1

44 2 0
                                    

Vote comment Jusseyoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote comment Jusseyoo

.

.

.

.

In Roma-Italia 

Disana ada seorang pria sedang menikmati hembusan angin serta cahaya matahari pagi yang menerpa wajah dan tubuhnya. Duduk dengan kursi rodanya, sebagai rutinitas pagi sudah biasa bagi Taeyong dengan tinggal dirumah bersama Ten dan ditinggal sendiri. 

Sudah menjadi hal biasa bagi Taeyong dikala dirinya yang menyiapkan makan malam untuk Ten-temannya. Iya hanya teman tidak lebih dari teman. 

Semenjak Doyoung lebih memilih CEO yang menyelamatkannya dengan kerelaannya sebagai  Tunangan itu untuk bisa membuatnya sembuh seperti ini juga membuat hatinya sakit tidak karu-karuan. Bukan karena salah Doyoung atau CEO itu tapi yang membuatnya semakin marah adalah kenapa dirinya harus sakit seperti ini, Jika hal ini selalu dipikirkan oleh Taeyong maka proses penyembuhannya semakin terlambat. 

Ten sebagai dokter pribadinya sekaligus teman yang merawatnya disini, sering dibuatnya marah karena mengingat-ingat hal itu. Bahkan pernah jika Ten menemani Taeyong untuk meredam emosinya dan berakhir tidur disamping kasur Taeyong. 

"Aku pulang."

"Oh, sudah pulang? Tumben cepat sekali."

"Huem, klinik sedang sepi dan aku sedikit menganggur disana, makanya aku pulang." mulut Taeyong hanya membulat. 

"Kau sudah berlatih berenang?" 

"Ehm? Belum, aku menunggumu tadi karena aku kebingungan dengan cara turunku."

"Ah, begitu yasudah setelah makan kita bisa berlatih." Taeyong mengangguk. 

Tidak ada yang special sebenarnya diantara hubungan Ten dan Taeyong hanya sepasang dokter dan pasien. Ten memilih untuk menyembuhkan Taeyong karena untuk membalaskan suaminya yang ikut dalam tragedi kecelakaan beruntun di jalan tol. 

--Amore Guerrierro--

Kini Ten sedang menemani Taeyong berenang, memang waktunya sangat tidak tepat karena ini diwaktu sore hari. 

 Mengingat Terapi Taeyong yang sudah berjalan, hingga mampu membuatnya berdiri itu adalah kesempatan besar bagi Ten untuk bisa menyembuhkan fisik Taeyong. 

"Taeyong-ah, coba kau kemari." sesuai perintah Ten, Taeyong mencoba berjalan dikolam dan menuju kearah Ten. 

"Ten-ah, kakiku-"

"Tak apa teruslah berjalan kemari. Jika kau jatuh setidaknya aku bisa menolongmu dengan berenang bukan." Ten tersenyum menjelaskan. 

Senyuman yang selalu diberikan oleh Ten kepadanya, membuatnya semangat untuk menjalani beratnya terapi ini. Taeyong sudah mengakui bahwa dirinya sudah nyaman akan terapi yang diberikan oleh Ten sebagai dokternya ini. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amore GuerrieroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang