bunga merona
kupu-kupu gemetar
cintakah itu?
Hari itu, ia berdiri diseberang lapangan berumput yg perlahan mulai sepi. Tinggi, dengan dagu sedikit mendongak dan tatapan angkuh yg mengintimidasi. Menatapku dari kejauhan, lalu membuang muka sebelum aku melakukannya lebih dulu, muak adalah kata yang tidak terlalu tepat untuk menggambarkan perasaanku kepadannya. Lebih dari muak. Lebih dari sebal . ada kemungkinan aku membencinya.
Ketika aku menoleh lagi, ia sedang berjalan melintasi lapangan. Di belakangnya , matahari mulai terbenam, menjadikan langit sewarna tembaga. Menjadi latar yang muram bagi sosoknya yang berwajah keras, yang bibirnya selalu mengerucut angkuh. Beberapa anak laki-laki mengikuti Langkahnya dibelakang, seolah-olah dirinya seorang pemimpin gerobolan mafia.
Mereka mendekat kearah kami, anak perempuan yang berkumpul bersam-sama selama pertandingan sepak bola antar kelurahan berlangsung. Pertandingan baru saja usai, tetapi ami masih berkumpul untuk mengobrol, terutama karena cewek-cewek yang berdiri bersamaku naksir si cowok angkuh itu.
Bukannya melewati tempat yang lebih lapang, ia malah memilih jalur sempit di antara kami. Lengannya dengan sengaja menyenggol bahuku, membuatku terhuyung. Aku berseru marah.
"hei! Bisa sopan sedikit gak?"
Ia menoleh, berbalik dan mendekatiku. "apa, ceking?"
"heh, malah menghina!"
Ia tersenyum. Anehnya senyum itu manis, mengubah wajahnya yang kaku dan merengut menjadi lebih cerah, lebih terlihat ramah. Namun, itu hanya kesan yang mengelabuhi. Lebih lama menatap bola matanya sedekat itu, aku segera berubah pikiran
TIDAK. Itu senyum bandit. Senyum berbahaya.
cerita selanjutnya cek profil aku .
KAMU SEDANG MEMBACA
21+
Short Storyㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ✶ 𝗪 𝗔 𝗥 𝗡 𝗜 𝗡 𝗚 21+ ⚠️ ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ────────── ⋆ ⋆ ㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤ FOLLOW sebelum baca, kasih VOTE setelah baca!!! Kawasan Dewasa yg masih kecik gak usah deket deket dehh ------------------------------------------------------- ...