahkan jika saya tetap berinteraksi dengan orang ini.

Anda memukul saya di belakang kepala saya (berkhianat) dan Anda mencoba untuk menangkap seseorang dengan lembut.

"Yah, bagaimanapun, saya akan menyimpan nomornya dengan baik. Saya harap kamu menyelesaikan kegiatan akhir tahunmu dengan baik. Senior."

Maksudku, aku akan berhenti sekarang.