02

2 0 0
                                    


Saat sampai dirumah byta dikejutkan dengan kehadiran sosok papa yang ternyata sudah pulang dari Amerika, karena papa byta mempunya banyak cabang perusahaan dengan nama KUSUMA diberbagai negara membuatnya sangat sibuk dan jarang meluangkan waktu bersama keluarga kecilnya.

"PAPA!!!" byta berteriak sambil menerjang pelukan bertubi-tubi kepada sosok laki-laki setengah baya itu

"Yaampun sayang papa" Ramos Dwi Kusuma itupun membalas pelukan putri satu-satunya karena merasakan rindu terdalam kepada putrinya

"How are you pa? i miss you so much!" Byta menciumi wajah papanya yang sedikit tua jika dilihat dari kepalanya yang mulai tumbuh rambut berwana putih sedikit

"Papa baik sayang, maafin papa ya baru bisa liat kamu sekarang"

"Its okey pa, aku baik-baik aja ko walaupun males sekolah disini" Byta memajukan bibirnya karena sungguh dia malas bersekolah di indonesia yang sangat panas dan orang-orang disini sangat ingin tahu kehidupan orang lain apa lagi kehidupan byta

"Wow.. kenapa sayang ko kamu males?"

Byta dan ramos akhirnya duduk disofa besar yang berada dilantai 1 yang mereka sebut biasa ruang keluarga.

"Aku ga terbiasa hidup disini pa, mereka selalu kepo sama urusan pribadi orang lain dan mereka banyak omong aku ga suka"
Hanya pada ramos byta sangat bawel karena dia paham hanya orang-orang disekitarnya yang benar-benar bisa dipercaya atas kebawelannya itu

"Sayang nanti kamu akan terbiasa ko disini dan kamu cuma tinggal lanjutin semester akhir dikelas 12 kan? So itu cuma makan waktu 6 bulan sayang" Jelas Ramos dengan penuh cinta kepada anak perempuan satu-satunya itu

"Hmm semoga aku bisa ya pa lewatin 6 bulan ini" Byta berkata dengan lesuh karena dia merasa sangat malas berada di indonesia

🦋

Setelah pulang sekolah bertemu kangen dengan ramos akhirnya byta menyempatkan waktu untuk tidur sampai tidak sadar saat ini sudah pukul 20:00 dan byta tentu saja melewatkan makan malam bersama keluarga kecilnya itu.

*Hoaammm* byta meregangkan tangannya sambil mengucek mata sesekali

"Anjir udah jam 8 dan gua baru bangun Shit!" Byta menyesali tidurnya tadi karena byta takut tidak bisa tidur lagi nantinya

Byta mengambil bungkus roko dan mengambil sebatang roko, lalu mencoba untuk menghidupkannya dengan korek criket.
Byta memang sudah merokok sejak dia sekolah di Paris dan tentu saja satu paket dengan alkohol, jadi jangan kaget saat byta kemanapun dia selalu bawa roko dan alkohol ditaperwer minumnya itu agar orang-orang mengetahui kalo byta membawa minum air putih padahal isinya warna merah kehitaman hahaha.

Byta menghembuskan asap itu dengan dalam sambil berdiam diri dibalkon kamarnya yang menghadap ke perumahan-perumahan lainnya.

Saat byta sedang merokok tidak sengaja dia melihat sosok laki-laki dibalkon tepat didepan kamarnya juga dan mata laki-laki itu melihat dengan pandangan yang sulit untuk di artikan

"Lo" Tunjuk laki-laki didepan byta seolah ingin byta dengar

"Paan?" Byta membalas dengan acuh sambil sesekali menarik asap rokoknya

"Kenapa ngerokok?"

"Masalah buat lo?" Byta membalas dengan tatapan tajam lalu masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu balkonnya.

Tanpa byta sadari ternyata laki-laki itu masih setia menatap kepergian byta dengan senyuman anehnya dan pandangan yang terus terarah ke kamar byta

"Mulai sekarang lo milik gua walaupun gua gatau siapa lo" Suara kecil ini hanya dapat di dengar oleh laki-laki itu saja yang bernama Erlan Erlangga.

Hai,Gabyta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang