Jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi dan perempuan cantik itu masih setia memainkan layar ponselnya, ternyata byta benar-benar tidak bisa tidur dari saat dia bangun jam 8 malam itu*Tok* *Tok* *Tok*
"Nona muda apa sudah bangun?""Sudah bi nanti aku kebawah ya" Byta setangah berteriak agar maidnya mendengar
"Baik non bibi ke bawah ya"
Tidak ada jawaban dari byta, segera byta membawa dirinya untuk mandi lalu siap-siap karena ini hari ke 2 dia bersekolah.
Setelah semuanya siap termasuk diri dan peralatan sekolahnya segera byta membawa tasnya untuk ke lantai 1 dengan lift agar byta tidak cape untuk melewati satu persatu anak tangga.
"Morning ma pa ka" Sapa byta dengan mencium pipi mama, papa, dan kaka tertuanya yaitu Devannsyah Kusuma atau Evan
"Morning sayang" balas mereka serempak
"Gimana kemarin? gua mau nanya-nanya tapi lo keburu tidur pas gua pulang by" Evan bertanya dengan memasang muka sedih karena sedari kemarin dia ingin mengetahui kesan adiknya saat bersekolah ditempat ia bersekolah dulu
"Biasa aja ka ga gimana-gimana si" Bukan byta kan namanya kalau senang untuk mematahkan percakapan orang lain? hahaha
"Please sayang kamu harus bisa membaur biar kamu punya teman dan relasi di sana" Mama nita pun ikut menimbrung
"Iya sayang kamu harus berbaur ya karena adat dan budaya indo sama paris itu pasti sangat berbeda, papa khawatir kamu ga punya teman kalo acuh terus kaya gini" Papa ramos ikut menasehati anaknya karena tau bagaimana sifat cuek dari anaknya itu
"Coba gua tanya, lo udah punya teman?" Kali ini ka evan ikut angkat suara
"Aduh jangan khawatir gitu si sama aku, aku udah punya teman 2 namanya bella dan raka"
"Aku niat disini sekolah sampe lulus terus balik ke paris buat kuliah ambil jurusan psikolog ma pa, so buat apa aku nyari teman yang cuma bisa nemenin aku selama 6 bulan disini?" Keluh byta karena bosan mendengar pertanyaan dari keluarganya itu
"Ya seengganya 6 bulan itu bakal garing kalo lo ga berbaur sana-sini by, lo tinggal sebut kalo lo itu adenya Devansyah pasti mereka ngantri deh buat berteman sama lo" Seru devan dengan semangat karena memang benar apa yang dikatakannya. Devan berperan kuat disekolah itu walaupun sudah lulus tapi antek-anteknya banyak dan siapa si yang tidak kenal dengan alumni ini? Seorang laki-laki tampan dan misterius karena sangat irit untuk berkomunikasi ditempat umum, bisa dikatakan 11 12 dengan byta
"Up to you, gua gabutuh temen okey" byta jengah dengan pembahasan diruang makan itu dan akhirnya pamit untuk sekolah kepada keluarganya. Devanpun pamit untuk berangkat kerja berbarengan dengan Papa ramos.
🦋
Byta sudah sampai dikelas dan sejujurnya dia ngantuk karena dari malam tidak tidur hingga pagi ini.
"BYTAAAAAAAA" Suara siapa lagi itu kalau bukan bella?
"Apa si bel" byta jengah mendengar teriakan bella dipagi hari ini bahkan sampai kelas yang tadinya ribut pun hening karena bella berteriak
"Lo kenapa ga bales chat gua hah???"
"Lo ngechat apa si sampe harus gua bales?" byta mengerutkan keningnya heran karena temannya benar-benar berkata tidak penting
"Itu si raka minta dideketin sama lo lewat gua by" Seru bella dengan semangat, entah kenapa kalau membahas laki-laki bella selalu semangat
"Tuh anak gapunya burung ya sampe deketin gua harus lewat lu?" Byta asal ngomong karena yang ada di otaknya adalah satu kata yaitu Banci...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai,Gabyta!
Romance'Mencintai itu kata-kata munafik karena berakhir dengan menyakiti diri sendiri' -Gabyta Kanya Kusuma 'Menyakiti diri sendiri itu adalah resiko dari mencintai seseorang' -Erlan Erlangga