WARNING: TYPO DLLLEMON ANAK KECIL JAUH-JAUH!.
Sore itu Chang Wook menyandarkan tubuh nya setelah merasa lelah bekerja. Tidak hanya tubuh nya saja yang lelah, tapi pikirannya juga. Kekalahannya oleh Donghae masih terbayang di kepalanya membuat Chang Wook merasa stres.
"Yo! Chang Wook, bagaimana semalam?, kau menang banyak kan?." Ujar seorang temannya. Dia Lee Jong Suk yang semalam pergi ke Casino bersama Chang Wook tapi harus pulang lebih dulu karena suatu urusan.
Chang Wook hanya melirik temannya sebentar lalu kembali menatap lurus ke depan.
"Hey!, kau kenapa? Jangan bilang kau sedang bingung untuk menghabiskan hasil kemenangan mu semalam, haha!." Jong Suk tidak tau apa-apa karena lebih dulu pulang saat Chang Wook sudah menang sekitar dua puluh juta Won.
"Aku tidak ingin membicarakannya." Jawab Chang Wook singkat.
"Kau kenapa? Aku ke sini ingin minta traktiran karena kau menang banyak, hehe."
BRAK!.
"Sudah ku bilang aku tidak ingin membicarakannya Jong Suk!." Ujar Chang Wook lagi sambil menggebrak meja.
Jong Suk agak terkejut melihat tingkah teman sekantor nya ini. Pasti telah terjadi sesuatu.
"Kenapa kau marah?."
Chang Wook mengemas barang-barang nya untuk pulang, tapi sebelum dia pergi, Chang Wook mengucapkan sesuatu pada Jong Suk.
"Aku kalah, kekalahan yang sangat besar." Ujar Chang Wook sambil berdiri lalu berjalan pergi.
Jong Suk mengerutkan alis nya, kekalahan besar?. Apa maksud nya itu?.
Saat Chang Wook sampai di rumah, di membuka pintu dan mengucapkan salam, tapi dia tidak mendengar balasan dari ibu maupun istrinya. Chang Wook berfikir jika mereka masih marah dan mendiamkannya. Wajar saja sih jika mereka melakukan itu.
Chang Wook berjalan masuk rumah. Dia melewati ruang tamu yang kosong dan terus berjalan menuju dapur. Biasanya jam segini istri dan ibunya sedang memasak, jadi dengan alasan itulah Chang Wook berjalan menuju dapur.
Tifanny tengah memotong sayuran di dapur sampai pada akhir nya fokusnya teralihkan oleh suara langkah kaki. Dia melihat bahwa Chang Wook baru pulang tapi dia mengabaikannya dengan kembali fokus memotong sayuran.
"Ibu, Yoona di mana?." Tanya Chang Wook karena ibu nya hanya sendiri di dapur.
Tifanny melirik Chang Wook lalu kembali fokus pada sayuran tanpa berniat menjawab pertanyaan anak nya. Dia masih sangat marah karena pada Chang Wook.
Sadar sang Ibu mengabaikannya, Chang Wook menghelai nafas. Dia pergi meninggalkan sang Ibu dan berjalan menuju kamar untuk meletakan tas kerja nya. Saat Chang Wook tiba di depan pintu kamar, dia langsung membuka pintu. Dia berdiri mematung begitu melihat apa yang sedang terjadi di atas ranjang.
Istrinya!, saat ini tengah telanjang bulat sambil menungging di atas ranjang. Di belakang nya ada Donghae yang juga telanjang tengah menggerakkan pinggul nya di belakang Yoona.
"Oh!, Chang Wook?. Kau baru pulang?." Ujar Donghae santai sambil terus menggerakkan pinggulnya.
Yoona juga melihat kedatangan Chang Wook, dia mengalihkan pandangannya dari sang suami karena merasa malu. Terlebih Yoona masih sangat marah pada Chang Wook karena suaminya itulah dirinya harus melayani Donghae di atas ranjang.
"Ahh!, sial!. Vaginamu sangat sempit Yoona." Uhhh..." Ujar Donghae sambil melenguh karena merasa begitu nikmat. Donghae benar benar mengabaikan Chang Wook dan terus menggerakan penisnya di dalam vagina Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Judi
RomanceYoona seorang istri yang dijadikan bahan taruhan di meja judi oleh suaminya sendiri. jadi akan bagaimana kelanjutannya?