05

1 0 0
                                    


Hari sudah malam dan byta masih diam dikamar mengingat semua kejadian hari ini mulai dari dia nangis dirooftop, erlan yang tiba-tiba melakukan hal tidak wajar itu, dan terakhir perempuan yang menyenggol byta.

"Apa ga bisa gua tenang sehari aja?" Entah byta berbicara pada siapa yang jelas mood dia hari ini benar-benar hancur

Byta adalah perempuan kuat yang tidak akan nangis hanya karena diinjak orang lain, hal yang membuat byta dapat mengeluarkan air mata adalah kisah dari orang tua kandung dan orang tua angkatnya hanya itu saja. Byta dibesarkan dipanti asuhan sampai umur 5 tahun adalah pelajaran berharga yang ia punya, byta tidak pernah mengeluh apapun yang dia dapatkan di panti asuhan itu sampai akhirnya ada keluarga yang ingin mengadopsinya. Awalnya byta berharap agar keluarga angkatnya bisa membantunya untuk menemukan keluarga kandungnya, tapi ternyata fakta yang ia temui justru membuat keinginannya hancur seketika. Papa yang byta sangat sayangi ternyata orang pertama yang menghancurkan ibu kandung byta, bahkan sampai saat ini byta masih membenci fakta itu.

"Byta lo ga tidur?" Itu suara evan kaka angkat byta

"Ga ka"

"Kenapa by?" Byta mendekat dan duduk diranjang byta sebelah dengannya

"Banyak pikiran" Byta membalas dengan cuek dan memandang kearah balkon kamarnya

"Lo mikir apa by? Cerita ke gua kalo ada yang ngeganggu pikiran lo" Evan berkata sambil memegang tangan byta dan mengelusnya perlahan

"Gimana kalo gua bilang sebenarnya kita saudara kandung?" Byta menatap evan tepat dimanik matanya

Evan yang mendengar pertanyaan itu sangat kaget dan terdiam beberapa saat sampai akhirnya dia membuka suara

"Ga mungkin by, gua anak kandung satu-satunya dikeluarga ini dan gua sangat yakin kalo papa mama gapernah bikin ade lagi" Evan memandang byta dengan wajah serius karena jujur saja evan sangat kaget dengan pertanyaan byta yang sangat aneh menurutnya

"Gua cuma bilang kalo kan ka" Byta membuang mata saat ini karena dia malas dengan jawaban evan yang membuatnya tidak senang

"By dengerin gua ya gaada Kalo-kalo oke? Lo adik angkat gua walaupun keluarga ini udah anggap lo anak kandung" Evan meyakinkan byta bahwa mereka tidak sedarah karena evan memiliki perasaan yang lain pada byta dan akan berbahaya jika memang byta dan evan adalah saudara kandung

"Gua mau tidur"

"Oke gua temenin, malam ini gua tidur disini" Evan membaringkan tubuh byta dan memeluknya dari samping

"Kita wajar emang kalo sering tidur kaya gini?" Byta berusaha menatap wajah evan yang sedang memejamkan mata

"Kenapa? Kita udah sering lakuin ini dari kecil by" Evan membalas pertanyaan byta sambil terus memejamkan mata

"Gua rasa adik kaka laki-laki dan perempuan jarang ada yang intim kaya gini ka"

"Gua maunya gini by dan gaterima penolakan apapun dari lo"

Byta terdiam mendengar ucapan evan dan mereka akhirnya terlelap karena merasa saling memberi kehangatan masing-masing dengan memeluk satu sama lain.

Hai,Gabyta!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang