Hari Pertama Masuk Sekolah
ElMA POV
Hari ini aku senang sekali, setelah lulus dari sekolah menengah pertamaku aku berkesempatan mendapatkan beasiswa di Sekolah favorite dan ternama di jakarta selatan. Karena aku murid yang cukup pintar di Sekolahku sebelumnya, akupun terpilih untuk mendapatkan beasiswa tersebut.Ahhh...
Aku sangat bersemangat sekali karena hari ini hari pertamaku bersekolah di SMA favorite. Aku tidak sabar untuk bertemu teman baru dan suasana lingkungan sekolah yang baru.
Setelah selesai memakai seragam sekolah, akupun membawa tas sekolahku dan keluar dari kamar untuk sarapan di meja makan.
"Sini, ayo nak kita sarapan dulu" ucap mama.
"Telur kecap dan nasi goreng kesukaan kamu"
"Makasih mama" minum air putih lalu menyendok nasi gorengnya ke mulutku
"Ayah gak bisa antar kamu dulu ya El, kerja jahit ayah masih banyak" sambil terkekeh ayahku pun melanjutkan jahitannya di mesin jahit.
"Iya yah, Elma bisa naik angkutan umum kok, masa iya udah gede masih dianter mulu." sambil menyudahi makanan nya.
Mama tersenyum.
"Mah, yah. Elma berangkat dulu ya." sambil memasukan bekal ke dalam tas, menyalimi mama dan ayah. Lalu memakai sepatu.
"Hati hati ya nak" kata orang tuaku.
"Iya mah ayah, aku berangkat dulu. Dadahh.."****
NORMAL POV
Seorang gadis berpakaian seragam SMAnya pun berjalan menelusuri koridor sekolahnya. Tidak disangka sangka sekolahnya pun lebih mewah dari yang ia bayangkannya.
Tapi, aneh sekali.
Semua murid yang ia jumpai di koridor menatapnya dengan pandangan mengejek dan remeh.Apa ada yang salah dengannya? Seragam sekolah pun sama dengan seragam mereka. Rambut kepang dua dan sepatu yang masih bagus bekas ia sekolah SMP ini, salah kah?
Beberapa murid berbisik menilai penampilannya dari atas kebawah sambil tertawa kecil.
Ahh tidak penting pikirnya.
Ia berjalan agak cepat agar segara pergi kekelasnya dan menghindari orang orang ini.****
Sesampainya di kelas
Saat Elma masuk kekelas suasana yang tadinya riuh, menjadi hening seketika. Ia memperhatikan seluruh teman sekelasnya yang menatapnya.
"Hah? Orang kayak dia sekolah disini?"
"Sekelas pula sama kita"
"Liat tuh gaya nya haha"
"Udik"
"Norak banget"
"Pasti orang miskin"Dengan pandangan yang menunduk ia mencari tempat duduk yang kosong di bagian belakang. Ia terdiam, Kesan pertama ia Datang di SMA Kencana ini tidak sesuai ekspetasinya. Tapi mau bagaimana lagi, ia mendapatkan beasiswa hanya di Sekolah ini.
Lalu seorang guru memasuki kelas dan pelajaran pun dimulai.****
ELMA POV
Ahh menyebalkan sekali, saat jam istirahat mengapa tidak boleh makan didalam kelas? Padahal aku membawa bekal, lagipula aku malas sekali berjumpa orang - orang di kantin. Pasti ramai sekali, yahh mau tidak mau karena peraturan sekolah seperti itu. Melarang muridnya untuk makan didalam kelas, mungkin agar kebersihan kelas tetap terjaga.
Sesampainya di kantin aku langsung menempati meja yang kosong, karena di sini sudah tidak ada tempat yang kosong lagi akupun menempatinya.
Semua pasang mata menatap ke arahku sambil berbisik - bisik. Lihatlah mereka, aneh sekali bukan.Dengan mengabaikannya aku pun membuka kotak bekal ku lalu memakannya.
NORMAL POV
Saat Elma memakan makanannya mendadak suasana kantin yang tadinya hening menjadi riuh. Terdengar pekikan para gadis - gadis saat empat cowo tampan memasuki kantin. Mereka menuju ke arah meja tempat duduk Elma.
Elma yang sejak tadi tidak menyadari suasana disekitarnya riuh tetap asik melanjutkan makanannya dan ia pun tidak menyadari bahwa keempat cowo itu menghampirinya dan berdiri di depannya.
Gadis itu tetap asik makan dengan fokus menatap kotak bekal nya yang lumayan besar itu.
"Ekhemm"
Tidak ada sahutan dari Elma.
"Ekheemm hem"
Masih tidak ada sahutan.BRAKK!!
Meja yang diduduki Elma bergetar karena pukulan tersebut, dan membuat orang yang berada di tempat duduk itu kaget.Seketika suasana kantin pun hening karena suara itu, lalu orang - orang memilih menyaksikan kejadian tersebut. Elma pun mengangkat arah pandangnya lalu terkejut.
"Lo budek? Atau pura - pura bego?" ucap Sean salah satu diantara nya yang nampaknya ketua dari mereka.
"Eeem.. I i itu maaf kak aku gak tau kalo kakak manggil aku" ucap Elma sedikit takut.
"Yahhh, kita gak manggil lo kali. Kita ngusir lo! Lagian ini tempat duduk khusus kita di kantin. Elo berani - beraninya nempatin tempat kita" ucap salah satunya yang bernama Rega.
"Lagian heran juga cewe udik kayak lo ada disini, duduk di tempat kita pula asal maen nempatin aja lo!" ucap Rio.
"Ahhh bacot lo bedua!" kesal Sean. "Sekarang lo, pergi dari sini atau gua permaluin disini?!" ucap Sean sambil menunjuk Elma.
"I i iya kak, aku pergi" ucap Elma bergetar. Dengan terburu buru ia merapihkan kotak bekalnya.Prangg!!!
Dengan kesal Sean melempar kotak bekal tersebut, dan akhirnya isi nya pun berantakan tumpah ke meja dan lantai. Elma yang melihat itupun menatap naas kotak bekalnya.
Orang - orang yang menyaksikan pun terpekik, ada pula beberapa dari mereka yang merekam kejadian ini di ponselnya masing - masing.Elma menatap sekitarnya dengan pandangan sedih ingin menangis, lalu kembali menatap kotak bekalnya.
"Sekarang meja kita kotor, gua gamau tau. Pokoknya lo bersihin itu semua entah bagaimana caranya." ucap Sean tanpa ada rasa kasihan.
Perlahan air mata Elma turun mengenai pipinya. Ia merasa malu sekali berada disini, ia ingin segera pergi dari sini."Heh! Cepet. Lo budek apa? Malah bengong." sahut Rega
"T t tapi a aku gak ada tisu kak"
"Pake rompi sekolah lo!" sentak Sean.Perlahan Elma melepas rompi sekolahnya. Lalu membersihkan sisa - sisa nasi yang berserakan di meja. Lalu memungut kotak bekal nya yang terjatuh dilantai.
Ia menangis mengingat ia tidak punya uang lagi untuk membeli makanan karena bekalnya hanya ia makan sedikit. Lalu bagaimana orang tuanya jika tahu hal ini. Pasti mereka sangat sedih anaknya dipermalukan seperti ini.Setelah selesai membersihkan nya pun ia bergegas pergi keluar dari kantin.
Aksa yang daritadi diam menyaksikan kejadian tersebut menatap Elma yang baru saja pergi dari sana.
"Kasian"****
Sampai di toilet Elma menumpahkan segala tangisannya yang ia tahan sejak di kantin tadi. Ia menangis tanpa suara, sambil menatap pantulan wajahnya di cermin toilet.
"Mengapa orang - orang disekolah ini jahat sekali? Salahkah aku jika orang miskin sepertiku bersekolah disini?.
Ternyata kenyataan bersekolah disini tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan." Ucapnya dalam hati.Dari arah pintu ia mendengar sekelompok cewe asik mengobrol sambil tertawa. Tampaknya mereka berjalan ke arah sini, pikir Elma. Elma lantas bergegas masuk ke dalam bilik toilet dan menguncinya.
"Hahahahha kocak banget gak si? si anak beasiswa itu dipermaluin sama Sean?" ucap salah satu dari mereka.
"Kocak parah gila, sampe sakit perut gw nahan ketawa."
"Kalo aja lu tetep ketawa pas tadi. Udah abis aja tu lu juga ikut dibully sama king off bullying si kak Sean itu" ucap yang lainnya.
"Iya, lagian tu anak maen asal nempatin tempat duduk favorite mereka. Gak tau apa kak Sean itu pemilik sekolah ini sekaligus senior tingkat akhir di sekolah ini?"
"Iya udah gaya kampungan, udik, norak iuhhhh"
"Hahhaahaha"Perlahan suara mereka pun menghilang dari toilet, bertanda mereka sudah pergi.
Elma pun keluar dari bilik toilet, berjalan perlahan kearah westaffle. Ia diam sesaat mencerna apa yang mereka bicarakan tadi. Lalu membasuh wajah nya dengan air, dan segera membersihkan rompi sekolahnya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH CIRCLE
Teen FictionElma tidak menyangka kehidupan sekolah yang ia bayangkan ternyata tidak sesuai dengan ekspetasi nya. Berurusan dengan empat pangeran tampan yang sangat di gandrungi para gadis di sekolahnya, ternyata tidaklah mudah. Sean, ketua dari keempat laki - l...