"By lo kenapa si hari ini lemes banget deh" Bella bertanya pada byta karena dari pagi saat mulai KBM byta hanya diam saja dan seperti kurang enak badan"Gua gapapa bel"
"Kalo ada masalah apapun jangan sungkan cerita sama gua ya by"
"Okey bel"
Sebenarnya yang saat ini mengganggu pikiran byta adalah kejadian kemarin saat dia menyuarakan isi hatinya, jujur saja rasanya byta ingin seluruh keluarganya tau kalo byta hidup hanya untuk cita-citanya ini tidak yang lainnya.
Untuk sebagian remaja yang mengalami keadaan seperti byta mungkin akan marah, benci, kesal pada siapapun apa lagi saat orang itu tau bahwa mimpinya di tentang oleh Papa yang menghancurkan hidup ibunya sendiri. Sungguh rumit tapi byta selalu belajar untuk mengerti banyak hal dan byta selalu mempunyai pandangan sendiri.
Mungkin jika di paris byta tidak mempunya dokter psikolog sendiri ia akan bunuh diri dengan kenyataan mengejutkan yang selalu ia dapatkan dihidupnya. Tapi semenjak byta mempunya dokter psikolog itu memang sangat membantu sekali didalam hidupnya. Nama dokter itu Herry dan karena dokter itupun semangat byta meluap-luap untuk mengambil jurusan psikolog. Bukan hanya untuk menyembuhkan orang lain tapi pengetahuan didalam jurusan itu juga dapat menyembuhkan byta dari sakit yang tidak semua orang tau.🦋
"By gua mau ngomong" Erlan duduk disamping byta yang saat ini sedang berada di dalam kantin karena istirahat baru saja mulai
"Gua ga ada waktu lan" Byta berkata dengan acuh karena untuknya erlan 1 dari sekian banyak manusia yang membuatnya enek
"Setelah kejadian itu gua ga bisa lupain lo by, gua juga gatau penyebabnya apa tapi gua pengen deket sama lo terus by"
"Kenapa efek badan dan hati lo berlebihan?" Kali ini byta bertanya sambil menopang dagunya dengan tangan dan memusatkan perhatiannya kepada erlan yang berada tepat disebelahnya
"Gua juga ga tau kenapa by tapi lo seolah-olah jadi candu buat gua. Walaupun itu bukan first kiss gua tapi gua ga bisa lupain hari itu" Erlan menjawab dengan kilat frustasi di matanya yang nampak jelas untuk byta
"Udah lah lan ga usah lo ambil pusing kaya ginian aja, anggap ga pernah ada kejadian itu dirooftop dan lupain semuanya"
"Segampang itu by?" Erlan menggenggam kedua tangan byta dan didekatkan ke dadanya
"Segampang itu lo nyuruh gua lupain hal yang bahkan bikin gua uring-uringan ga bisa tidur?""Gua tau lo player lan, ga usah begoin gua sama drama lo deh" Byta menjauhkan tanggannya dan mulai menyantap makanannya sendiri karena memang dia berada dimeja kantin ini sendiri
"Kenapa lo nilai gua player? Bahkan lo belum tau seluk beluk gua by" Erlan berkata dengan tajam karena tak terima dengan tuduhan byta
"Gua punya kaka namanya evan alumni sini. Lo masih mau nyangkal bukan player?" Kali ini byta memberikan skakmat untuk erlan karena byta tau dulu saat evan masih bersekolah dan menjadi kaka kelas erlan, mereka sering taruhan untuk mendapatkan wanita dengan imbalan motor keluaran terbaru. Ya masalahnya bukan susah mendapatkan wanita di taruhan itu, tetapi wanita taruhan itu yang susah untuk memilih evan atau erlan karena ke duanya sangat populer dan sempurna dimata kaum hawa.
"Oke mungkin dulu gua banyak mainin cewe bareng sama kaka lo tapi itu cuma buat ngisi waktu kosong aja by, seumur hidup gua baru kali ini bisa digangguin sama cewe padahal cewe itu ga ngelakuin apa-apa" Erlan kembali frustasi saat menjelaskannya seolah-olah ingin byta percaya semua perkataan jujurnya
"Gua ga tertarik sama lo apapun alasannya lan"
Byta jalan menjauh dari erlan karena jika meladeni erlan tidak akan ada habisnya, dan point utama yang byta tangkap adalah erlan terlalu gampangan untuk byta yang menyukai tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai,Gabyta!
Romance'Mencintai itu kata-kata munafik karena berakhir dengan menyakiti diri sendiri' -Gabyta Kanya Kusuma 'Menyakiti diri sendiri itu adalah resiko dari mencintai seseorang' -Erlan Erlangga