Judi 5 (Hidup Baru) 🔞 END

8.8K 32 1
                                    

WARNING: TYPO DLL

LEMON!

ANAK KECIL JANGAN BACA!..

Pagi itu, Tifanny dan Yoona baru saja mandi. Mereka tengah mengenakan pakaian yang semalam mereka kenakan kerena tidak ada pakaian lain. Tifanny mengenakan rok pendek ketat dan koas tanpa lengan dengan belahan yang gila-gilaan, dan Yoona mengenakan dress merah ketat yang juga memiliki belahan dada yang keterlaluan.

Tifanny tersenyum melihat betapa banyaknya bercak merah di leher dan belahan dada Yoona. Dia juga begitu, banyak sekali bercak merah yang Donghae buat di leher dan belahan dada nya, dan dengan pakaian yang begitu terbuka itu, semua bercak merah di leher dan belahan dada kedua wanita itu tidak bisa tertutupi.

"Sekarang aku tau kenapa kau tidak pernah melawan saat Donghae mencumbu mu, kau pasti ke enakan dengan penis besar dan panjang milik Donghae kan?" Ujar Tifanny tiba-tiba pada Yoona.

Yoona terkejut dengan ucapan mertuanya yang tiba-tiba itu. Meski itu benar, tapi Yoona malu mengakuinya.

"Ibu sama saja, tiba-tiba saja telanjang lalu menungging dan meminta Donghae menyetubuhi Ibu!." Balas Yoona.

"Semalam aku sungguh tidak tahan Yoona. Kau pikir aku tidak terangsang melihat kalian bercinta setiap hari?." Ujar Tifanny pada menantunya.

Yoona merasa malu mendengar ucapan mertuanya. Tapi mau bagaimana lagi, Donghae yang terus memaksa Yoona untuk bercinta di sembarang tempat.

"Jadi bagaimana sekarang kita harus bersikap?. Maksudku, apa kita akan terus melayani Donghae di atas ranjang?." Ujar Yoona. Jujur saja bahwa Yoona memiliki sedikit rasa penyesalan mengingat dirinya semalam begitu binal. Maksudnya, dia kan punya suami.

"Mau bagaimana lagi. Donghae sudah mencicipi tubuh kita, dan kita pun menikmatinya. Jadi lanjutkan saja Yoona."

"Tapi bagaimana dengan Chang Wook?."

"Kau masih memikirkan anak sialan yang mempertaruhkan mu di meja judi itu?. Lagi pula, apa kau memiliki cara agar terlepas dari Donghae?. Jika tidak ya nikmati saja Yoona, tidak usah memikirkan Chang Wook." Ujar Tifanny lagi pada Yoona.

Memang apa yang Tifanny katakan ada benar nya. Untuk apa dia memikirkan Chang Wook, toh Suaminya tidak menghargainya karena menjadikannya taruhan di meja judi. Dan lagi, dia tidak memiliki cara untuk lepas dari Donghae, jadi tidak salah jika Tifanny bilang untuk menikmatinya saja.

"Ku pikir Ibu ada benar nya." ujar Yoona sambil tersenyum. Mulai sekarang, dia benar-benar tidak akan menahan diri ketika melayani Donghae. Anggap saja itu balasan untuk Chang Wook karena suaminya itu menjadikannya taruhan di meja judi.

"Yo, para wanitaku tersayang, lagi ngomongin apa?." Ujar Donghae yang baru memasuki kamar. Dia melihat bahwa Tifanny dan Yoona sudah berpakaian dengan baju yang kemarin mereka pakai.

"Bukan hal penting, hanya obrolan menantu dan mertua." Ujar Tifanny sambil melihat Donghae.

"Hohh... Begitu." Jawab Donghae. Dia tersenyum melihat bercak merah yang ada pada leher Tifanny dan Yoona. Itu adalah hasil dari karya nya semalam.

"Kalian semakin seksi dengan kiss mark itu." Ujar Donghae nakal pada Tifanny dan Yoona.

"Sungguh?, aku tidak keberatan jika kau menambah beberapa di sini." Balas Tifanny sambil menunjuk belahan dadanya. Dia tersenyum nakal untuk menggoda Donghae.

"Hehe.. Aku jelas mau melakukannya, tapi untuk sekarang sebaiknya kita keruang makan dulu. Para pembantu sudah menyiapkan sarapan untuk kita. Aku yakin kalian butuh mengisi tenaga setelah semalam berolahraga kan?."

JudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang